Bagian 02

397 59 2
                                    

♧♧♧

JAKARTA, INDONESIA

Jam menunjukkan pukul 04:30 pagi, terlihat seorang gadis tengah duduk dengan muka bantal bercampur kesal di ruang tamu, karena jam tidurnya diganggu oleh Papanya yang greget banget mau berangkat.

"Ck! Harus banget gitu gue yang anter? Emang ner bener random si Papa mah!" gerutunya.

Setelah menghabiskan waktu sekitar lima belas menit, terlihatlah batang hidung orang tuanya terlebih oknum Victor William Adhitama yang menuruni tangga dengan senyum kotaknya.

"Skuy Kak! Kita ke bandara, Papa sama Mama dah telat nih" ucapnya dengan santai dan muka sumringah sambil bawa satu koper dan tas salempang.

"Apaan yang telat sih Papa?! Ini masih subuh hueee mana siap-siapnya hampir setengah jam juga"

"Ya kamu tau lah, Kak, gimana Pap! kamu? Siap-siapnya aja lebih lama dari Mama loh"

"Ya udah deh ayok. Lagian Papa sama Mama ngapain sih berangkat pas gelap gulita gini?! Trus nanti adek-adek bangun nyariin gimana?"

"Buset kalem dong, Kak. Kita udah pamitan sama adek-adek kok, tenang aja ga bakalan rewel mereka tuh" jawab sang Papa.

"Lagian ya, Kak, Papa sama Mama tu pengen ngeliat sunrise dari pesawat, kan aesthetic gitu. Biar ala-ala anak senja" sambung Papa lagi.

"Please deh Pa, kalau senja mah sunset bukan sunrise loh. Udahlah bodo amat ih, karena aku masih ngantuk, Papa aja yang nyetir, ntar balik baru aku aja" ucap Ara yang sudah merasa lelah.

"Iya ah bawel amat anak Papa" sambil menjawil hidung anaknya.

♤♤♤

SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT

Karena yang dipakai pesawat pribadi Adhitama's Family, jadinya Papa dan Mama langsung berangkat. Ga nunggu panggilan si mbak-mbak bagian informasi dulu.

"Kak, Mama sama Papa berangkat dulu ya? Kamu baik-baik dirumah. Mama titip mereka, boleh ya?" kata Mama sambil meluk dan ngusap sayang rambut Ara.

"Iya Mama, udah pasti boleh lah. Mama tenang aja, selama sama aku mereka aman kok"

"Ga mau peluk Papa nih?"

Berhambur ke pelukan Papa, "Mau gak? Mau gak? Mau gak? Maulah masa enggak? Hehe"

"Cih dasar anak bagong, canda bagong. Kak, Papa pergi ya? Kamu yang rajin kuliahnya, jaga kesehatan, jaga diri, adek-adeknya diperhatiin, sehat terus ya? Tenang aja uang jajan kalian aman sama Papa mah" Papa berkata dengan santainya sambil meluk anaknya itu.

"Iya Pa, Papa sama Mama juga baik-baik disana ya? Inget pulang, ga usah mo netap disana, awas aja!"

"Yaudah, sini-sini berpelukan dulu!!"

Akhirnya mereka berpelukan cukup lama. Untungnya bandara masih sepi dan ga ngeliat kelakuan Papa pas meluk anaknya ini.

"Dadah anak cantik!" kata Papa Mama sambil kasih flying kiss dan lambaiin tangan ke Ara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE SIBLINGS || Ft. ENHYPEN [HIATUS]Where stories live. Discover now