5. conflict

132 45 0
                                    

aku buka pintu rumah , tinggi dan megah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

aku buka pintu rumah , tinggi dan megah . tetapi semua nya tak bermakna bagi aku . aku masuk , sunyi saja suasana . tak ceria seperti dulu , sejak aku mula sekolah , appa sangat berharap tinggi kat aku

" kamu balik lewat ? kamu pergi mana ? ! " appa terus saja menengking aku . aku baru saja masuk beberapa langkah , terus saja ditengking

" tak pergi mana mana "

" kamu pergi melepak ? ini ke contoh pelajar terbaik ? sia sia saja appa bayar semua benda untuk kamu ! " sekali lagi appa menengking aku , aku menutup mata dan menggenggam tangan

aku berjalan laju ke bilik , lalu pintu dihempas kuat . aku mengunci pintu , tersandar pada pintu . aku melutut , menangis dengan sekuat hati . aku menggenggam rambut menggunakan kedua belah tangan , tak tahan dengan semua ni

━━━

aku pergi ke sekolah dengan air muka yang sedih . tiada semangat dan lesu , tak seperti sebelum ni . bersemangat , dan kekal dengan senyuman . semua orang memandang pelik terhadap aku , ini ke tokoh renang yang selalu tersenyum lebar , kini lihat teramat sedih dan putus asa ?

semua berasa curiga , apa yang terjadi dekat aku dalam sehari . begitu juga Han Jisung yang turut curiga memandang aku

" kau ok tak ni ? " Jisung menegur aku sebaik saja aku duduk di depan nya . aku sekadar memandang nya dengan lesu

aku mengalirkan air mata , aku cuba untuk menyembunyikan perasaan sedih pada orang lain . aku terus mengelap air mata . aku menggenggam kolar baju nya , lalu menangis dengan kuat hingga mengeluarkan suara

Han Jisung terkejut , memang terkejut . dan rakan sekelas lain memandang lebih terkejut , aku tak kisah . aku tak nak pendam perasaan ni lama lama . disebabkan tak mahu diketahui orang , Jisung membawa aku ke tempat lebih sunyi , tempat kitorang luangkan masa . atau dikenali sebagai tempat ponteng kelas

" yah yah , sudah sudah lah tu " Jisung menepuk belakang aku , dengan tangan nya penuh dengan tisu

aku masih menangis dengan tisu yang mengelap air mata yang tiada penghujung . sampaikan aku menangis mengeluarkan suara , aku dah penat pendam semua ni

" aku paham apa kau rasa , stop menangis Ahyoung " sekali lagi Jisung menepuk belakang aku , tetapi pujukan nya tak berhasil

" paham ? kau tak paham aku " aku kini menangis lebih kuat . sebenarnya aku dah penat menangis hampir dua jam , tetapi hati tak membenarkan

" aku paham "

" tak , kau tak— "

" Song Ahyoung enough ! when aku cakap aku paham , that's mean aku paham . aku paham apa yang kau rasakan , kesemua nya . aku hilang segala nya , aku dah takde apa apa lagi " dia menarik bahu aku dengan kasar , geram . aku berhenti menangis , memandang nya dengan terkejut

dia berkata tanpa mengeluarkan suara , hanya jari jemari yang membahas . tetapi aku tahu dia sedang marah

" jadi stop menangis , apa function aku ada kat sini sebagai kawan kau ? " dia memegang tangan aku , lalu membawa aku kedalam pelukan nya yang hangat

ya , aku perlukan pelukan hangat . Han Jisung melengkapi segala nya

Jisung melepaskan pelukan , dia mengelap air mata aku , tiada tinggal setitis pun . dia kekal diam dengan wajah mendatar . dia bangun dari tempat duduk , menepuk punggung akibat kotor

" jom " Han Jisung menghulurkan tangan , aku seperti ragu ragu mahu membalas huluran

tanpa membuang masa , Jisung menarik tangan aku dengan paksa , dan membawa aku ke kolam renang . ya , kolam renang

" untuk apa ni ? "

" you're came here for release your stressed , i know it cuz i'd saw this before " balas nya menyilang tangan sambil tersenyum senget

" so then , go swim " kepala nya beralih kearah kolam

aku dah agak , dia tahu tentang semua ni . tentang cara aku melepaskan bebanan , iaitu terjun dari diving board itu

━━━

" thanks sebab paham apa aku rasa " aku berjalan seiring dengan nya sambil berpegang tangan . jangan risau , dia offer aku pun ok je

Han Jisung tidak membalas , malahan dia tertawa seperti aku membuat jenaka yang entah apa dia pikir aku pun tak tahu . aku sekadar tertawa kekok kerana tak paham apa apa langsung

" tu aku tak kisah , tapi teruk betul kau nangis eh tadi " dia kembali ketawa , tak mengeluarkan suara . aku rasa kalau dia boleh bercakap , mesti suara ketawa dia boleh bergegar bumi

" jangan lah ungkit pasal tu ! aku frust teruk sejak kebelakangan ni " kataku , lalu menunduk ke bawah , memandang jalan tar yang hitam macam hati kau

" alololo " dia memegang dagu aku , dengan raut muka nya yang comel . dia ni nak pujuk ke apa

" geli— " aku memandang nya dengan wajah cringe teramat . oh tolong lah , kenapa dia pandang aku macam tu

" geli lah sangat " dia memeluk bahu aku , lalu mengheret aku sepanjang jalan ni . nasib baiklah dia ringan

bagi aku , Han Jisung ni sama saja macam budak lelaki lain . cuma satu je masalah , dia bisu . tapi dia normal , dan layak jadi gembira macam orang lain . aku pelik , kenapa takde orang suka dia

━━━

unspoken ➳ hanWhere stories live. Discover now