13. suspicious

99 30 18
                                    

sudah hari ketiga , dan meja Han Jisung masih lagi kosong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sudah hari ketiga , dan meja Han Jisung masih lagi kosong . aku bukan saja pelik , malahan aku teramat risau . kenapa dia masih tak datang sekolah ? menjadi persoalan satu kelas

kemana Han Jisung pergi ? kali terakhir aku nampak dia , sewaktu aku nak pulang ke rumah selepas tinggal serumah dengan nya . itupun dia baik baik saja , dan masih lagi tersenyum . aku makin pelik

satu pun text aku dia tak reply . malah hanya satu tick saja diberi . apa dah terjadi ? hm

takkan dia ada masalah sampaikan dia tak dapat hadir ke sekolah . ataupun dia kemurungan atas sebab tertentu . tak mungkin , dia pasti akan bagitau aku jika dia ada masalah

timbul lagi satu teori konspirasi dalam kepala aku . sejak dia tak hadir ke sekolah , teori konspirasi kerap muncul menyebabkan aku pening kepala , sampaikan habis duit membeli panadol semata

" tenung apa tu ? " satu lambaian dihalakan pada muka aku , membuatkan aku tersedar dari lamunan

" oh Jeongin . takde apa , noona tengah pikirkan sesuatu " aku menggeleng perlahan dan tersenyum segaris memandang nya

" pikirkan tentang Han Jisung hyung ke noona ? " soal nya lagi , aku mengangguk tanpa memandang nya

" Aiyen tak boleh kata apa , cuma Aiyen hanya support noona dari jauh walau apa pun terjadi " dia memegang bahu aku , memberikan kata kata semangat

" oh ya , Aiyen nak balik . nak pickup Jeongmi dekat tadika kejap lagi . bye noona ! " dia melirik ke jam tangan nya , dia membetulkan kaca mata yang tebal itu

dia berlari , kemudian lambai kepada aku . dan Jeongin hilang dari pandangan

sejak Han Jisung tak hadir sekolah , aku terasa sunyi . Jeongin saja lah yang selalu teman aku kesana sini . dia pun tak kisah langsung

rasa bosan menyelubungi diri lagi . aku menyepak batu batuan kecil di jalan tar . tak tahu nak buat apa sekarang

trit trit !

notification masuk . aku membuka telefon dan lihat siapa yang mesej

jisungie <3
from : Ahyoung ..
tolong aku

mata aku membutang melihat text itu . cepat cepat aku berlari pergi ke rumah nya , dari text itu terlihat serius

aku mengetuk pintu rumah Jisung dengan kuat . biar lah jiran nak kata apa , yang penting sekarang Han Jisung . kenapa dia hantar mesej yang mencurigakan

" Han Jisung buka pintu ni ! buka sekarang Han ! " aku menjerit dari luar , sambil tangan memulas tombol pintu berkali kali

hampir beberapa minit tak berjaya membuka pintu , aku memikirkan suatu idea yang bernas

pang !

aku mengambil keputusan untuk memecahkan tombol pintu . ah nanti pandai pandai lah cari orang baiki . bukan nya mahal mana pun kan

" Han Jisung mana kau ! " aku membaling beg sekolah ke lantai , aku membuka pintu bilik yang satu satu nya ada dalam rumah tu

pelik , tiada orang . aku pergi ke tandas , pintu berkunci . dia mesti dalam tandas . kali ni aku cuba untuk tak pecah kan pintu tandas , malas nak vandalisme dekat rumah orang

pintu di buka dari dalam , wajah Jisung terlihat . dia kelihatan lebih pucat , rambut tak terurus . dia memegang perut nya , seperti berada dalam kesakitan . aih datang bulan ke apa namja ni

" kau kenapa ni ? kau sakit apa ? " aku meneliti wajah nya . aku berpeluh kencang , sudah lah penat nak pecah kan pintu . tambah lagi dia jadi macam ni , aku penat weh penat

" aaku sakit perut "

balas nya , mata nya perlahan tertutup . badan nya jatuh dan pengsan . hampir saja aku turut pengsan , aku menelefon eomma . nasib baiklah rumah makcik aku takde lah jauh mana

━━━

aku menunggu di luar wad kecemasan , di temani eomma dan juga makcik aku . aku gelisah , kejap kejap rasa tak tenang . memikirkan nasib Han Jisung . apa yang telah terjadi

doktor keluar dari pintu wad kecemasan , dengan beberapa orang jururawat di belakang nya . wajah mereka tampak sayu

" maafkan saya , Han Jisung menghidapi kanser pankreas tahap 4 . dia sudah tak boleh diselamatkan , jaga makan minum dia supaya jangka hidup lebih lama dari tarikh kematian " ujar doktor itu panjang lebar . aku terkejut , aku menutup mulut yang ternganga dengan kedua belah tangan

air mata aku jatuh dengan deras . sungguh , aku sakit hati . kenapa nasib dia begitu malang dari kecil . tak boleh ke dia rasa bahagia seumur hidup ? aku marah

" doktor , boleh saya jumpa dia ? " rayu aku kepada doktor . dia menyuruh jururawat membawa aku ke tempat Jisung berada

satu katil di sudut , Han Jisung baring dengan selimut menutup separuh badan nya . wajah nya sedih walaupun dia seperti sedang tidur

" Jisung ah , kau ok ? " sapa aku . dia membuka mata nya , mata nya merah dan berair . mungkin menangis

" aku ok "

dia mengesat air mata nya , dia bangun dari perbaringan . dan duduk di sebelah aku , sambil sambil tangan nya memegang perut . aku dapat rasakan perit yang dia rasa sebelum ni . kenapa kau tak bagitau aku Han Jisung , kenapa ?

" mian , sebab tak bagitau kau . aku tak nak kau risau sampai condition badan kau tak elok " kata nya

" kau patut bagitau aku , aku lagi risau kalau kau tak bagitau . tengok apa dah jadi " balas aku perlahan . cuba menahan air mata dari jatuh lagi

" aku ada tempoh tak sampai lima bulan , teman aku sampai nafas terakhir aku ? " dia memegang erat tanganku

aku menarik nya dalam pelukan . air mata aku jatuh sekali lagi . dia menepuk belakang aku , cuba memujuk untuk kali terakhir . mungkin ni lah hajat terakhir dia , seorang peneman

━━━

unspoken ➳ hanWhere stories live. Discover now