||KEUTAMAAN LAILATUL QADAR

109 2 0
                                    

الْسَّــــــــــلاَمُ عَلَيْكـُم وَرَحْمَةُ اللَّـهِ وَبَرَكَاتُة

╔══•❉্᭄͜͡📘•❉্᭄͜͡🤍•❉্᭄͜͡════╗
  •❉্᭄͜͡𝕄𝔸ℝℍ𝔸𝔹𝔸ℕ
                𝕐𝔸  ℝ𝔸𝕄𝔸𝔻ℍ𝔸ℕ•❉্᭄͜͡            
╚══•❉্᭄͜͡🤍•❉্᭄͜͡📖•❉্᭄͜͡════╝

                     °°°°°. °°°°° 

      Kali ini akan diulas penjelasan Syekh Abdul Halim Mahmud tentang keutamaan lailatul qadar.
Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah, sering disebut sebagai malam beribu bulan. Keberkahan lailatul qadar ini berganda-ganda karena terletak di bulan Ramadhan. Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
(Q.S. al-Baqarah : 185)

Ayat di atas merupakan dalil bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan di bulan suci Ramadhan. Mengenai lailatul qadar, Allah menjelaskan:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
(Q.S. al-Qadr : 1-5)

Keutamaan "lailah al-qadr" itu sangat luar biasa (hâil dlakhm). Di dalamnya Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk manusia untuk menjadi penjelasan dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Menurut Syekh Abdul Halim Mahmud, makna nuzûl al-Qur’an adalah “nuzûlur risâlatir rahmatil ‘âmmah" (turunnya risalah yang penuh kasih sayang secara menyeluruh/tidak pandang bulu).
Yang dimaksud "al-rahmah al-‘âmmah" (kasih sayang menyeluruh) adalah “al-rahmah bi kullil ‘awâlim"(kasih sayang/rahmat untuk setiap alam).
(Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramdhân, Kairo: Darul Ma’arif, tt, hlm 20).

Pandangan ini didasari oleh firman Allah:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Tidak lain Kami mengutusmu (Muhammad), kecuali untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
(Q.S. al-Anbiya’ : 107)

حم, وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ، إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ. فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ، أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ, رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Haa mim. Demi Kitab (Al-Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,”
(Q.S. al-Dukhan : 1-6)

Remaja Hijrah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang