Chelsea merasa hidupnya hancur ketika dokter mengatakan kalau Bundanya tidak bisa hidup lama lagi, dia merasa sangat bersalah karena selalu berbuat tidak baik kepada Bundanya.
Disaat dirinya sedang berada di titik terendah dalam hidup, Tiba-tiba se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perubahan adalah awal dari balas dendam manis yang akan datang.~Sophrosyne~
🌑🌑🌑
Author'Pov
PAGI telah datang dengan begitu cepat, Chelsea yang baru saja keluar dari kamar mandi sudah siap dengan baju setelan seragamnya. Tentu saja ini adalah seragam yang sama, tapi berbeda ukuran dari hari kemarin. Ternyata masih baru, tidak sengaja ketika mengacak-acak kamar semalam untuk menemukan hal-hal yang diperlukan, dia juga menemukan seragam ini. Sepertinya masih baru, dan belum pernah dipakai karena itulah Chelsea memilih untuk memakainya.
Dia teringat semalam benar-benar menguras tenaga, dari beres-beres kamar menghias dengan gayanya. Menyingkirkan barang-barang yang terlihat sudah tua, dan menggantinya dengan yang baru. Tentu barang lama itu tidak dia buang, tapi dia simpan di gudang dengan bantuan para pelayan. Sekarang wujud kamarnya sudah berubah, tidak membosankan lagi.
Banyak hal yang dia ubah, termasuk meja rias yang sebelumnya kosong kini sudah penuh dengan berbagai macam kosmetik. Walaupun dulu dia tidak suka berhiasa, belum tentu dia tidak bisa berhias bukan. Bundanya sangat pandai dalam hal menjaga diri, dan tentu saja dia jadi ketularan. Hanya saja Chelsea bingung, kenapa tidak sejak remaja saja Bundanya sering berhias, padahal wajahnya sangat cantik seperti ini.
"Heummm... Jauh lebih cerah..." Ujar Chelsea tersenyum memandang kamarnya, dia lalu berjalan ke arah meja rias.
Dia menatap dirinya di cermin sambil tersenyum, dan tanpa sadar dia mengingat momen ketika malam.
×Flashback On×
Chelsea'Pov
Hari sudah mulai malam, untung saja aku segera pulang. Ya selepas pulang sekolah tadi aku langsung meluncur ke mall bersama Finola juga supir pribadi, yang aku tau bernama Pak Nanang. Beliau sangat baik seperti seorang ayah, ketika ditanya dia selalu menjawab dengan bijak.
Tentu saja aku baru selesai belanja barang-barang yang diperlukan untuk merubah kamar, juga gaya Bunda ku yang memang cupu ini. Banyak aku membeli barang, pakain, juga kosmetik dan lainnya. Sebenarnya belum pernah aku belanja sebanyak ini, selain karena tidak ada uang kadang aku juga sangat malas untuk melakukan aktifitas satu itu. Makanya tadi di mall aku malah banyak mampir ke restoran untuk istirahat, tapi untung saja semua keperluan bisa aku dapatkan semuanya.
Harusnya aku dan Pak Nanang sampai lebih malam lagi, tapi karena Finola yang memilih pulang sendiri karena dijemput, akhirnya membuat waktu pulang kami lebih singkat. Sesampainya dirumah aku langsung ke kamar, sedangkan semua belanjaan ku dibawakan oleh pelayan.
