Twenty - I Miss You

Start from the beginning
                                    

Setelah mengatakan itu, Jaehyun berjalan meninggalkan Johnny yang terdiam, sama sekali tidak bisa mengatakan apapun. Johnny memang belum menemukan cara untuk membantu Jaehyun, tapi setidaknya ia berusaha memperingati sepupunya.

Tapi jika itu yang di inginkan oleh Jaehyun, Johnny mungkin tidak akan pernah ikut campur lagi.

***


Taeyong mengepalkan kedua tangan, memukul pelan meja yang berada di hadapannya. Ia menghirup napas dalam, menatap Ibu dan Ayahnya secara saksama. Bagaimana bisa orang tuanya menyetujui lamaran Mingyu dengan sangat mudah? Tanpa pertimbangan apapun.

Selama tiga hari ini Taeyong menghabiskan waktu di rumah, beruntungnya Mingyu belum melakukan apapun selain berusaha untuk mengambil hati kedua orang tua Taeyong. Itu sedikit menganggu, pikiran Taeyong sama sekali tidak bisa tenang. Apa Yoona dan Donghae tidak berpikir panjang sebelum menerima lamaran dari Mingyu? Sialan!

Terlebih Taeyong belum bisa menemukan kelemahan Mingyu, tidak ada cara untuk memutus takdir di antara mereka. Sampai saat ini feromon Mingyu masih bisa membuat Taeyong merasa pening, ia menginginkan lelaki bermarga Kim itu, terbuai dengan aroma feromon Mingyu. Namun tenang saja, Taeyong berusaha mempertahankan pikiran rasionalnya, ia tidak mau mengecewakan Jaehyun.

"Bagaimana Mommy bisa setuju secepat itu?" tanya Taeyong dengan kekesalan yang memenuhi rongga dada, ia menatap Ibu dan Ayahnya secara bergantian, tidak mempedulikan eksistensi Mingyu di sampingnya, "aku masih ingin melanjutkan sekolah! Ini terlalu cepat."

Yoona mendengus. "Mingyu adalah pasanganmu yang sah! Kalian terikat oleh takdir, cepat atau lambat kalian berdua pasti menjadi pasangan sehidup semati." ia melemparkan tatapan tajam ke arah Taeyong, "melanjutkan sekolah? Apa kau bahkan memikirkan hal itu ketika melakukan sesuatu yang hina bersama Alpha bernama Jung Jaehyun itu?"

Taeyong mengeraskan rahang, kenapa Ibunya masih terus membahas dan mengungkit hal itu? Demi Tuhan, Jaehyun selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumahnya demi membuat Ibu serta Ayah Taeyong luluh, tapi hal tersebut tidak berhasil.

Donghae menepuk pelan tangan Taeyong yang berada di atas meja. "Mingyu adalah pilihan terbaik untukmu Taeyong, takdir yang mengikat kalian. Daddy dan Mommy tentu menyetujui hubunganmu bersama Mingyu."

Mendengar itu Mingyu tersenyum lebar. "Terima kasih Dad."

Taeyong mendelik, tanpa mengatakan apapun ia pergi dari meja makan menuju kamar. Menggelikan sekali, kenapa Mingyu memanggil Ayahnya dengan sebutan itu?! Sungguh, rasanya Taeyong ingin melarikan diri, ia tidak mau menjadi pasangan dari Kim Mingyu meskipun itu adalah takdirnya.

Bagaimana bila Taeyong menolak Mingyu sebagai pasangannya dan mempertaruhkan gelarnya untuk itu? Apa ia akan berhasil lepas dari Kim Mingyu? Sialnya, hanya Elder yang bisa melakukan itu, memutuskan hubungan di antara mereka, membuang Taeyong sebagai pasangannya. Dan Taeyong yakin seratus persen bila Mingyu tidak mungkin mau melakukan hal tersebut.

Taeyong merebahkan tubuh di atas kasur dan memejamkan mata, bibirnya menekuk ke bawah, ia sangat merindukan Jaehyun melebihi apapun. Berlari ke pelukan lelaki tampan itu adalah hal yang paling Taeyong inginkan saat ini. Apa Jaehyun juga sedang memikirkannya?

Cukup aneh, selama tiga hari ini sikap Mingyu berubah. Lelaki bermarga Kim itu sama sekali tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada Taeyong. Apa Mingyu sedang berusaha merebut hatinya? Tapi tenang saja, itu tidak akan pernah terjadi. Taeyong sudah memberikan hatinya kepada Jaehyun, so he don't have anything else to lose.

Namun karena mereka terikat oleh takdir, terkadang pikiran Taeyong selalu di penuhi oleh bayang-bayang Kim Mingyu. Keinginan untuk bersama dengan lelaki berkulit tan itu tentu selalu terlintas di dalam benak Taeyong, hanya saja hatinya selalu menyebutkan nama Jaehyun, jadi Taeyong sama sekali tidak tergoda.

Pintu kamar yang di ketuk membuat Taeyong membuka mata, ia melihat Mingyu masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi, berhasil membuat Taeyong memutarkan bola mata malas.

Mingyu tersenyum manis; memperlihatkan gigi taringnya. "Kau tahu? Kita bisa menikah setelah kau lulus dari sekolah, sekarang aku hanya akan melamarmu."

Taeyong memasang wajah jijiknya. "Bisakah kau tidak membahas apapun tentang itu? Terdengar sangat menggelikan. Aku setuju untuk tetap bersamamu bukan karena ini."

"Lalu apa? Kau akan kembali bersama Alpha rendahan itu? Jika kau memiliki niat seperti itu, aku benar-benar akan menghabisinya." ujar Mingyu datar, ia mendudukkan diri di sisi kasur, menatap lurus ke arah Taeyong, "sekeras apapun usahamu, kau tidak akan pernah bisa melawan takdir."

Taeyong melemparkan tatapan tajam ke arah Mingyu, lelaki tinggi itu selalu mengancam! Taeyong tahu bila kekuatan Mingyu sangat besar, sangat jauh jika di bandingkan dengan Jaehyun. Oleh karena itu Taeyong tidak bisa melakukan apapun, termasuk berlari ke pelukan Jaehyun seperti keinginannya.

"Kim Mingyu," panggil Taeyong dengan suara lantangnya, ia duduk di kasur dan menatap lurus ke arah Mingyu, ingin mencoba sesuatu yang mungkin bisa berhasil melepaskan ikatan mereka. "Aku menolakmu sebagai pasanganku dan aku rela mempertaruhkan gelar serta kekuatanku untuk itu!"

Ada keheningan yang melanda selama beberapa saat sebelum akhirnya Mingyu tertawa geli, ia mengusak gemas surai hitam Taeyong. "Kau pikir itu akan berhasil? Hanya aku yang bisa melakukannya sayang, Omega tidak memiliki hak untuk menolak pasangannya. Kau sangat lucu."

Taeyong berdecih dan menepis tangan Mingyu yang mengusap rambutnya, ini sangat tidak adil! Taeyong harus memikirkan cara lain untuk memutus ikatan mereka, ia sangat merindukan Jaehyun dan ingin segera kembali bersama lelaki bermarga Jung itu.

Tbc

Queen Of Omega《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now