"Eh emang kenapa?" Haechan balik bertanya. "Aku sekarang jelek ya, makanya kamu suruh aku buat perawatan di salon?"

Mark menggelengkan kepalanya lalu menangkup wajah sang istri. "I love everything about you, Mas nggak peduli kamu jelek atau apa. Mas nyuruh kamu perawatan ke salon supaya kamu lebih tenang dan relax, sebentar lagi kan kamu melahirkan sayang."

"Bener ya? Aku boleh ke salon?"

"Iya sayang. Makanya jangan mikir macem-macem ya."

Haechan tersenyum lebar lalu memeluk tubuh Mark dari samping, "Hehe, Aku sayang banget sama Mas~"

Mark terkekeh gemas. Lucu sekali istrinya ini. "Mas juga sayang banget sama kamu."

"Mas, kalo baby lahir mau dinamain siapa? Mas udah ada list nama buat baby belum?" tanya Haechan.

"Udah dong, Mas udah siapin beberapa nama. Sini Mas bisikin!" Mark mendekatkan bibirnya pada telinga sang istri lalu membisikan beberapa nama yang sudah ia siapkan untuk anak mereka nanti.

"Gimana? Bagus nggak?" tanya Mark meminta pendapat istrinya.

"Nama yang kedua bagus Mas. Aku suka!" balas Haechan.

"Jadi, kita namain anak kita pake nama yang kedua?"

"Iya Mas. Yeay! Aku nggak sabar nunggu baby lahir."

Mereka berdua menghabiskan pagi dengan mengobrol random. Tapi ada satu hal yang Haechan sadari adalah adanya gundukan besar ditengah celana yang Mark pakai, atau dengan kata lain, penis Mark ereksi.

"Mas, mau aku emut?" Haechan menawarkan.

"Apanya?"

"Eum..Ini." Haechan mengelus penis Mark dari luar celana.

"Ssh, boleh." jawab Mark. Dengan begitu Haechan menurunkan celana sekaligus celana dalam yang Mark pakai. Penis Mark mengacung ke atas melawan gravitasi. Haechan menunduk untuk memberikan jilatan singkat membuat Mark menggeram pelan. Haechan turun dan menungging menghadap pada penis Mark. Ia mulai mengocok penis suaminya dengan tempo pelan.

"Masukin sayang!" perintah Mark. Haechan mengangguk lalu memasukan penis Mark ke dalam mulutnya. Tapi baru bagian kepalanya yang masuk Haechan sudah kembali melepaskannya membuat Mark kebingungan. "Kenapa?"

"Sebentar Mas, aku mau ambil sesuatu." ucap Haechan lalu berlari ke dalam kamar. Tak lama Haechan kembali dengan menyembunyikan sesuatu di belakang tubuhnya.

"Apa itu?" tanya Mark penasaran.

"Ini. Hehe."

"Kondom?" Mark mengernyitkan dahinya tidak paham. Buat apa?

"Kata Nana kalau pakai ini jadi manis, jadi aku penasaran mau coba pake yang rasa stroberi ini." ucap Haecahn yang paham akan kebingungan Mark.

Mark menggelengkan kepalanya. Astaga, Mark jadi pensaran apa yang para lelaki manis itu bicarakan ketika sedang hang out bersama.

"Ya udah sini cepetan sayang!"

Haechan kembali menungging dan menghadap pada penis Mark lalu memasang kondom rasa stroberi itu pada batang penis suaminya. Dengan semangat ia memasukan keseluruhan penis Mark ke dalam mulutnya, lalu mulai memaju-mundurkan kepalanya dengan tempo sedang. Tangannya yang menganggur memainkan bola kembar suaminya guna memberikan kenikmatan yang lebih.

"Ahh yeahh, terus sayang!" Desah Mark sembari menahan tengkuk Haechan.

"Hmphh!" Haechan mengeluarkan penis Mark dari dalam mulutnya dan beralih menjilati batang berurat itu dari pangkal hingga ke ujung.

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Where stories live. Discover now