02 | Belanja Bersama

1K 175 325
                                    

Sembari menggendong (Y/n) menggunakan baby carrier, Leo berjalan mengitari satu toko ke toko lain untuk mencari beberapa perlengkapan bayi. Beuh, udah seperti bapaknya sungguhan.

Setelah berhasil memandikannya tadi, (Y/n) sudah wangy (tidak seperti akun saya), serta tidak lagi diselimuti oleh debu kotor dan bau khas tempat pembuangan sampah. Bersyukur Leo memiliki baju yang pas dengan tubuh (Y/n), walau sebenarnya itu adalah baju mainan yang suka dikenakan pada boneka bayi anak anak.

Dan kini mereka sedang pergi untuk membeli beberapa perlengkapan kebutuhan (Y/n) kedepannya, seperti pakaian, mainan anak, susu formula, makanan, boneka alien, pena dan kertas se kardus. Tiga terakhir itu untuk Leo sendiri sih sebenarnya.

Uangnya dari mana? Tsukasa tajir, gampang mintanya. Tinggal disogok pake es krim sebiji, langsung dikasih 10 juta. Coba bayangkan kalau ia diberi manisan satu toko, bakal dapet berapa ratus juta Leo?!

Sudah sudah, gak baik memeras duit anak polos.

Tak hanya Leo sebenarnya yang sibuk berbelanja, keempat temannya juga ikut menguntit dari belakang tanpa sepengetahuan dari Leo sendiri. Dengan alasan takut dia menyebabkan masalah.

"Secchan, tidakkah ini terlalu berlebihan?" Ritsu bertanya ketika melihat dirinya dan ketiga temannya tiba tiba mengcosplay menjadi semak semak. Aneh gak sih ada semak di mall?

"Sst, kau diam saja, Kuma-kun. Kita sebagai kstaria tidak bisa membiarkan raja kita pergi berbelanja dengan seorang bayi begitu. Kalau kalau ia membuat masalah, bagaimana? Kalau (Y/n) tiba-tiba menangis dan ia tak tau cara menenangkannya gimana?" Izumi menjelaskan, dan konyolnya Tsukasa dan Arashi malah menyetujuinya.

Hm, ksatria berlapis daun.

Ritsu hanya menatap Izumi dengan tatapan, 'Iya juga sih.' lalu kembali menguap dan lanjut ngebo nya.

Baiklah, doakan agar Leo tak membuat masalah apa apa, terlebih lagi ia tak terlalu mengerti tentang perlengkapan bayi.

•••

"Whoa, lihat ini, (Y/n)! Kurasa baju ini cocok untukmu! Ah! Bagaimana kalau ini saja? Ada gambar aliennya! Harusnya kau akan terlihat sangat keren jika mengenakan ini! Wahahaha~!!" Leo yang malah sibuk sendiri dengan deretan baju anak berbagai motif. Bukannya ia membelikan pakaian bayi untuk (Y/n), malah borong baju bergambar alien berbeda warna. Sungguh terlalu.

"Tsukinaga-kun, anak siapa itu?" Seseorang yang kebetulan lewat, menyapanya dengan ramah. Dialah sang mantan emperor bengek sewaktu Leo masih duduk di bangku sekolahnya dulu, Tenshomad Eichi.

Leo menatap Eichi sinis. Menodongkan tongkat milik penjual pakaian yang biasa digunakan untuk mengambil baju di barisan atas. "Mau ape lo!?"

Eichi tetap sabar dan menampilkan senyum malaikatnya. Udah biasa dia mah. Dibully satu sekolahan aja tahan, kenapa dikasarin satu orang aneh malah baperan? "Aku hanya sedang lewat saja, kebetulan bertemu denganmu. Jadi, kau mencari kerja sampingan dan menjadi pengasuh bayi?"

"Bukan urusanmu! Hush hush, jangan mengganggu acara borong baju ku! Kau lanjutkan saja kencanmu dengan ranjang rumah sakit." Leo mengusir dengan seenak jidat. Membuat Eichi mulai merasa jengkel walau wajahnya tetap bersahabat.

Karena senyum adalah ibadah, jadi mari tetap tersenyum walau itu adalah senyum tertekan. "Baiklah jika itu yang kau mau, Tsukinaga-kun. Maaf menganggu waktumu."

Eichi minggat, Leo berbahagia. Ia melanjutkan acara belanjanya ke bagian makanan dan camilan bayi.

Bingung awalnya mau milih yang mana. Karena ia tak terlalu mengerti banyak soal ini. Pada akhirnya ia hanya bisa borong whiskas.

Arigatou, Papa | Tsukinaga LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang