draft two

66 6 0
                                    

"kyu... jawab telepon aku dong..." younghoon masih saja berusaha menelepon kyu, meminta penjelasan lebih lanjut atas tindakan bejat yang kyu lakukan. younghoon masih berpikir ia tak pernah melakukan kesalahan pada tunangannya itu, seberapa banyak pun ia memikirkannya.

tunangan mereka berdua pun sudah diputus, dengan alasan younghoon yang sudah bosan. hanya satu alasannya, bucin. biar younghoon saja yang dibenci, bukan kyu. tak apa sedikit menjatuhkan harga dirinya, asalkan kyu tak dibenci. sebesar itu rasa sayangnya pada kyu, meski kenyataannya mereka tak bisa lagi bersama.

menyalakan batang tembakau miliknya, saat ini younghoon berada di balkon apart miliknya. terlihat sangat tak memiliki semangat hidup, meski jacob, hyunjae, dan juyeon sering mampir kemari untuk sekedar  menyemangati hidup pangeran roti tersebut, yaa... meski younghoon tak ada tanda-tanda ingin melanjutkan hidupnya sih.

"pas banget ya... suasananya..." lirih younghoon, saat mendapati hujan turun dengan derasnya. batang tembaga yang tadi ia sesap pun sudah tandas, menyisakan pahit di mulutnya.

titik-titik air semakin banyak melesat dari langit, sedikit membuat lantai balkon apart milik younghoon menjadi tergenang. younghoon masih belum beranjak, meski saat ini seluruh raganya sudah basah. memandangi pemandangan dari atas sini sangat menyenangkan, kerlap kerlip lampu kota yang tak pernah padam. menenangkan, sedikit.

saat puas memandangi pemandangan malam yang bisa ia nikmati setiap hari itu, younghoon berniat masuk, mengganti baju lalu kembali ke balkon, menyesap kembali batang tembakau dan sedikit wine. ia tak ingin tidur malam ini, pikirannya selalu dipenuhi kyu, kyu, dan kyu.

persis saat ia menanjakkan kakinya pada langkah ketiga, kakinya tak bisa diajak kompromi. tak sempat berpegangan, tubuhnya terpental jatuh ke bawah. genangan air di lantai balkon miliknya yang jadi penyebab kejadian ini.


rupanya ini saat terakhir ku ya....


younghoon merasakan tubuhnya sangat ringan, terjatuh kebawah dengan sangat pelan. slowmotion.

dan saat itulah, ia teringat akan senyum kyu yang cerah pada saat pertama kali mereka bertemu, lalu wajah merona kyu saat younghoon menyatakan perasaannya, dilanjut dengan wajah berbinar, penuh kebahagiaan, dan senyum yang selalu merekah di wajah kyu saat mereka bertunangan. juga terpatri wajah hyunjae dan jacob, pertemuan mereka bertiga saat MOS SMA, masa masa yang sangat menyenangkan untuk diingat. kemudian wajah cerah kedua orang tuanya saat mendengar younghoon masuk ke salah satu universitas terbaik di negaranya, teramat sedih. terakhir, ucapan kyu di pertemuan terakhir mereka. younghoon tersenyum, setidaknya tak akan melihat hal yang lebih menyakitkan dari ini setelah dirinya pergi.

tak ada ucapan terakhir, pelukan terakhir, atau pun ucapan selamat tinggal. younghoon tak bunuh diri, ini sepenuhnya kecelakaan. entah di pikiran orang-orang nantinya.

younghoon tersenyum hingga akhir, tubuhnya serasa remuk, dan memang remuk, dalam artian yabg sesungguhnya. aku menyayangi kalian semua, terima kasih sudah menemani hidupku beberapa tahun ini. selamat tinggal.











kim younghoon
mahasiswa
laki-laki
usia 24 tahun
sekitar pukul 23.05, dinyatakan meninggal dunia.
penyebab, bunuh diri.



寒 (hann-)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang