Bagian 3 [ END ] - Sang Pelabuhan Hati

32 4 8
                                    

Keesokan harinya, aku terbangun oleh suara-suara aneh. Aku membuka jendela untuk melihat situasi di jalan. Setelah mengingat-ingat, aku baru sadar kalau hari ini Festival Qixi.

(Putu: Festival Qixi atau double seventh adalah Chinese Valentine's Day. Di hari ini, para gadis berdoa memohon bakat/keterampilan, juga meminta jodoh yang baik).

Aku menoleh ke belakang. Sisi tempat tidur lain itu kini kosong.

Aku segera membasuh diri lalu membuka pintu. Kulihat Li Zeyan bersandar di pintu dan melihat ke arah jalan utama.

Youran: "Selamat pagi, Li Zeyan."

Li Zeyan melirik sekilas lalu merespons dengan sebuah anggukan.

Li Zeyan: "Mengapa di luar sangat berisik?"

Aku melihat sorot ingin tahu di matanya. Aku tersenyum seraya menanyakan.

Youran: "Kalau kau tertarik, maukah kau pergi denganku?"

Festival Qixi selalu menjadi festival musim panas paling meriah. Stan-stan didirikan lebih awal di jalan utama. Barang-barang baru dan menarik dijajakan di sana. Aku mampir ke stan acak dan mengajak Li Zeyan melihat-lihat bersama.

Youran: "Lihat! Itu boneka naga hitam!"

Boneka itu memakai jubah berwarna-warni. Tanduk dan ekornya menggembung terisi kapas. Aku mengintip Li Zeyan sekilas, pria itu mengerutkan keningnya dengan jijik.

Li Zeyan: "Terlalu norak. Harusnya, tak perlu dibuat berlebihan seperti itu."

Youran: "Tapi, itu sangat imut!"

Li Zeyan: "Apa kau menyukainya?"

Aku berpikir-pikir bagaimana harus menanggapi pertanyaan itu. Saat itu, pemilik stan di depan malah membungkuk sambil tersenyum.

Pedagang: "Gadis ini memiliki mata yang bagus! Saya membeli boneka naga hitam ini dari kuil. Membeli boneka ini pasti akan memberi perlindungan pada Anda berdua. Untuk festival hari ini, kalau Anda membeli masing-masing satu, harganya akan didiskon! Bagaimana menurutmu, Nak?"

Li Zeyan: "Aku tidak membutuhkannya."

Kuintip Li Zeyan. Aku tersenyum dan meletakkan boneka. Kemudian, aku mengangkat lengan dan menggoyangkannya dengan sikap tidak tertarik.

Youran: "Saya juga tidak membutuhkannya."

Toh, aku sudah diistimewakan oleh takdir. Jadi, setidaknya aku bisa memberikan boneka itu kepada orang lain.

Aku tidak tahu apakah ini hanya khayalanku. Namun, Li Zeyan sepertinya melambat, berjalan mendampingiku dengan sabar. Kupikir, dia pasti jarang melewati saat-saat penuh keramaian seperti ini dalam kesendiriannya di pedalaman hutan.

Diam-diam, hari ini, kuputuskan membawanya melihat kemeriahan dunia fana.

Setelah berjalan melewati kios dan stan yang tak terhitung jumlahnya, kami akhirnya berhenti. Aku berusaha sebaik mungkin untuk membuat hari ini istimewa. Aku membayangkan Penjaga Suci yang dulunya begitu dingin. Hatiku begitu terpesona hingga aku tak berani mengedipkan mata. Bersama-sama, kami mengamati seniman jalanan yang misterius.

Kadang, dia masih benci terlihat tak berdaya. Namun, secara tidak terduga, dia tidak menolak kalau dibantu. Mungkin, ditambah adanya asap dan api di sini, aku hampir melupakan identitas aslinya.

Waktu berlalu dengan cepat. Ujung jalan utama terlihat sudah di depan. Sebuah sungai kecil melintang. Banyak orang sudah mulai menerbangkan lampion di kedua sisi sungai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[ MLQC ] Jalinan Kasih Dunia Fana - Terjemahan IndonesiaWhere stories live. Discover now