🍇 Complicated ( I ) 🍇

Start from the beginning
                                        

"Tapi sun-

"Ahh, Chae aku akan membawa adikmu ke lantai dansa." Ijin Ian sebelum ia beranjak.

"Jangan macam2 Oppa, lihat." Tunjuk nya dengan dagu mengarah pada Taeyang dan Mino yang sedang menatap Ian, lebih tepatnya mentap cekalan Ian pada tangan Lisa. "Pawang-pawangnya sedang menatapmu dengan tajam." Tambah CL

Ian tersenyum menampilkan deretan gigi rapihnya.
"Aku akan menjaga adik kalian" ucapnya sambil menarik Lisa dan tanpa menunggu jawaban dari orang-orang disana.

☆☆☆

Ian dan Lisa kini tengah berada dilantai dansa. Keduanya menari, bahkan ikut berteriak dengan orang disana saat DJ beberapa kali mengganti lagu.

"Dia melihatmu. Dia melihat kemari ." ucap Ian sedikit berteriak pada Lisa karena musik yang begitu keras.

"Mwo? Maksud sunbae?" Tanya Lisa tak mengerti.

"Orang yg sejak tadi kau perhatikan." Teriak Ian lagi. "Sepertinya dia menyadari jika itu dirimu. Ia terus melihat ke arah sini." Tambah Ian.

Lisa mengerti. Tariannya melemah. Ia sadar siapa yang Ian bicarakan. Ia sengaja menari di tengah-tengah, sengaja membelakangi Gray agar tak terlihat olehnya. namun apa yg Ian katakan barusan? Gray tengah memperhatikan mereka?

Lisa yang penasaran hampir berbalik Jika saja Ian tak menahannya.
"Jangan menengok. Matanya tidak lepas menatapmu." Ujar Ian menahan bahu Lisa.

Tangannya turun dan sampai di pinggang Lisa. Ian menarik Lisa agar lebih dekat dengannya. Ia sedikit menunduk dan berbisik. "Jangan terganggu. Ayok menari lagi.". Ujarnya dengan suara berat yg belum pernah Lisa dengar sebelumnya.

Bibir Ian sempat menyentuh sedikit daun telinga Lisa ketika ia akan kembali pada posisi semula, dan itu sukses membuat Lisa mematung. Jantungnya memompa cepat hanya karena sura berat milik Ian dan sedikit sentuhan lelaki itu pada salah satu bagian sensitifnya.

Namun Lisa dapat kembali menormalkan keadaan.
Ia kembali menari. Membiarkan tubuhnya bergerak mengikuti alunan musik. Ia bahkan tidak tampak risih saat Ian beberapa kali menarik pinggangnya saat tubuhnya tak sengaja menjauh. Ia tak risih saat Ian beberapa kali membenarkan rambutnya yang berantakan. Lisa menari dan tertawa disana, dengan orang yang baru beberapa jam saja dikenalnya.

☆☆☆

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya seseorang menghentikan langkah Lisa di pintu keluar toilet.

Tanpa melihatpun, Lisa sudah mengetahui pemilik suara itu. Oleh karenanya, ia malas meladeni dan berniat mengabaikannya. Namun usahanya terhenti saat orang itu menarik tangannya.

"Ku bilang apa yang kau lakukan disini?" Tanya Gray lagi karena tidak mendapat jawaban dari pertanyaan pertamanya.

Lisa tersenyum remeh. "Harusnya aku yang bertanya. Apa yg oppa lakukan disini, huh? Bukankah toilet laki-laki ada disebelah sana? Aaa~ atau oppa sedang- Aakhh, Yakk !!!" Teriak Lisa ketika Gray menarik paksa dirinya menjauh dari pintu toilet.

Lisa menghempaskan tangan Gray yang mencengkram erat pergelangan tangannya.
Ia meringis merasakan panas pada bekas cekalan Gray.

"Maafkan aku". ucap Gray melembut melihat Lisa meringis sambil menyentuh bekas cekalannya.

"Sedang apa kau disini Lice?" Tanya Gray lagi.

"Apa urusannya denganmu Oppa? Kenapa kau sangat ingin tahu? Kukira kita sudah tidak ada hubungan lagi sejak kau menghilang 1 bulan yang lalu?"

PromiseWhere stories live. Discover now