BAB 2 - Tunangan Yang Berselingkuh 2

3.8K 476 45
                                    

Sehun tidak bergerak dari tempatnya.

"Tunggu apa lagi! Pergi! Argh!"

Suzy yang ingin mengusir sehun sekuat tenaga malah membuat dadanya terasa perih. Dia jauh lebih pucat dari sebelumnya.

Dia tidak bisa menutupi keluhannya dari Sehun.

"Saya akan memanggil dokter untukmu."

Panik Sehun akan keluar memanggil dokter.

"Tidak perlu. Saya bisa memanggilnya sendiri."

Suzy tidak memerlukan kepedulian Sehun. Dia segera menekan tombol urgent pasien di samping ranjangnya. Tidak butuh lama beberapa dokter segera masuk ke kamar inap Suzy.

Suzy merasa lega sedikit atas kedatangan para dokter. Tapi 1001 keluhan menyertainya. Dia mengumpat beberapa kali atas rasa sakit yang nyata ini.

Berdasarkan ingatan pemilik tubuh sebelumnya Suzy tahu bahwa ia sakit sejak kecil dan jantungnya lemah.

Dia tidak boleh mengalami stress parah, jika tidak itu akan mempengaruhi kesehatannya.

Sehun menatap Suzy yang diperiksa oleh dokter satu persatu.

Sehingga dokter menarik kesimpulan.

"Mohon maaf Nona Bae. Saya telah mengingatkan Anda untuk tetap mengontrol emosi. Akibatnya sangat fatal untuk jantung Anda yang lemah."

Dokter menjelaskannya setelah perawat di sampingnya mencatat kondisi pasien. Beberapa dokter lain mengatakan hal yang sama.

Suzy yang mendengar penjelasan itu segera menoleh ke arah Sehun dan menyalahkannya.

"Sehun...tidakkah Anda mendengar perkataan dokter yang menyatakan kondisiku seperti apa? Jadi kuharap kau keluar dan menjauh dari saya."

Suzy tidak bisa membendung emosinya. Mata yang memerah berubah menjadi air mata.

Melihat air mata Suzy, tentu saja Sehun ingin memeluknya dan mengatakan dia salah. Jadi, jangan menangis lagi.

Dokter yang tahu penyebab kondisi Suzy tentu saja mendukung permintaannya.

"Tuan saya harap anda bisa menuruti permintaan pasien. Jadi, saya harap anda keluar sekarang. Demi kesehatan Nona Suzy."

Pria yang ditegur itu mengepalkan tinjunya di bawah kemeja bajunya.

Sehun menghela napas pendek dan meninggalkan kamar inap Suzy mengingat kondisi Suzy yang tidak sesuai untuk saling keras kepala.

Sebelum ia pergi, Sehun mengatakan kekhawatirannya.

"Suzy, rawat kesehatanmu. Saya pergi."

Tentu saja Suzy mendengarnya tapi ia tidak peduli dan membuang wajahnya ke samping.

Melihat itu Sehun terjebak sementara di tempat dan segera pergi, hatinya merasa terganggu tentu saja.

***

Sehun menutup pintu kamar Suzy dan melewati pengawal yang menjaga.

Dia mengambil tempat duduk tidak jauh dari kamar Suzy.

Sehun ingin kembali memeriksa kondisi Suzy setelah dokter pergi.

Tetapi pengawal yang menjaga Suzy menghentikannya untuk tidak mendekat lagi.

Sehun merasa hatinya gelisah entah kenapa...apakah Suzy akan meninggalkannya?

Dia tampak putus asa sambil menutup matanya setelah kembali ke kursinya. Hatinya sangat kacau.

Dering...

Dering...

Ada panggilan masuk dibalik layar ponsel milik Sehun.

Transmigrasi Cepat : Kematian Antagonis Mendapatkan Hati Pemimpin Priaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن