Chapter 4: Punishment

714 10 0
                                    

Elena's POV

Siapa sebenarnya pria gila di hadapanku ini. Seenaknya saja menciumku di tempat umum. Hell! Ini memalukan. Membuatku risih akibat tatapan nyalang yang dilemparkan pengunjung lain yang terlihat dari sudut mataku.

Harus kuakui, this guy is such a good kisser. Belum lagi wajah tampan bak model papan atas. Mungkin itulah yang menyebabkan para wanita di restoran ini menatapku dengan tatapan tidak suka.

Setelah mengumpulkan kembali kesadaranku, aku mendorong tubuh pria jangkung ini sehingga berhasil membuat tautan bibir kami terpisah.

Semuanya terjadi begitu cepat ketika aku bangkit dari kursi dan mendapati tanganku pada wajahnya. Aku memberinya tamparan yang cukup keras sehingga menghasilkan suara yang membuat beberapa orang kembali menoleh ke arah kami. Dapat kulihat raut terkejut dan marah dari sosok pria asing di depanku ini.

Seketika nyaliku ciut melihat rahangnya mengeras. Aku pasti telah membuatnya marah dengan mempermalukannya seperti ini. To be fair, dia yang mempermalukanku duluan, aku melakukan ini hanya sebagai bentuk self-defense.

Tapi kemudian, tak terjadi apapun. Kupikir pria ini akan balas memukulku atau melemparkanku dengan segala caci-maki. Aku memperhatikannya saat ia meraih dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar poundsterling untuk ditinggalkan di meja kami.

Tanganku terasa tenggelam ketika ia menggenggamnya dan menarikku keluar dari restoran. Ia membawaku ke area parkir gedung yang berada persis di seberang restoran tadi. Kurasa pria ini bukan orang sembarangan mengingat hanya ada beberapa mobil mewah yang berjejer rapi di tempat parkir dimana ia membawaku.

 Kurasa pria ini bukan orang sembarangan mengingat hanya ada beberapa mobil mewah yang berjejer rapi di tempat parkir dimana ia membawaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia tidak menggubris semua ocehanku dan sumpah serapah yang keluar dari mulutku. Ia membuka pintu mobil dan memaksaku masuk.

"Sialan aku tak mau ikut denganmu. Lepaskan aku." Aku menatapnya nyalang dan memukul lengannya berusaha melepaskan diri.

"Aku sudah cukup bersabar love, now get in the car! Kau harus mendapat hukuman." Suaranya terdengar mengancam dan harus kuakui, aku sedikit takut sehingga mau tak mau hanya bisa menurut.

Lagipula hal buruk apa yang terjadi jika aku berada satu mobil dengan pria tampan dan seksi?

Setelah sekitar 15 menit berada di dalam mobil, aku mulai lelah dengan segala pemikiran yang saat ini memenuhi kepalaku. Dan kurasa pria ini tak mau repot menjelaskan apapun kepadaku. Suasana terlalu hening, bahkan ia tampak tak berniat memutar radio untuk menemani perjalanan menuju- uh God knows where.

Aku mulai takut jika pria ini adalah seorang kriminal yang akan membawaku ke tengah hutan atau bangunan kosong, agar bisa leluasa membunuhku tanpa diketahui siapapun. Atau setelahnya ia akan mengulitiku dan menjual organ-organ tubuhku ke luar negeri. Baiklah kurasa itu sedikit berlebihan, tapi tak masalah untuk tetap waspada mengingat aku satu mobil dengan orang yang tak dikenal. Ingatkan itu, orang asing!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 31, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Wild LoveWhere stories live. Discover now