Bagian 1 - Naga Hitam

37 6 2
                                    

Prajurit A: "Kau mau ke mana?"

Prajurit B: "Tidak ada jalan lain! Dia pasti kabur ke hutan!"

Prajurit A: "Kalau begitu, kejar dia!"

Suara para prajurit dan petugas pengadilan berangsur-angsur menghilang. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, aku bangkit perlahan dari pinggiran sungai. Setelah menunggu beberapa saat lagi, aku bangkit berdiri lalu menarik napas panjang.

Aku mengangkat rok. Satu tanganku menggenggam Pedang Persik. Dengan hati-hati, aku melangkah ke daratan kering.

(seseorang): "Kau siapa?"

Youran: "...!"

Aku ingin bertindak cepat, tapi, tetap kalah cepat dengan tarikan kuat di lenganku. Pedangku bahkan hampir terjatuh oleh tarikan itu.

Aku menoleh dan langsung melihatnya. Seorang pria kini menyipitkan mata ke arahku. Ekpresi pria itu semakin suram saat melihat pedang kayu di tanganku. Melihat tanduk di kepala dan ekor di belakangnya menjuntai sampai ke kakiku, pria ini sepertinya ingin menghalang-halangiku.

(Pria Misterius): "Pedang ini .... "

Youran: "Si ... siluman!!!"

Aku berteriak sekeras-kerasnya seraya memberontak. Sayangnya, pria ini terlalu kuat. Usahaku sama sekali tidak membuahkan hasil.

Prajurit B: "Aku mendengar suara gadis itu! Di sana!"

Mendengar seruan prajurit dan suara-suara para prajurit kembali dari persimpangan gunung, aku dan pria siluman di depanku sama-sama terpaku.

Aku tiba-tiba ingat pentingnya menjaga Pedang Persik di tanganku. Entah dari mana kekuatan itu muncul, tapi, aku dapat melepaskan diri dari pegangan pria itu dan memaksanya kembali ke dalam air.

Youran: "Siluman! Karena kau tak sempat menyantapku, aku takkan melibatkanmu ... Jadi, tetaplah di sini! Aku harus segera pergi!"

Aku mengangkat rokku untuk mencoba lari sekali lagi. Namun, pakaian yang basah kuyup menjadi semakin berat. Ketika hendak meninggalkan sungai, aku tidak bisa berdiri dengan tegak. Sebuah desahan ringan terdengar di belakangku. Tubuhku ditarik paksa untuk masuk kembali ke dalam air. Punggungku kemudian berbenturan dengan dada bidang milik seseorang.

Youran: "Kau .... "

Tuan siluman itu mengabaikanku. Dia hanya melirik para prajurit dan petugas yang lewat. Aku mengikuti arah pandangnya. Segera, kulihat tanaman merambat di tepi tebing bergerak sendiri, menjerat pergelangan kaki mereka lalu melemparkan orang-orang itu kembali ke jalan pegunungan.

Youran: "Ampunilah mereka. Mereka memang menyebalkan, tapi, tidak pantas mati."

(Pria yang diperkirakan sebagai siluman): "Mereka tidak memenuhi syarat untuk kubunuh."

Begitu suara itu terdengar, beberapa prajurit dan petugas bangkit terhuyung-huyung. Baru saja aku akan menarik napas lega, kusadari pria siluman di belakang kembali terfokus padaku.

(Pria yang diperkirakan sebagai siluman): "Kejahatan apa yang kau lakukan?"

Youran: "Aku tidak melakukan kejahatan apapun! Aku hanya mengambil kembali barang kepunyaanku! Orang-orang itulah yang berbuat salah!"

Kutatap ia lekat-lekat seraya memeluk pedang dengan marah. Segera, aku menegakkan posisi.

Youran: "Hm, begini ... terima kasih sudah membantuku, tapi, bisakah kau tidak memakanku?"

(Pria yang diperkirakan sebagai siluman): "Bukankah tadi kau yang berani-beraninya mendorongku ke dalam air?"

Dia menunjuk Pedang Persik di tanganku.

[ MLQC ] Jalinan Kasih Dunia Fana - Terjemahan IndonesiaWhere stories live. Discover now