Jeongguk hanya mengangguk. "Aku sudah makan."

"Hmm.. baiklah," jujur saja Taehyung mulai heran sekarang. Jeongguk kok perhatian sekali padanya malam ini. Apa dia kemasukan roh apa begitu?

"Tapi aku tidak ingin makan yang lain. Kue jeruk saja. Jangan paksa aku."

Jeongguk akhirnya mengiyakan permintaan Taehyung. Membiarkan lelaki itu menikmati kue jeruknya.

"Kau ingin sesuatu yang lain?"

"Tidak." Taehyung lanjut menguyah kuenya. Diam-diam dia sebenarnya ingin sesuatu tapi malu rasanya meminta pada Jeongguk.

"Ya sudah. Kalau begitu setelah ini kembali lah tidur."

Jeongguk meninggalkannya setelah dia bergumam mengiyakan. Dia kembali ke tempat tidur lalu duduk disana, mengambil buku di laci nakas fokus membacanya.

Taehyung merasa sedikit lega. Jujur saja, Jeongguk yang sedari tadi terus memperhatikannya membuatnya jengah. Jika dia sudah menjauh begini Taehyung bisa makan dengan lebih tenang.

Kalau dia memang sudah makan mengapa harus memesan sangat banyak untuk Taehyung?  Perhatian berlebihan Jeongguk yang tidak biasanya seperti ini membuatnya merinding. Menggelengkan kepalanya kecil sebelum lanjut menghabiskan kuenya.

~

Arin menatap bingung kedua Tuannya. Tadi siang saat dia akan menemani Taehyung ke perpustakaan seperti biasa, Jeongguk tiba-tiba ingin ikut dengan mereka. Dia bahkan membawa beberapa pekerjaannya ke perpustakaan.

Setiap Taehyung beranjak untuk mencari buku pun matanya tidak pernah meninggalkan Taehyung. Memperhatikan langkahnya dengan seksama. Bergerak cepat saat dilihatnya Taehyung hampir terantuk, membentur sesuatu atau bahkan cuma menjatuhkan buku.

Taehyung mungkin mengabaikannya, tapi tidak pelayan muda itu. Dia terus tersenyum senang layaknya sedang menonton siaran langsung drama romansa. Tentu saja dimata pelayan muda itu, Jeongguk yang sangat menjaga Taehyung terlihat romantis.

"Hati-hati Taehyung!" Jeongguk dengan cepat memegang pinggang Taehyung dari bawah. Taehyung naik ke tangga kecil demi meraih buku yang letaknya terlalu tinggi. Sangat berbahaya dimata Jeongguk.

Dia menggendong Taehyung turun setelah lelaki itu berhasil meraih bukunya. Mencoba membuang pandangannya ke arah lain saat Taehyung menatapnya tajam.

"Siapa kau?!" suara Taehyung mengagetkan Jeongguk yang langsung membalas tatapannya dengan mata bulatnya. Bahkan Arin pun memilih mundur dari sana. Dia penasaran, namun gadis itu masih punya sopan santun untuk tidak mendengarkan percakapan majikannya.

"Apa maksudmu?"

"Kau ini siapa? Kau bukan Jeongguk, kan?"

"Hah?"

"Jangan hah heh hoh begitu. Kau ini siapa cepat katakan! Keluarlah dari tubuh Jeongguk!"

"Taehyung. Ini aku, Jeongguk."

"Bohong! Jeongguk tidak begini."

"Begini bagaimana maksudmu?"

"Kau terlalu baik. Perhatian sekali seharian ini.. tidak-tidak! Bukan seharian, dari tadi malam malah. Kau kerasukan, ya?"

Taehyung sungguh tidak tahan, jika memang Jeongguk kerasukan dia harus segera menyuruh setan itu keluar dari tubuh suaminya. Jeongguk yang sangat perhatian begini rasanya benar-benar aneh sekali.

Taehyung terbiasa dengan Jeongguk yang biasanya. Baik namun tidak berlebihan. Cuek-cuek saja dengan apapun yang ingin dilakukan Taehyung. Bukan Jeongguk yang melarangnya ini itu, menjaganya kemanapun layaknya dia barang pecah belah.

01: 30 | KookVWhere stories live. Discover now