Chapter 9

351 53 0
                                    

Mobil Yerin kini tengah memasuki kawasan rumah sakit tempat kerjanya untuk sementara, walaupun ia tak tau sampai kapan ia berada di sini.

Ia turun dari mobil putihnya, dan melihat beberapa orang yang sedang duduk dengan penuh luka di luar rumah sakit, dan beberapa perawat juga berusaha mengenakan kursi roda dan membawa mereka masuk satu persatu.

Langkah kakinya berjalan masuk ke dalam rumah sakit berlantai 2 itu, manik matanya masih melihat banyaknya pasien yang belum mendapat perawatan.

"Chogiyo..."
"Chogiyo..."

Manik mata Yerin melihat seorang anak kecil sekitar 10 tahun, ia berusaha berbicara pada beberapa perawat yang melintas, namun tak ada yang mendengar ucapannya. Dan akhirnya Yerin berjalan mendekat, ia berjongkok "Ada apa" ucapnya

Gadis itu menghapus bekas air matanya, tubuhnya juga terdapat beberapa luka di tangan, kaki dan wajahnya "Tolong.. ibuku terjepit di sana" jawabnya sambil menunjuk ke arah luar.

Yerin berdiri "Bisa kau tunjukkan jalannya" gadis itu mengangguk dan menggenggam tangan Yerin untuk membawanya ke tempat tujuan.

Mulut Yerin sedikit terbuka kala mendapati sebuah bis yang terbaring miring di tanah tak jauh dari lokasi rumah sakit. "A-apa yang terjadi?" tanya Yerin yang masih melihat bis di hadapannya.

"Bis kami kehilangan kendali, dan inilah yang terjadi" jawab gadis itu

"Sieun"

"Oh eommaa" gadis itu berlari kala mendengar namanya di panggil oleh sang ibu "Eonni, tolong ibuku" ucapnya lagi yang kini telah berada di samping ibunya "Aku membawa seseorang, dia akan membantu ibu"

Yerin melihat ke arah belakang, ia membutuhkan seorang pria untuk membantunya mengangkat bis itu. Yerin berjalan menuju seorang pria, ia menahan perawat itu yang hendak membawa pasien masuk "Aku butuh bantuanmu, ikut aku sebentar" titah Yerin

"Maaf tapi__"

"Pria ini tidak apa apa, hanya ada luka kecil"
"Sekarang ikut aku" Yerin lantas menarik perawat itu untuk ikut bersamanya, dan meninggalkan pria yang terluka itu, walaupun pria itu berteriak tak jelas di belakang.

Yerin dan perawat itu tiba di sana "Bantu aku mengangkat bis ini"

"Nde?? Tapi ini sangat berat"

"Lalu mengapa belum ada pertolongan dari pemadam, bis ini bisa saja meledak kapanpun"

"Tapi__"

"Kau ini pria bukan"
"Setidaknya bantu aku untuk mengeluarkan kakinya"
"Aish" kesal Yerin kala perawat itu masih saja diam di tempat, bahkan tak menjawab ucapannya.

Yerin membuka tasnya, dan mengeluarkan suntikkan dari sana "Ka-kau seorang dokter" ucap perawat itu, Yerin tak menjawab, ia lantas berjongkok dan menusuk sebelah paha wanita itu. Yerin berdiri "Kau, bisakah kau bantu menarik ibumu" gadis itu mengangguk dengan cepat.

"Hitungan ketiga tarik ibumu, kau mengerti"

"Ne"

Yerin melirik pria itu yang masih diam "Ya.. apa yang kau pikirkan, apa kau masih ingin diam di situ"

Perawat itu pun mulai berjalan mendekat dan memengang ujung bis itu begitu pula dengan Yerin. Yerin mulai menghitung, dan mengangkatnya di hitungan ketiga. "Aku pikir ini takan berhasil" ucap Perawat itu.

"Tak ada yang tidak mungkin jika kita mencobanya"
"Walaupun hanya sedikit" Yerin kembali menghitung, dan gadis itu membantu menarik sang ibu.

Mereka berdua kini terengah engah kala telah berhasil menyelamatkan wanita itu setelah beberapa kali. "Eonni" gadis itu berhambur kedalam pelukkan Yerin "Terima kasih eonni, kau menyelamatkan ibuku" ucapnya, dan mendapat deheman dari Yerin. "Paman, terima kasih" ucapnya lagi pada perawat itu. Perawat itu mengangguk dan manik matanya melirik ke arah Yerin.

Hi And Bye..✓ ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant