Chapter 1 🎧

1K 178 5
                                    


     Suara Isak tangis terdengar dari bawah pohon. Lerania sebagai penunggu pohon jadi merasa terganggu. Baru selesai pasang alarm sihir lalu berniat untuk tidur sambil mendengarkan musik, pengunjung malah datang, sambil menangis pula.

"Kenapa Aurel bisa sejahat itu padaku? Hiks.. p-padahal sebelumnya dia sangat baik dan menganggap ku temannya.."

Aurel? Aurel Tiate si antagonis?

Mendengar nama Aurel disebut, Lerania mengintip kebawahnya karena penasaran.

Ya Tuhan! Dia kan Elina Caroline si protagonis!

Di cerita asli 'The Duke's Daughter Has Been Found', Elina Caroline yang di asuh oleh keluarga rakyat biasa, memasuki akademi Elvazar dengan prestasi dan kemampuannya.

Kemudian di situ pula ia bertemu Aurel Tiate Marxelo, anak dari bangsawan tingkat 2. Awalnya Aurel memang mengulurkan tangannya pada Elina hingga mereka berdua bersahabat baik.

Tapi yang namanya cerita, pasti saja ada konflik. Ketika Aurel menyatakan cintanya pada pangeran kedua, lelaki itu menolaknya dan bilang jika dia sudah menyukai orang lain yaitu Elina.

Ohh.. ini pasti adegan setelah dirinya di permalukan satu kelas karena Aurel.

Aurel.. Aurel.. sayang sekali kau salah target. Malah mengincar anak bangsawan tingkat 1 yang akan ditemukan beberapa tahun lagi.

Lerania kemudian mengeluarkan gitarnya, menimang lagu apa yang pas untuk menghiburnya. Senar pun terpetik.

"Girls so pretty and poised
And soft to the touch
But God made me rough~"

"Girls, so heavy the crown
They carry it tall
But it's weighing me down~"

Elina mulai menghentikan tangisnya.

"No, I'm fine, I'm lying on the floor again
Cracked door
You're only going to let them in once~
And you won't come undone"

"Cause a princess doesn't cry no~
A princess doesn't cry no-o~
Over monsters in the night
Don't waste our precious time
On boys with pretty eyes~"

"A princess doesn't cry no~
A princess doesn't cry no-o~
Burning like a fire
You feel it all the time
But wipe your teary eyes"

"Cause princesses don't cry
Don't cry, don't cry oh~
Don't cry
Don't cry oh~
Don't cry, don't cry, don't cry, oh~"

"Cause princesses don't cry"

Petikan gitar berhenti, Elina sampai tertegun mendengar apa yang dia dengar. Ia menatap ke sekelilingnya mencari orang yang menyanyi itu, tapi hasilnya nihil.

"Jangan menangis" dua kata itu mampu membuat senyumnya perlahan muncul.

"Aku tidak menyangka bisa bertemu peri ditempat ini, seperti di dongeng Cinderella"
"....."

What the hell peri?

"P-peri.. bisa kau tunjukkan wujudmu?"

Lerania kemudian berteleport ke hadapan Elina. Elina mengadahkan kepalanya menatap perempuan berambut panjang lurus di hadapannya. Rambut coklat yang berkilau terkena pantulan matahari  seraya diterpa angin, raut wajah tegas yang memancarkan aura yang sangat kuat, seketika matanya berbinar. Lerania menatap Elina yang terduduk di rumput hijau seraya bersidekap dada.

"Kakak peri?" panggil Elina spontan.

Peri gundulmu! Jelas-jelas aku pakai seragam.

"Lebih baik kau cepat kembali ke kelasmu" ujar Lerania dengan datar.

"A-apa kau seumuran denganku?"
"Iya"
"Siapa n-namamu?"
"...."
"Apa itu rahasia?"
"...namaku-"

"LERANIA CARROL!"

"Iya itu namaku.." sedetik kemudian mata Lerania melotot, "P-Profesor? Ahahah.. Sepertinya sudah ganti pelajaran ya~ Profesor! Aku ada kelas sejarah!" serunya dari jauh.

"HEY LERANIA MAU KEMANA KAU?"

"Aku duluan! Selamat tinggal!" pamitnya pada Elina dan wushh ia pun menghilang.

Profesor Raquel pun berlari menghampiri Elina, "Huh? Dia berhasil lolos lagi. Lain kali akan ku ikat tubuhnya pakai rantai sihir ketika pelajaranku berlangsung!" gerutunya kesal.

"S-siapa sebenarnya Lerania Carrol, profesor?"

Profesor Raquel melirik Elina dingin, Elina seketika bergidik ngeri, "Hanya salah satu bagian dari kata 'warga sekolah'." Pria itu tersenyum miring ketika mengulang kata yang diucapkan Lerania padanya, "Lebih baik kau menjaga jarakmu darinya" peringat Raquel.

"K-kenapa begitu p-profesor?" tanyanya dengan kesungguhan bercampur takut.

Raquel kemudian menatap tajam Elina. Tapi kemudian ia berbalik untuk pergi mencari anak muridnya itu lagi.

"Kau hanya akan menyusahkannya" jawabnya dingin sembari berjalan pergi.

-TBC-

The Mysterious Lady With The Guitar [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang