part 13

363 39 0
                                    

Aku merasa hampa pada rasaku,pada cintaku. mencintai seseorang yang tak mengharapkan perjuanganku, memilih menikmati kesendirian dari pada menerima rasaku.

Chanbee tengah berdiam diri dikamarnya, menikmati rasa sesak yang sedang menjalar pada hatinya.

ia merasa hatinya terkoyak, perasaan utuhnya  kini terasa terpotong dan hancur berkeping.

Ada rasa lega karena chanbee dapat mengetahui kabar loey, tapi…ia merasa hancur saat mengetahui keadaan loey.

chanbee sedang merebahkan diri menghadap kesamping menatap kearah luar jendela.

“loey…”

tadi saat bersama loey chanbee mati-matian menahan untuk tak mengatakan bahwa dirinya adalah chanbee, menahan untuk tak memeluk loey yang tampak rapuh.

“apakah jika aku mengatakan jati diriku sesungguhnya kau akan meninggalkanku?”

“aku takut…”

“aku takut sekali kau pergi…”

“saat melihat tatapan kosongmu aku mengingat mommy”

“aku…takut hiks”

“aku takut kau pergi meninggalkanku hiks”

“aku rela berpura-pura menjadi orang lain dari pada kau pergi meninggalkanku hiks”

“aku…hiks aku mencintaimu loey hiks hiks”

tangis chanbee semakin bertambah, mengisi ruang kamarnya. ia benar-benar merasa sesak.

#skip

08.00 kst

seperti biasa chanbee akan mengunjungi taman, entahlah dia sangat menyukai taman.

chanbee berjalan kaki dengan langkah kecilnya, menikmati suasana dingin kota seoul.

sesampainya disana chanbee mendudukan diri menikmati suasana.

“awhh sial”

chanbee menoleh kesumber suara, ia terdiam melihat sosok loey yang terjatuh karena terpeleset.

terlihat loey tengah meraba-raba sekitar seperti tengah mencari sesuatu.

chanbee berdiri dari duduknya melangkah kearah loey.

“kau mencari tongkatmu?” tanya chanbee.

“ah benar, bisa kau bantu aku untuk menemukan tongkat ku?” kata loey meminta bantuan.

“ini” chanbee memberikan the white cane itu pada loey.

“terima kasih banyak” kata loey tersenyum.

tangan loey tak sengaja menyentuh tanganya, dingin sekali.

“apa kau sangat kedinginan? tanganmu benar-benar dingin sekali”

“ah ya, mungkin karena sedari tadi aku terpeleset dan meraba salju untuk mencari tongkat yang terlepas dari genggamanku” kata loey.

“berhati-hatilah”

“terima kasih”

“em aku seperti mengenal suaramu” kata loey.

“ah aku cha- ah rainbee” kata chanbee.

“kau rainbee? kau yang menolongku kemarin kan?” tanya loey

“b-benar”

“wah kita bertemu lagi, dan lagi-lagi aku merepotkanmu”.

“tidak apa-apa, itu bukan masalah”

“terima kasih, em bolehkan kita duduk? mari mengobrol” kata loey.

mereka pun mendudukan diri dikursi taman, loey mengosokan kedua telapak tanganya dan meniupnya guna mencari kehangatan.

chanbee yang peka pun melepas sarung tanganya, lalu menarik tangan loey dan memakaikanya.

“hei apa yang kau lakukan?” tanya loey.

“pakailah sarung tanganku, tanganmu memerah karena kedinginan”

“lalu kau?” tanya loey

“aku tidak apa-apa, aku kuat akan dingin” kata chanbee.

“dan kau juga tak memakai syal, ini pakailah juga miliku” chanbee pun juga memasangkan syal dileher loey.

bohong jika chanbee mengatakan ia tahan dingin,nyatanya sekarang chanbee sedikit mengigil. dia mengosok kan kedua telapak tanganya dan meniupnya guna mencari rasa hangat.

“kau sungguh? aku sangat tidak enak. aku laki-laki tak seharusnya membuat wanita kedinginan” kata loey.

“aku tidak apa-apa, percayalah padaku”

“sekali lagi terima kasih, besok aku akan mengembalikanya” kata loey.

“tak usah khawatir, aku masih memiliki banyak dirumah” kata chanbee tersenyum, walaupun senyumanya tak akan terlihat oleh loey.

“kau benar-benar sangat baik hati” puji loey

“aku membantu sebisaku saja” kata chanbee.

“sungguh aku sangat berterima kasih padamu”

“dengan senang hati” jawab chanbee tersenyum.

chanbee dan loey pun melanjutkan obrolan mereka, chanbee mendengarkan dengan tubuh mengigil ia tak sekuat apa yang ia bilang pada loey.

“c-chanbee pasti beruntung men-mendapatkan mu” kata chanbee terpatah-patah karena kedinginan, hidungnya mengeluarkan darah chanbee mengusap darah itu dengan tanganya.

“mungkin dulu aku merasa begitu, tapi sekarang aku merasa akan lebih baik dia mendapatkan seseorang lain”

“a-apa k-kau mencintainya” tanya chanbee.

“entahlah, namun hatiku terus mengingatnya. sepertinya ya, aku mencintainya”

chanbee pun tersenyum mendengar kalimat itu.

“bisa kau beri tahu kepadaku ini sudah pukul berapa?” tanya loey.

“setengah sebelas tengah hari” jawab chanbee

“ah aku harus pulang” kata loey berdiri dengan pelan.

“kau tak pulang?” tanya loey

“a-ah y-ya” jawab chanbee.

“terima kasih, sampai bertemu besok” kata loey lalu pergi dari sana dengan langkah pelanya.

disaat loey pergi dan mendapatkan beberapa langkah saja, chanbee kehilangan kesadaranya.

ia cukup lama menahan dingin hingga membuatnya mimisan,pusing dan merasakan kram pada tubuhnya akibat merasa tegang.

loey tak mengetahui, ia tak mendengar.

jika saja loey tak kehilangan pengelihatanya, mungkin chanbee tak akan seperti ini.

About The Heart(sequel CL) CHANBAEK (GS) [END]Where stories live. Discover now