Tak lupa Taeyong juga menyiapkan air hangat untuk mengompres Jaehyun, karena sungguh tubuh Jaehyun sangat panas dan bisa-bisanya lelaki Jung itu hanya mengatakan jika ia kelelahan?


Menghabiskan waktu hampir setengah jam untuk Taeyong menyelesaikan masakannya, ia mengambil nampan lalu meletakkan nasi, sup ayam, air dan tak lupa obat demam untuk Jaehyun. 



Ia berjalan ke arah kamar Jaehyun dengan hati-hati, memasuki kamar Jaehyun, ia meletakkan nampan yang ia bawa di atas nakas. "Sebentar, aku akan mengambil air kompresan dulu." Ujarnya, setelahnya ia kembali keluar dari kamar Jaehyun untuk mengambil air hangat yang sudah ia siapkan tadi. 



Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya pelan, kenapa juga tiba-tiba Taeyong jadi cerewet seperti sekarang? 


Tak lama, si cantik kembali dengan tangan membawa wadah besar berisi air hangat, lalu ia letakkan di bawah nakas. Taeyong duduk di sisi ranjang Jaehyun, tangannya menyibak poni yang menutupi dahi Jaehyun. "Sangat panas, makan ya, aku suapi." 


"Tapi aku benar-benar tidak napsu makan." 


Bibir Taeyong mencebik kecil, lalu ia mengambil piring yang sudah ia siapkan tadi. "Aku sudah memasak untukmu jadi sebaiknya kau makan, lagi pula kau juga harus minum obat agar suhu tubuhmu kembali normal." 


"Tae, aku—"


"Kau mau makan atau ku buang supnya?" Ancam Taeyong, 



Menghela napas pelan Jaehyun akhirnya hanya bisa menurut apa yang si cantik mau. Ia membuka mulutnya ketika Taeyong meyodorkan sendok dengan nasi dan sup ayam yang sudah lelaki cantik itu buat. 



Taeyong menyuapi Jaehyun dengan perlahan dan sangat hati-hati. "Apa tenggorokanmu sakit?" 



Jaehyun menggeleng. "Tidak terlalu, namun aku masih bisa menelan dengan baik." Balasnya. 



Mengangguk, Taeyong pun kembali fokus untuk menyuapi Jaehyun. Namun setelah suapan keenamnya lelaki tampan itu menggeleng. "Sudah ya, perutku sudah tidak enak." 


Mengulum bibirnya pelan, Taeyong pun mengangguk. Tidak apa, yang penting sudah ada asupan makanan yang terisi. "Baiklah, sekarang minum obat ya." 


Taeyong membantu Jaehyun untuk duduk dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Ia mengambil obat dan aiar yang sudah ia siapkan untuk Jaehyun dan meminta si tampan untuk meminumnya.



Setelahnya Taeyong kembali membantu Jaehyun untuk merebahkan tubuhnya. "Diam dulu, aku akan mengompresmu agar tubuhmu lebih baik." Taeyong mengambil wadah air yang ia bawa tadi. "Apakah kau mempunyai handuk kecil." 



"Kau bisa lihat di kamar mandi atau lemariku." Balas Jaehyun pelan. 


Dengan begitu Taeyong berjalan ke arah kamar mandi untuk mencari handuk kecil, dan ternyata ada. Ia pun bergegas kembali ke ranjang dan memasukkan handuk itu ke dalam air hangat yang ia bawa. 


Setelah ia memeras handuk itu, Taeyong pun meletakkannya di atas dahi Jaehyun dengan perlahan. 


Jaehyun yang melihat Taeyong seperti ini hanya terdiam, ada beberapa pertanyaan yang berakar di pikirannya. Tangan Jaehyun menahan tangan Taeyong sampai membuat si lelaki Lee itu tersentak dan menatap Jaehyun. "Jae.."



"Kenapa kau seperti ini Tae?" Tanya Jaehyun akhirnya. 


Mata Taeyong berkedip lucu, ia tidak memahami apa maksud pertanyaan Jaehyun. "A-apa maksudmu?" 



Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang