Mata biru berkilat dari kejauhan, surai merah jambu melambai lembut tertiup angin. Dari sisi lain gedung, tanpa sengaja mata Yukhei bersirobok dengan iris berwarna milik sosok ramping itu. Samar-samar, tercium aroma magnolia yang ikut terbawa semili...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[Heist AU]
If it was up to me and my sin: then i would take and shower you in stolen golds and silvers; Lining diamonds down your skin, peppering kisses that shone like glitters; For loots are deemed precious by the gods and their kin, and lost treasures would lure the highest bidder.
[lumark • lucas/mark]
<Disclaimer: This is a work of fiction.>
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[Banquet hall kediaman Duke Ferson, Britain, England 17 Mei 20xx, 19.28 BST]
Surai sekelam malam yang digaya undercut slick back, serta dress suit berwarna hitam dipadu-padankan dengan cufflinks merah rubi yang berkilat di bawah sorot cahaya mansion kediaman Duke Ferson tampaknya mampu menarik perhatian banyak pasang mata. Sosok seorang pria berperawakan tinggi dan bugar, bertopeng masquerade marun sederhana yang menutupi mata dan setengah batang hidungnya, dan senyum tenang yang tak kunjung pudar menambah kesan atraktif dan misterius yang mengelilingi pria itu.
Dan tentu saja, tidak menunggu waktu lama sebelum sosok itu menarik perhatian seorang wanita muda berwajah rupawan yang sedari tadi dikelilingi oleh sekelompok Baroness dan Viscountess.
"Marchioness Louise," pria itu membungkuk, dengan lembut meraih uluran tangan wanita tersebut dan mengecup punggung tangannya dengan sopan, "agaknya rumor yang tersebar memang benar adanya, tentang bagaimana anda adalah wanita yang paling rupawan di seluruh Kerajaan Inggris."
Pujian dari pria itu dibalas dengan sebuah tawa singkat. "Pria bermulut gula sakarin dan berlidah madu, eh?" sahut sang Marchioness, meski rona kemerahan yang menggelap di pipinya menunjukkan betapa ia sangat menyukai pujian tadi. "Anda juga tampan, bahkan yang paling tampan di dalam ruangan ini. Sayang sekali, saya tidak mengetahui nama anda."
