8. Bersama penyesalan [ END. ]

6.1K 433 43
                                    

Asmaraloka sang cakrawala.

•••

"Aku akan menceritakan tentang sebuah penyesalan di masa lalu, ketika tubuh dan otak tidak lagi sejalan hingga menorehkan luka untuknya yang sedang melabuhkan harapan dan cinta pada seseorang di ujung jurang puncak kesuksesan hidup."

Netranya tidak sebening dulu, rambutnya tak lagi selegam arang. Tubuhnya pun telah termakan usia. Namun bahu itu masih kokoh, siap berbagi pelukan hangat namun dengan sosok yang tak lagi ada di depan mata.

Tangan keriputnya saling meremat, "Dia pria yang memiliki segalanya, tapi tidak dengan hati kekasihnya."

Micnya berdenging, beberapa orang yang mendengarkan tampak terbawa arus suasana yang entah kenapa menjadi sangat tenang. Padahal ini adalah acara fansign, dan tentu dengan seseorang yang pernah menjadi bintang di setiap stasiun TV di negara itu.

"Pada satu waktu, pria itu telah menyerah dengan keadaan dan dengan ketetapan-Nya.. ia telah di jemput sembari membawa luka hati."

Hening, dan semakin hening. Bahkan para staff yang mengamankan tampak mengikuti setiap bait kata yang dilontarkan oleh si pria tua yang dihormati.

"Apakah kekasihnya menyesal setelah ditinggal olehnya? bukankah itu terlalu tidak adil?" Tanya seorang penggemar, di perkirakan usianya masihlah seorang remaja di bangku sekolah menengah atas.

Bibirnya membentuk kurva, tersenyum. "Untuk banyak alasan, dia sangat menyesal bahkan ingin mengikuti kepergian sang terkasih. Namun ketika akan menuju tepi jurang kematian, dia menarik diri. Ia tahu bahwa kekasihnya sangat membenci orang yang dia sayangi terluka, dan aku menghukum diri dengan tetap hidup di rundung rasa bersalah-- Ya, orang jahat itu adalah aku."

Mew Suppasit telah hidup dengan waktu yang lama setelah kepergian Gulf Kanawut dari hidupnya, tubuhnya tidak lebih dari sebuah raga yang di dalamnya hanya ada angin kosong tanpa jiwa.

Namun tampaknya penggemar tadi belum puas dan semakin penasaran, "Tunggu, apakah dia yang meninggalkan adalah.."

Mew tersenyum kembali, "Ya, itu Gulf kanawut. Kekasih abadiku." Lalu tungkainya melangkah meninggalkan aula tempat event di laksanakan. Ini adalah event terakhir sebelum dirinya menjalani masa tua di sebuah desa terpencil jauh dari keramaian kota.

Untuk melanjutkan masa hukuman, ia tidak lagi memiliki pasangan untuk berbagi cinta. Hanya ada Gulf dalam hatinya, dan ia tidak ingin mengkhianati pria-nya kembali seperti dulu.

Terkadang kita akan merasa keberadaan seseorang itu penting ketika eksistensinya tidak lagi terasa, dan yang tersisa hanyalah khayalan tentang pengandaian apabila ia tidak mengabaikan seseorang tadi lalu melangkah pergi dengan meninggalkan sebuah luka menganga lebar.

Takdir sekejam itu, ia akan merenggut kebahagiaan ketika kita membuangnya. Tidak mengizinkan untuk memperbaiki sampai nanti ketika kematian telah datang menjemput diri.

Mew menengadahkan kepalanya menatap langit biru, matanya terpejam menikmati hembusan angin namun kerinduan itu tetap ada dan semakin nyata.

"Gulf sayangku, ketika masa hukumanku telah selesai. Tolong jemput aku dengan senyumanmu di hari itu, ketika pertama kali kita bertemu sebagai dua orang asing yang saling mengenal lalu jatuh cinta. Biarkan aku menjagamu di kehidupan selanjutnya, dengan cinta yang tidak akan kuberikan untuk siapapun kecuali kau dan anak-anak kita. Aku mencintaimu, selalu. Tolong ampuni aku."

.

.

.

Aku pasti akan menjemputmu dengan sebuah pelukan, namun tidak sekarang. Biarkan takdir yang menentukan, aku memaafkanmu.

.

.

"TOLONG, PRIA INI SEKARAT."

Mew semakin terpejam.

.

.

"KUMOHON SELAMATKAN DIA!"

.

.

"Mew Suppasit Jongcheveevat, waktu kematian 03.00 AM."

***

Makasi buat kalian yang udah ngikutin cerita ini, sebenernya aku awalnya mau buat threeshoot atau twoshoot gitu

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Makasi buat kalian yang udah ngikutin cerita ini, sebenernya aku awalnya mau buat threeshoot atau twoshoot gitu. Tapi enak juga kayaknya kalo bikin cerita yang gak terlalu panjang di setiap chapternya, biar gak cepet bosen walaupun aku sendiri suka ngaret updatenya hehehe. Dan maaf ya kalo ending ceritanya gak sesuai ekspetasi kalian 🥺. Karna jalan ceritanya udah aku pikirin mateng mateng dari awal jadi aku gabisa ngubah alur karna bisa aja nanti jadinya aku malah bingung buat ngasi ending wkwkk, anw ini cerita pertamaku. Dan semoga aku bisa bikin cerita yang lain lagi ya buat kedepannya. 💓🐾

Gulf, are you okay? ✓Where stories live. Discover now