Tapi di menit keempat, San merangkak ke tengah-tengah formasi, mencoba berdiri dengan memegangi baju Yunho yang memang sedang membungkuk.

Berhasil.

Lalu menggerak-gerakkan tubuhnya, mencoba mengikuti irama lagu yang sedang diputar.

"Argh! Gak kuat!" Ini teriakan Seonghwa, kebetulan posisinya emang di belakang Yunho, jadi dia bisa lihat jelas tingkah lucu si bayi hybrid.

Wooyoung juga ikut-ikutan tumbang, dia jatuh sambil mukul-mukul lantai.

"Gemes! Gemes! Gemes!"

Formasi berantakan, satu-satu dari mereka langsung jatuh, nggak kuat lihat keimutan oknum Choi San.

Beda sama Mingi, dia masih berdiri, tapi langsung menerjang tubuh kecil San, menggendongnya. Baru mau buka ruang latihan buat kabur, langsung di teriakin Hongjoong.

"JANGAN KELUAR! BANYAK ORANG!"

Bener juga sih.

Mingi kembali meletakkan San di tengah-tengah member ATEEZ yang sedang tiduran di lantai.

Seungkwan hanya bisa menghela napas, sudah hapal tabiat anak asuhnya. Jika sudah begini, mereka tidak akan mau latihan. Tapi karna ada si bayi hybrid yang menggemaskan, Seungkwan tidak akan memarahi mereka untuk hari ini.

Seungkwan duduk di antara Hongjoong dan Seonghwa, sementara Hyung line itu memerhatikan San kecil yang tengkurap. Dia berseru, "Pesen makanan gih, sekalian ceritain dari awal kenapa San tiba-tiba berubah jadi hybrid gini."

"Hyung traktir?" tanya si Maknae semangat.

"Iya, buruan."

"YEAY!"

San kecil membulatkan matanya, terkejut karna sorakan member lain. Dia yang tadi masih tengkurap langsung merangkak menghampiri Mingi, minta dipeluk.

"Jangan teriak-teriak gitu. Kasian San-ie, kaget dia."

Yang lain hanya bisa meringis.

San yang berada di dekapan Mingi malah mengemut kaos yang dikenakan si Song, mengacuhkan sekitarnya. Bisa jadi Mingi juga tidak menyadari tindakan si mungil. Pria kelahiran sembilan agustus ini baru menyadari ketika air liur San menetes mengenai tangannya.

"Tisu mana tisu?"

Seonghwa mengelus pipi gembil San kecil dengan ibu jarinya, "Laper tuh dia."

"Noo~ Ni canie-!" ("Bukan~ Ini San-ie!") Masih sempat-sempatnya protes soal panggilan, dasar bayi kucing.

"Tadi siapa yang bawa susunya San?"

"Yunho! Yunho!"

"Lah bukannya Seonghwa Hyung yang bawa?"

Ricuhlah ruang latihan itu, yang lain saling menuduh satu sama lain. Seungkwan cuma bisa menghela nafas, untungnya ruang latihan didesain kedap suara. Setidaknya keributan ini tidak mengganggu latihan grup lain.

Dance Coach ATEEZ itu mengambil botol susu yang ternyata ada di bagian depan tas yang mereka gunakan untuk menyelundupkan San kecil tadi. Dia menyerahkannya pada Mingi, yang diterima si Song.

"Eh Lo ya yang bilang mau bikinin San susu!"

"Orang Gue denger sendiri Seonghwa Hyung nyuruh Yunho!"

"Mana ada! Gue gak disuruh Hwa Hyung kayak gitu!"

"Jangan-jangan malah Yeosang nih!"

"Gue gak seceroboh itu ya!"

Masih berlanjut ternyata.

Tuk!

Tuk!

Tuk!

Hongjoong memukul kepala Yunho, Yeosang dan Wooyoung secara bergantian menggunakan botol minum yang sudah kosong, sambil memberi isyarat diam dengan jarinya. Ternyata San kecil sudah mulai mengantuk, terlihat dari matanya yang terus berkedip.

Mingi mengambil posisi berbaring dengan San di atasnya. Pelan-pelan si bayi hybrid itu tertidur di atas perut Mingi, walaupun sesekali masih bergerak gusar, mencari posisi nyaman.

Hongjoong yang sudah hapal tabiat Uri San-ie, langsung memosisikan tubuhnya berbaring di sebelah Mingi.

"Lho? Ngapain??"

Yeosang menyahut, "Liat aja, Hyung."

Benar saja. San kecil turun dari perut Mingi, lalu merangkak menaiki tubuh Hongjoong, melanjutkan tidurnya yang sempat terhenti tadi.

"San gak suka tidur di atas perut yang ada absnya," jelas Seonghwa.

Menyadari kebingungan Seungkwan, Yunho kembali menambahkan, "Katanya keras, nggak enak."

Seungkwan langsung ketawa mendengar alasan tersebut. Dia mengulurkan tangannya, mengusap punggung kecil San dengan lembut. "Emang harus di atas perut kalian?" tanyanya.

"Kadang di atas bantal juga sih. Ya, Hyung bayangin kalo kucing tidur gimana sih?"

"Terus susunya?"

"Itu susu khusus kucing. San-ie sukanya yang itu."

"Lucu banget ya. Kapan-kapan mau culik, boleh?"

"NGGAK!" jawab mereka semua kompak.

"Heung??"

"Ssst, udah bobo lagi aja. Ada Joong di sini," gumam Hongjoong sambil mengusap surai coklat San.

"Dia manggil kalian semua pake nama?"

"Nggak semua sih. Paling cuma Seonghwa Hyung doang yang dia panggil Hyung."

"Bagi dia, Hyungnya cuma Seonghwa doang." Hongjoong menyahut, setengah berbisik.

Sekitar empat puluh menit kemudian, makanan pesanan mereka datang. Yang lain langsung lari, mirip semut mengerubungi gula. Kecuali Hongjoong yang badannya masih jadi kasur dadakan buat San.

"Makan dulu gih. Dia nggak rewel kan kalo dibangunin tiba-tiba?"

Hongjoong menatap wajah kecil San yang masih tertidur lelap, "Kasian kalo dibangunin," lirihnya.

Seonghwa yang selesai membagikan makanan ke adik-adiknya, menghampiri Hongjoong. Dia langsung mengangkat San dari perut si Leader yang otomatis membuat bayi hybrid itu terbangun.

"Annyeong, San-ie," sapa Seonghwa kala manik sipit itu meliriknya.

"Nyeong~" ("Annyeong~")

Seonghwa mendudukkan San di pangkuannya, lalu mulai makan.

San kecil yang mencium wangi makanan langsung membuka matanya lebar-lebar, nyawanya langsung berkumpul seketika. Dia menepuk tangannya sambil bersorak, "Yeay! Mam!" ("Yeay! Makan!")

Mingi memberikan biskuit bayi kepada San kecil yang langsung diterima dengan senang hati oleh si bayi hybrid.

"Acih, Igii~" ("Makasih, Mingi~")

Mingi mengusap kepala San, "Sama-sama, San-ie."

ToBeContinued

hai:)
wah udah ketemu sabtu lagi kita
anw, buat all×san aku gk bisa janji yh. gk tau bbrp hari ini kek gk ada gairah buat nulis

[✓] Little Kitten Where stories live. Discover now