Day 7

170 17 1
                                    

Day 7

Author’s POV

Semiggu telah berlalu, dan semua sandiwara berjalan dengan baik, akan tetapi Barbara semakin baik memainkan perannya.

‘’Hm Le, aku enggak bisa nemenin kamu dalam beberapa hari kedepan, aku harus ikut mama ke Okinawa , sorry’’

Dan Chloe hanya mengangguk yang artinya mengiyakan semua ucapan Barbara saat itu juga.

‘’Gue pergi kesana dulu yah! Ada yang mau gue temuin. Bentar doang 5 minute stay here!’’ belum sempat Chloe menjawab Barbara sudah pergi ke tempat yang tidak diketahui oleh Chloe sama sekali.

‘’Gue udah rencanain semua, tinggal nunggu aja sampai kapan mereka akan  bertahan’’ perkataan Ariana yang di anggukan oleh Chrissy, seperti layaknya sebuah api berpindah. Mereka berpindah ke hati lain. Ariana dkk bekerja sama dengan Chrissy.

‘’Kita enggak hancurin satu orang, tapi 2 orang’’ senyuman licik terukir jelas di bibir Chrissy.

‘’Maksud lo? ‘’ Tanya Ariana, karna tak paham apa maksud Chrissy barusan. Menghancurkan lebih dari 1 orang?

‘’Lo liat aja nanti, apa yang bakalan gue hancurin gue enggak mau hancurin semua sekaligus, tapi perlahan biar mereka rasain’’

‘’Gue enggak ngerti’’ ujar Ariana sambil menggelengkan kepalanya kebingungan dan seperti layaknya orang berpikir keras.

‘’Liat aja nanti’’ ucap Chrissy dengan santai ‘’Gue cabut , ada yang mau gue kerjain’’ dengan cepat Chrissy melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan parkiran saat itu juga.

‘’Ri! Lo yakin mau khianatin Barbara?’’ Tanya Kendall dengan suara dibuat-buat imut.

‘’Jangan nanyain ini lagi! Gue benci dengernya ngerti?!’’ dengan cepat Ariana meninggalkan teman-temannya spontan.

‘’Gue enggak tega tau’’ ujar Kendall yang hampir menangis, dan sontak Victoria memeluknya dengan erat.

‘’Everything’s gonna be okay, gue yakin Ari enggak bakalan ngebuat yang paling nekat’’

‘’Tapi kalo benerin nekat gimana? Lo tau kan Ari itu ceroboh banget , dia ngelakuin sesuatu hal tanpa memikirkan akibatnya, lo tau kan itu Vic? Dia itu ceroboh kuadrat tau, gimana mau percayain dia coba? Kalau kelakuan dia aja kayak gitu!’’ ujar Kendall hendak menangis. Victoria sudah tidak bisa menjawab karna apa yang dikatakan Kendall itu benar, tapi setega-teganya sahabat enggak bakalan naruh sahabatnya di dalam lobang neraka bukan?

‘’Everything’s gonna be okay’’ ujar Kendall sambil menepuk-nepuk bahu Kendall yang berada di pelukannya saat ini.

Chloe’s POV 

Semuanya terasa sangat janggal, aku merasa tak nyaman, seperti ada sebuah kebohongan,  seperti layaknya sebuah pertemanan yang berlandaskan dengan kebohongan yang ada. Kebohongan? Ah tidak mungkin ada kebohongan disini aku yakin dengan ini semua aku sangat yakin, walaupun rasanya ada yang janggal saja

3 minggu setelah kepergian Barbara.

Kringg…kring… aku berlari dari arah dapur untuk mengambil handphone yang letak nya sangat jauh, tanpa menengok nama tertera yang ada diatasnya dengan cepat aku menggeser layarku kea rah kanan.

‘’Halo ini siapa? Bisa telpon lain kali? Aku sedang memasak sekarang’’ ujarku

‘’Haii ini sayang, kau melupakan kekasihmu sendiri rupanya haha’’ suara yang kurindukan ini?

‘’Austin? Apakah ini kau?’’ ujarku antusias setelah mendengar suaranya yang sangat kurindukan saat ini.

‘’Yah ini aku , lihatah keluar jendela’’ Setelah mendengar pernyataannya, tanpa aba-aba aku langsung melihat keluar jendela.

Dan betapa terkejutnya aku setelah melihat…

TBC

Maafkan jika ini pendek guys ‘-‘

150 Days With YouWhere stories live. Discover now