"Uh jauh-jauh hyung aku masih ngambek sama hyung pokoknya!"ucapnya mendorong kepala taeyong agar menjauh dari bibirnya.

Lucas kembali mengelakkan kepalanya di dalam perut taeyong, walaupun masih ngambek pada taeyong tapi emang inilah kebiasaan Lucas.

"Kita mau sampai kapan seperti ini?, kita ngga bisa terus begini kita harus jujur dengan Ten!" Ucap taeyong dan menatap Lucas sendu.

"Jujur hyung udah gak kuat lihat kamu harus ber..." Ucap taeyong terpotong, karna bibir Lucas menempel pada bibirnya.

Cup.

Lucas mengecup bibir taeyong dan kecupan itu berubah menjadi lumatan.

Taeyong awalnya kaget karna tak bisanya Lucas yang memulai kan biasanya ia duluan yang memulai, tapi ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini bukan, Kapan lagi kan Lucas memulai nya duluan?

"Mmmppphhhh" desahan lolos dari mulut Lucas.

Sial ini benar-benar sial, lucas menyesal telah melumat bibir taeyong karena ia tak hanya mendapatkan lumatan balik dari taeyong namun seperti nya Lucas akan mendapatkan rejeki tambahan dari taeyong. Alias di naena semalaman atau mungkin seharian? Entahlah.

"Heghhh hyunghh" desah Lucas saat tangan nakal taeyong sudah meraba-raba penis mungil dan juga punting pink miliknya.

"Hyung jangan sekarang sssth ah" ucap Lucas mendesah di akhir kalimat karna taeyong memaju dan mundurkan penis mungil nya. ya walaupun masih terhalang oleh celana dan juga sempak miliknya.

"Ayolah sayang hyung sedang ini.. hyung rindu dengan mu dan juga tubuhmu" ucap taeyong dengan nada beratnya.

Taeyong juga kini sudah berhasil membuka kancing baju Lucas di bagian atasnya dan tak lupa membuka resleting celana Lucas.

"Eghh tapi hyung nanti gimana kalo.." ucap Lucas terpotong oleh taeyong.

"Tidak kau jangan khawatir, mereka pulang nya masih lama" ucap taeyong meyakinkan kekasih nya itu.

Akhirnya Lucas menganggukkan kepalanya, ia setuju lagipula ia ingin sekali lubangnya di manjakan dengan penis besar taeyong.

Lucas sudah rindu sekali dengan penis besar milik taeyong, jujur kira-kira ia melihatnya penis besar itu kemarin malam lusa dan sekarang ia sangat rindu dengan benda besar milik taeyong itu.

"Baiklah ayo kita lakukan" ucap Lucas dengan pipi memerah padam.

Taeyong tersenyum miring, ia mengecup seluruh wajah Lucas lalu mengendong nya ke kamar nya.

Namun belum sempat taeyong mengangkat tubuh Lucas tiba-tiba saja ada orang yang masuk ke dalam dorm mereka.

Terlihat dari suaranya orang itu adalah Ten yang sedang memanggil nama Lucas.

"LUCAS!" Ucap ten cempreng saat baru memasuki dorm.

Lucas panik bukan main, ia langsung membenarkan celana dan juga mengancingkan baju yang sudah sempat di buka oleh taeyong, dan tak lupa pula ia duduk di sebelah taeyong dengan normal seperti tak terjadi ada apa-apa.

Namun beda lagi dengan taeyong, ia benar-benar kesal kepada Ten si cabe Thailand itu, kenapa dia selalu datang saat-saat ia ingin menggempur Lucas sih.

Ah sungguh mood taeyong jadi buruk seketika, di tambah dan sudah di pastikan ia akan melihat pemandangan yang membuat nya sakit mata dan juga hatinya.

"Lucas~" ucap Ten manja.

"Kenapa hm?" Tanya Lucas menatap Ten yang berjalan ke arahnya.

Ten menghampiri kedua nya, ia mendudukkan dirinya di tengah-tengah LuTae lalu tak lupa ia juga memeluk lengan Lucas.

Lucas × All [SuperM]Where stories live. Discover now