🦋DUA🦋

5.4K 527 20
                                    

Now Play 🎵 Raisa - Mantan Terindah

Now Play 🎵 Raisa - Mantan Terindah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Thalita

Kayanya gue harus nginap disini, gak tega gue lihat Juli sendiri ngurus Angga yang lagi sakit.

"Gimana Win? Angga uda turun belom demam nya?" Tanya gue ke Windi yang sedari tadi nemani Angga tidur.

"Belum nih Thal, gue takut dia kejang aja, soalnya tadi nangis sampai menggigil gitu. Jul kalau sampai jam 9 demam Angga gak turun, mending kita bawa dia kerumah sakit deh." gue setuju sama ide Windi, takut banget Angga kenapa-kenapa.

"Iya benar Jul, kalau gini terus gue gak tenang." Sambung gue mengelus kepala anak lelaki yang masih beranjak 3 tahun. Juli yang menggendong Angga sekarang, biar dia berhenti nangis.

"Tapi kan Thal, disini udah ada Windi, aku benar-benar gak mau kerumah sakit." Gue paham kekhawatiran Juli. Teman gue itu cukup trauma sama yang namanya Rumah Sakit, padahal dia dokter juga, walau dokter hewan.

"Jul, Gue kesini gak bawa peralatan apa-apa, lagian kan gue bilang kalau demam Angga gak turun sampai jam 9, udah tuh mending tidurin Angga lagi, biar kita kompres. " Gue mengambil alih serbet untuk kompres Angga dari Windi, gak tega juga lihat Windi yang lagi hamil harus gerak sana sini. Walau dia dokter anak, tetap aja dari tadi dia uda disini ngurusin Angga, pasti dia kecapean.

"udah biar gue aja, mending lo berdua makan gih, mungkin gofood nya uda datang, biar gue yang jaga Angga. lo berdua pasti belom makan ."

"gak Thal, aku disini aja, takut Angga kebangun lagi."

"ck, Win bawa gih dia. " ucap gue melirik Windi.

"Iya benar Jul, dari tadi siang gue disini, lo sama sekali belum makan loh. Ayo makan dulu, ntar kalau bangun pasti Thalita manggil kok. Ayo." Windi menarik Juli keluar kamar akhirnya.

"Thal, gue titip Angga yah." Gue mengangguk mengiyakan.

Gue mengompres kening Angga, dan kedua keteknya, biar cepat turun panasnya, tadi pas gue baru aja sampai sini, Angga benar2 panas banget. Gue merabah baju yang di kenakan Angga, mulai basah akibat keringat. Fiuhhh akhirnya dia ngeluarin keringat juga. Baru aja gue pengen beranjak ke lemari, ngambil baju ganti Angga, pintu tiba-tiba ada yang ngetok.

Tok...tok..

Ketebak banget ini pasti teman si Chaka yang namanya Kenzo itu, kalau Seno gak mungkin banget pake ngetok segala, apa lagi yang lain. Langkah gue beralih menuju pintu, dan benar kan dia. Pas gue buka pintunya, dia kaget, sampai mundur kebelakang loh, belum lagi wajahnya yang mendadak panik ngelihat gue.

"kenapa?" Tanya gue singkat, menatap dia senormal mungkin, padahal gue pengen banget ketawa lihat dia kaget tadi.

"Ehmmm.. ini makanan lo" Cowok berkulit putih ini menyodorkan kotak ke gue, sedikit ragu.

Ruang Untuk Kita (Bluesy 💙) END ✔️Where stories live. Discover now