"Apa? Kencan lah" ucap Juri to the point.

Ucapannya kali ini sukses membuat Kae dan Misaki hampir tersedak.

"Tidak bisa!" tolak Kae saat itu juga.

"Kau berani menolakku ya! Memang kenapa kau tidak mau, lagipula hari minggu kau kan libur bekerja" protes Juri.

"Aku sudah berjanji pada Nanase untuk mentraktirnya es krim di Rail Cafe, warui na"

"Kenapa tidak double date saja? Kau dengan Juri, Nanase dengan Ren" timpal Misaki.

"Ore?" Ren menunjuk dirinya sendiri. "Memangnya dia mau? Lagipula dia juga pasti sudah punya pacar kan"

"Dia baru putus dengan pacarnya, makannya aku mengajaknya jalan jalan supaya dia tidak galau lagi" jawab Kae.

"Kan... Tunggu apa lagi?"

"Bukan double date, triple date dayo" ujar Ren sambil melipat tangannya dan menyandarkan dirinya ke sandaran sofa.

"Triple date? Siapa lagi?" tanya Kae dan Misaki bersamaan.

"Siapa lagi? Kau dan Kau lah" jawab Ren sambil menunjuk Misaki dan Hokuto.

"Nandayo" Hokuto memalingkan wajahnya.

"Ngomong ngomong... Nakamura kun kemana ya?" tanya Misaki tiba tiba.

***

Kaito berdiri di depan pintu ruang guru dan beberapa kali menarik nafas.

Ia kemudian memasuki ruangan tersebut dan menemui gurunya, Asada Tetsuya sensei.

"Kaito kun doushite?" tanya Asada sensei sambil mendudukkan dirinya di hadapan Kaito.

"Aku... Untuk tawaranmu waktu itu... Aku menerimanya" ucap Kaito dengan sedikit keraguan.

"Kau yakin?" Asada sensei memberikan sekaleng minuman dingin kepadanya. Asada sensei adalah guru yang paling dekat dengan para siswa, selain karena dia adalah guru konseling, ia juga sangat mudah mengerti para siswa. Jadi tidak heran jika dia bersikap sangat baik dan terkadang menganggap murid itu sebagai temannya. Asada sensei pun juga tidak ingin terlalu ditakuti oleh para siswanya dan ingin para siswa menganggap dirinya sebagai teman.

"Ya, aku yakin!" ujar Kaito mantap, kali ini sama sekali tidak ada keraguan dalam dirinya.

"Nanti kau akan jauh loh dari keluarga dan teman temanmu, termasuk... Orang yang kau cintai" ujar Asada sensei sedikit mengingat masa lalunya ketika masih SMA di Bakada.

"Justru karena itu..." Kaito berkata dengan suara yang nyaris tidak terdengar sambil menundukkan kepalanya.

"Kau ingin menyusul Maru?" tanya Asada sensei sambil menatap Kaito dengan tajam.

"Sore wa..."

"Kau sudah membicarakannya dengan teman temanmu?"

Kaito tidak menjawab dan hanya menundukkan kepalanya.

"Sudah kuduga" Asada sensei memalingkan wajahnya.

Kaito memaku pandangannya ke meja di hadapannya dan melihat sebuah pamflet bertuliskan "Study in America"












Bersambung~
















Bonus pict:

( Jeep wrangler kesayangan Hokuto)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Jeep wrangler kesayangan Hokuto)

( Jeep wrangler kesayangan Hokuto)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Hokuto si kulkas berjalan😆)

Overflow [On-Hold]Where stories live. Discover now