16. Pergi Lagi

54 15 44
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Soalnya komentar kalian tuh penyemangat ku hehe 😂😂😂

Dan mungkin, aku bakalan up kalo banyak yang komen 😌😌😌

Happy Reading 💚💚💚


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Kia hari ini tidak ada jadwal praktek. Dia berniat untuk jalan-jalan berdua dengan Jesper. Dia sudah meminta izin pada Yudha dan sudah mendapatkan izin. Sedangkan untuk Rendi dan Ryan, mereka berdua sudah memberikan izin setelah perdebatan dan negosiasi yang lumayan panjang. Bahkan membuat Jesper jadi rewel karena mendengar omelan Rendi dan Ryan. Kia berniat pergi tanpa memberitahu Jeno. Tapi entah kenapa, pagi ini Jeno datang kerumahnya. Katanya sih ada yang dia tanyakan perihal kuliahnya untuk spesialis bedah saraf pada Kia.

"Loh ?? Kok udah rapi ??" Tanya Jeno pada Kia yang barusaja turun sambil menggandeng tangan Jesper.

"Iya, mau jalan-jalan sama Jesper." Jawab Kia kemudian berjalan perlahan ke tempat Jeno duduk.

"Berdua doang ??" Tanya Jeno. Kia mengangguk sebagai jawabannya.

"Rendi sama Ryan harus kerja. Papa ada meeting yang nggak bisa ditinggal. Ayah kan juga ada meeting. Bunda harus ke butik. Lo sama bang Mark juga ada jadwal praktek. Terus, ngapain lo ada disini pagi-pagi ??" Tanya Kia sambil memangku Jesper.

"Mau tanya soal kuliah. Lo kan ada di departemen bedah saraf. Lagian jadwal praktek gue mulai siang nanti." Ucap Jeno. Kia mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Dia kemudian melihat Jesper yang sudah sibuk memakan biskuit kesukaannya. Barusaja Kia akan berbicara lagi, Jesper langsung menyuapkan biskuit yang tadi dia pegang pada Kia.

"Thank you." Ucap Kia setelah menerima suapan dari Jesper. Anak itu seketika tertawa riang melihat Kia memberikan senyumannya.

"Kakak juga mau dong." Ucap Jeno sambil mengadahkan tangannya pada Jesper.

"Daddy !!" Ucap Jesper. Karena terlalu lama dan terlalu sering mendengar orang berbicara bahasa Indonesia, Jesper jadi sedikit faham dengan bahasa Indonesia. Itulah kenapa dia faham dengan apa yang diucapkan Jeno tadi.

"Okay, daddy mau dong." Ucap Jeno sambil mengadahkan tangannya lagi pada Jesper. Anak itu perlahan memberikan biskuit yang dia pegang pada Jeno. Tapi kemudian dia menarik lagi tangannya dan memakan kembali biskuit itu.

"No !! This mine !! Daddy don't ask !! Nyam !!" Ucap Jesper yang sedikit tidak beraturan tapi mereka masih memahaminya. Jeno kemudian memasang wajah pura-pura cemberut karena tidak diberikan biskuit oleh Jesper.

"Give a little for daddy, okay ?? (Kasih sedikit untuk daddy, okay ??)." Ucap Kia mencoba membujuk Jesper. Dia mendidik Jesper agar bisa menjadi orang yang suka berbagi. Perlahan Jesper menyuapkan biskuit yang dia pegang pada Jeno. Jeno kemudian membuka mulutnya dan menggigit sedikit biskuit yang disuapkan padanya.

"Thank you." Ucap Jeno sambil tersenyum. Membuat matanya menghilang dan hanya menyisakan bentuk bulan sabit saja.

"You welcome !!" Ucap Jesper asal.

Nothing Impossible 2 (END)Where stories live. Discover now