Nineteen - Time To Say Goodbye

Mulai dari awal
                                    

Ini bukan hal yang baik. Jantung Taeyong berdegup kencang, ia meremat ujung baju Jaehyun dan mengigit bibir bawah.

"Kau akan baik-baik saja." ujar Jaehyun yang kini menatap lurus ke arah pintu kamar, "aku pasti melindungimu."

Taeyong ingin sekali mempercayai hal itu, namun ia merasa sangat ragu, Mingyu tidak mungkin bisa di kalahkan dengan mudah. Jika lelaki bermarga Kim itu mengeluarkan Elder tone, maka mereka berdua pasti tidak berdaya.

Pintu kamar Jaehyun terbuka dengan cukup keras hingga menghantam dinding, Mingyu tersenyum lebar ketika melihat Taeyong yang bersembunyi di balik tubuh Jaehyun. Tidak sulit menemukan lelaki cantik itu, mereka terikat, jadi Mingyu bisa menghirup aroma feromon Taeyong dari jarak yang lumayan jauh.

"Sudah kukatakan jika kau tidak bisa lari dariku, Lee Taeyong." ujar Mingyu seraya berjalan perlahan mendekati Jaehyun dan Taeyong, iris matanya berwarna hijau zamrud, "kemarilah selagi aku meminta dengan baik."

Napas Jaehyun memberat, tidak senang dengan Mingyu yang terlalu percaya diri. "Aku tidak akan menyerahkan Taeyong. Sebaiknya kau pergi selagi aku memintanya dengan baik." ia membalikkan kalimat Mingyu.

Mendengar itu Mingyu terbahak, kenapa Alpha biasa seperti Jaehyun memiliki sifat sombong? Apakah Mingyu harus menghabisi Jaehyun agar lelaki bermarga Jung itu tidak menganggu hubungannya dan Taeyong lagi?

"Taeyong, kau tahu jelas siapa yang akan menang di dalam pertarungan ini." Mingyu menatap lurus pada wajah Taeyong, ia menyeringai, "apa kau ingin melihat Alpha sialan itu menderita di hadapanmu?"

Taeyong menelan susah payah air liur yang tertahan di tenggorokan, ia meremat ujung baju Jaehyun semakin kuat. Taeyong tentu tahu siapa yang akan menang jika Mingyu dan Jaehyun benar-benar bertarung. Tapi sekali lagi, Jaehyun menyuruhnya untuk mempercayai serta mengandalkan lelaki itu. Apa yang harus Taeyong lakukan?

"Waktuku tidak banyak Taeyong, kembali padaku sekarang juga atau aku akan membuat Alpha sialan itu meregang nyawa di hadapanmu!" Mingyu menggeram rendah, jaraknya sekitar satu meter dari Jaehyun dan Taeyong.

"Jaehyun.." Taeyong berbisik lirih, "aku mengandalkanmu dan aku mempercayaimu."

Jaehyun tersenyum kecil, mendengar kata-kata itu dari Taeyong berhasil membuat perasaannya jauh lebih baik. Setidaknya Jaehyun harus melakukan sesuatu kepada seseorang yang ingin mengambil kekasihnya, bukan begitu?

Sebelum Mingyu menyerang terlebih dahulu, Jaehyun sudah bergerak, melompat ke arah si lelaki bermarga Kim dan melayangkan pukulan bertubi-tubi di wajah Mingyu. Jaehyun tidak boleh memberikan kesempatan untuk Mingyu, karena jika lelaki berstatus Elder itu menyerang balik, Jaehyun tidak tahu apa yang akan menimpanya.

Taeyong mengigit bibir bawah dan memainkan jemarinya, ia ingin membantu Jaehyun karena kekuatannya jauh lebih besar, namun Taeyong tahu bila ia tidak bisa melakukan hal itu. Taeyong sudah berjanji untuk mengandalkan Jaehyun, ia tidak mau melukai harga diri dari Alpha yang ia cintai.

Mingyu berteriak marah dan menendang tubuh Jaehyun menjauh hingga punggung si lelaki bermarga Jung menghantam dinding. Ia sangat tidak senang ketika ada seseorang yang menyentuh bagian wajah, itu membuatnya kesal.

Jaehyun mengerang kesakitan, tapi setidaknya ia masih bisa bertarung. Matanya menatap lurus ke arah Mingyu, ia mewaspadai seluruh gerakan si lelaki bermarga Kim. Jaehyun tidak bisa menerjang Mingyu begitu saja kali ini.

"Nyalimu cukup besar, kau tahu?" Mingyu meludah; air liurnya bercampur dengan darah di dalam mulut, hasil dari pukulan Jaehyun, "kuharap kau tidak menyesali keputusanmu. Aku akan mulai serius sekarang."

Queen Of Omega《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang