01. Tetangga

410 61 28
                                    

Jiaqi kembali dari supermarket, badannya pun sudah lengket karena keringat yang menyucur dari dahinya. Hal yang paling melelahkan bagi Jiaqi!

Bayangkan saja, hari sedang panas disuruh untuk pergi belanja ditambah jarak yang lumayan jauh dan harus berjalan kaki pula, bagaimana tidak lelah? Jiaqi bersumpah bahwa ia tak akan pernah pergi belanja lagi jika endingnya seperti ini.

"Aku pulang" ucap Jiaqi sambil membuka pintu utama rumah dan berjalan ke dapur untuk menyerahkan barang belanjaan ibunya.

"Ahh... Jia kau sudah pulang ternyata. Cepat kau mandi dan kenakan pakaian yang sopan, sebentar lagi akan ada tamu" ucap Ny.Ma yang diangguki oleh Jiaqi.

Jiaqi pun berjalan ke kamarnya yang terletak dilantai dua. Jiaqi sih merasa tak peduli dengan tamunya siapa karena Jiaqi itu memiliki sifat susah untuk bergaul, bodo amatan, dan penyendiri. Hal itu lah yang selalu membuat kedua orangtuanya selalu berusaha keras untuk membuatkan Jiaqi adik agar Jiaqi itu bisa menjadi manusia yang bisa bersosialisasi dengan manusia lainnya. Namun, sepertinya Tuhan menyukai sifat Jiaqi yang seperti itu, karena saat Jiaqi baru lahir dokter memvonis Ny.Ma tak bisa hamil lagi karena penyakitnya yang ia alami. Tapi, Tn.Ma da Ny.Ma masih bersyukur karena Jiaqi lahir dengan kedaaan sempurna tanpa cacat sedikitpun ditubuhnya.

Tepat pukul 15.30 tamu yang dimaksud Ny.Ma tadi sampai dikediaman keluarga Ma.

Jiaqi malas untuk bertemu tamu, karena menurutnya itu sangat membuang-buang waktu. Jiaqi bisa saja menggunakan waktu itu hanya untuk bermain game atau rebahan sembari membaca buku. Namun, apa daya? Jiaqi harus bersikap sopan dan tidak boleh memalu-malukan keluarganya sendiri.

Maka, disinilah Jiaqi sekarang, duduk diruang tamu rumahnya yang cukup besar dan mewah dengan tamu yang ntah siapa namanya. Jiaqi masih menunduk, enggan untuk melihat siapa tamunya dan siapa namanya. Jiaqi tak peduli, ingatkan?

"Hey, kau yang tadi di supermarket itu kan?" ucap tiba-tiba seorang anak laki-laki yang mungkin seumuran dengan Jiaqi.

Jiaqi mengangkat wajahnya dan melihat siapa orang tadi, Jiaqi menyerngitkan dahinya samar lalu didetik selanjutnya ia mengangguk acuh sebagai jawaban. Males ngomong Jiaqi tuh lagi sariawan.

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Ny.Ma sambil menatap Jiaqi dan orang tadi bergantian.

"Ahh... tidak bibi, kami hanya tak sengaja bertemu di supermarket tadi" jawab orang itu, Jiaqi hanya memandang sinis orang didepannya lalu kembali menunduk terlalu malas untuk ikut berkecimpung dengan obrolan mereka yang sangat membuang waktu.

"Begitu. Perkenalkan ini anak semata wayang kami namanya Ma Jiaqi panggil saja Jiaqi atau Jia, Jia salam pada paman dan bibi" ucap Ny.Ma sambil mengusap tangan Jiaqi. Ibunya tahu kalau Jiaqi itu tidak suka jika dirinya harus menemui tamu atau apalah itu.

Jiaqi pun kembali mengangkat wajahnya kali ini disertai dengan senyumnya yang khas, "Halo paman, bibi, senang bertemu kalian" ucap Jiaqi lalu kembali menunduk.

"Ahh iya, perkenalkan ini anak semata wayang kita, namanya Ding Chengxin panggil saja Chengxin. Chengxin ayo salam kepada bibi dan paman Ma" ucap Ny.Ding yang diangguki oleh Chengxin.

Setelah acara perkenalan dan obrolan yang mereka bicarakan, keluarga Ding pun pamit untuk pulang yang kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumah keluarga Ma. Bahkan Ny.Ma dan Ny.Ding sempat membicarakan tentang perjodohan Jiaqi dan Chengxin, yang mana hal itu membuat wajah Jiaqi semakin sepet.

Hal yang paling Jiaqi benci adalah jika dirinya dijodohkan. Dia bisa saja pergi mencari pasangannya sendiri tanpa bantuan kedua orangtuanya, karena menurut Jiaqi perjodohan itu sama saja menyatikiti hati seseorang. Bagaimana tidak? Misalkan saja Chengxin mencintai Jiaqi sedangkan Jiaqi tidak mencintai Chengxin, itu sama saja membuat hati Chengxin terluka begitupun dengan Jiaqi karena merasa bersalah tidak mencintai Chengxin, lalu penyesalan lah yang akan ada. Jika Jiaqi dan Chengxin sama sama mencintai ya lain lagi endingnya. Eh?

Dijodohin(?) | Qixin ✔Where stories live. Discover now