Tanpa sepengetahuan Haechan, Mark diam-diam tersenyum. Salting sekaligus gemes.

.

.

.

Sudah terhitung lima jam mereka berada di sini. Lumayan melelahkan, tapi tak apa. Sekarang ini mereka berdua tengah memakan bakso guna mengisi perut yang sedari tadi sudah berteriak minta diisi.

"Lo seneng?" tanya Mark.

"Seneng banget. Makasih ya Kak." balas Haechan seraya tersenyum.

"Anything." Mark menggenggam tangan Haechan lalu mengecup punggung tangan lelaki manis itu.

Haechan ambyar!

Nggak biasanya Mark bersikap manis kayak gini.

"Udah puas kan? Yuk pulang!" ajak Mark.

"Mhm. Ayo Kak!"

.

.

.

"Kakak, aku masuk dulu ya!" pamit Haechan. "Bye bye!"

"Donghyuck.."

Haechan kaget. Mark memanggil nama kecilnya, itu tandanya lelaki tampan itu berada di mode sangat serius.

"A-Ada apa Kak?"

"Kita--












































































































--break dulu ya."

Haechan bagai disambar petir di siang bolong.

"A-apa? K-kenapa? Kenapa tiba-tiba?"

"Gue...gagal dapetin beasiswa itu, itu tandanya gue harus berangkat ke Canada."

"T-tapi waktu itu Kakak bilang---

"Sory, i'm lying." lirih Mark.

Haechan merasa tubuhnya lemas. Tanpa sadar air mata jatuh dari kedua sudut matanya.

"K-kita bisa LDR, Kak." Haechan keukeuh ingin mempertahankan hubungannya dengan Mark.

"You can. But i can't, Donghyuck."

"K-kak..."

"Gue ngelakuin ini bukan karena gue nggak sayang sama lo. Justru ini semua karena gue sayang sama lo Hyuck."

"KALO KAKAK SAYANG AKU, KAKAK NGGAK MUNGKIN BOHONG DAN MAU NINGGALIN AKU!"

Hati Mark seperti teriris. Melihat Haechan menangis di depannya seperti ini, apalagi kini dirinya lah penyebab tangis kesedihan Haechan.

"Gue mau fokus kuliah. Supaya gue bisa lulus secepatnya, dan setelah itu gue bakal balik ke sini. Gue bakal nemuin lo dan ngelamar lo, jadiin lo sebagai pendamping sah gue."

"Gue janji, gue bakal balik. So, tunggu gue Seo Donghyuck. I love you!"

Setelah mengatakan itu Mark berbalik masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Haechan yang kini terduduk di depan rumahnya. Kakinya terlalu lemas, hingga ia merasa tak kuat lagi menahan bobot tubuhnya sendiri.

"Hiks..Kak Mark!"

"ASTAGA SEO HAECHAN, LO KENAPA?!" Hemdery berteriak kaget begitu melihat kondisi adiknya yang sangat kacau. Setaunya tadi pagi Haechan pergi bersama Mark, tapi mengapa menjadi seperti ini.

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Where stories live. Discover now