Part 04

25.4K 2K 326
                                    

Sudah di perbaiki jika Anda kesalahan tolong di tandai, terimakasih dan selamat membaca.

Mew baru saja sampai dan dia disuguhkan dengan Gulf yang sedang melamun di ruang tamu, terlihat wajah Gulf sangat pucat dan tak ada gairah untuk beraktivitas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mew baru saja sampai dan dia disuguhkan dengan Gulf yang sedang melamun di ruang tamu, terlihat wajah Gulf sangat pucat dan tak ada gairah untuk beraktivitas. Mew bingung Gulf tidak biasanya melamun, Gulf itu percaya pada mitos bahwa jangan terlalu banyak melamun nanti orang itu akan gila dan sampai sekarang Gulf masih percaya mitos itu, tapi lihat hari ini Gulf melamun dan tak menyadari bahwa mew dari tadi menatapnya.
“Mew,” panggilan lembut itu mengalihkan pandangan Mew dari arah Gulf. “Ada apa mah?” tanya mew lembut.

“Bisa mamah ngobrol dengan kamu? Ini tentang Gupi,” pinta sang mamah membuat Mew bingung. “Kenapa dengan Gupi mah?” tanya Mew penasaran, karena tidak biasanya seperti ini.

“Ayo kita bicara di ruangan Mamah,” Ajak mamah jong, dan Mew pun mengikuti mamah jong dari belakang. Mew memasuki ruangan yang hanya ada beberapa foto dan selebihnya barang-barang penting milik Mamahnya.

Mew duduk di depan bangku mamah jong karena mamah jong duduk di bangku besar miliknya. “Tuan Raymond dan nyonya Dara tadi mengunjungi Gupi, dengan membawa keluarga mereka masing-masing.” Mamah jong mulai membuka suara membuat Mew mengerutkan keningnya bingung. “Gupi awalnya senang karena keluarganya datang, Gupi pun tak menghilangkan sifat ramahnya pada ibu dan ayah tirinya bahkan kepada saudara tiri, Gupi mengira orang tuanya merindukan dia seperti dia yang setiap malam merindukan mereka Huh..., “ mamah Jong menghela napasnya menjeda ucapan yang akan terlontar, rasa sesak mulai menyelimuti dia.

“T-tapi nyatanya mereka datang hanya membicarakan soal rumah yang sudah mereka berikan kepada Gupi, mereka sepakat untuk menjual rumah itu dan—“

“mereka sepakat untuk mengurus Gupi bergantian, jadi Gupi akan tinggal di rumah bundanya dan ayahnya bergiliran, Gupi tak membantah ataupun setuju dengan omongan mereka, Gupi hanya diam sambil mendengarkan perdebatan kedua orang tua-nya, Mamah tak bisa melakukan apapun karena mamah tak boleh ikut campur, Mamah hanya melihat sorot mata Gupi yang terluka melihat kedua orang tua-nya, Malah memperebutkan harta.”

“Gupi belum memberikan jawaban dan mereka akan datang lagi nanti malam untuk membahas masalah ini dengan kamu, karena menurut mereka hanya kamu yang bisa mengerti Gupi.”

“Mamah gak akan ikut campur dan mamah serahin masalah ini sama kamu, mamah akan dukung semua tindakan yang akan kamu Ambil, Mamah harap kamu bijak dan tak menyakiti perasaan Gupi karena dia hanya punya Kamu sebagai sandarannya.”

Mew mengepalkan kedua tangannya menahan Amarah yang sudah di ujung tanduk, Mew tak menyangka kedua orang tua Gulf sangat egois, Mew tak akan mengizinkan Gulf jauh dari dirinya.

“Mew yang akan urus Gupi mah, biarkan mereka melakukan apapun sesuai keegoisan mereka tapi mereka gak boleh ambil Gupi dari Mew, Mew masih sanggup buat ngasih Gupi makan dan membiayai semua kebutuhan Gupi, Mew gak nyangka setelah mereka merusak kebahagiaan Gupi kini mereka merusak Hati Gupi juga, Mew gak akan biarin mereka ambil Gupi mah, itu keputusan Mew. Biarkan mereka Datang nanti malam biar Mew sendiri yang akan menghadapi mereka.” Setelah mengucapkan itu Mew meninggalkan ruangan mamahnya dengan sedikit rasa kecewa, walaupun itu bukan dia, dia tau Gulf terluka akan kenyataan ini.

TUAN GALAK (END) ✓ Terbit [Lengkap Di Pdf]Where stories live. Discover now