"Apa karena dia pandai?" Nanase memiringkan kepalanya.

"Hokuto san... Dia selalu mendapat peringkat 2 di kelasnya, terkadang dia berada dibawahku dan Misaki" timpal Kae. "Bisa dibilang... Ren jauh lebih pandai darinya"

"Nagase kun?" Misaki terkekeh. "Dia memang pandai tapi sebenarnya dia itu sangat bodoh"

Mereka bertiga pun tertawa terbahak-bahak hingga seorang laki laki berambut pink memasuki toko tersebut.

"Tanaka kun?"
"Juri san?"
"Tanaka Juri?"
Ketiganya nampak histeris melihat kedatangan Juri yang tiba-tiba tanpa undangan itu.

"Yo!" sapa Ren yang tiba tiba muncul dari belakang Juri diikuti Hokuto dan Kaito.

"Kae-chan! Red Velvet" ujar Kaito sambil mendudukkan dirinya di sebuah kursi yang sudah disediakan.

Juri mendorong pundak Kaito dengan keras. "Jangan memanggilnya dengan nama depannya" protes Juri.

"Ehem kecemburuan ehem" Ren berdehem di sebelah Kaito dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Juri.

"Ayumu san! Kau dapat tamu tamu tampan" teriak Nanase.

"Tunggu sebentar" ujar Juri sambil berjalan kearah Nanase. "Aku sepertinya pernah melihatmu..."

"Haik douzo... Kaito kun no Red Velvet" Kae memberikan pesanan Kaito sambil tersenyum.

"Duduk di sampingku sini" ujar Kaito sambil menarik tangan Kae dan mendudukkannya tepat di sampingnya.

"Oi oi oi!" Juri segera menarik Kae menjauh dari Kaito dan mendekapnya.

Melihat hal itu Misaki menyenggol lengan Nanase dan tersenyum lebar.

"Melihat mereka aku jadi teringat cerita Romeo and Cinderella" gumam Nanase.

Misaki pun melirik Nanase dengan sinis "nggak ada hubungannya tuh, cerita Romeo dan Cinderella malah menyedihkan"

Diam diam Hokuto dan Ren memperhatikan mereka berdua sambil melipat lengannya didepan dada.

"Kalo dilihat lihat... Ano Nanase-chan, kawaii ne" gumam Ren sambil memperhatikan Nanase dengan seksama.

"Ee" Hokuto mengiyakan sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. "Daripada itu aku lebih mengagumi Misaki... Walaupun dia adik pemimpin geng mafia Stray Dogs" lanjutnya dalam hati sambil menatap Misaki dan sedikit tersenyum.

Misaki yang tengah berbincang dengan Nanase itu tidak sengaja melirik kearah Hokuto. Mata merekapun bertemu dan membuat Misaki tersenyum sambil menundukkan kepalanya. Sedangkan Hokuto hanya tersenyum tipis.

Ren berjalan mendekati Nanase dan mengulurkan tangannya. "Ren Nagase"

Nanase tampak terkejut dan diam untuk beberapa saat sambil menatap Ren. "Shiroyama... Nanase" ujar Nanase membalas uluran tangan Ren setelah kakinya di senggol oleh Misaki.

"Kirei na namae..." puji Ren.

Sedangkan Hokuto hanya memandangi Misaki tanpa mendekat kearahnya.

Overflow [On-Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang