Segelintir kisah cinta yang begitu rumit dari dua pemuda yang masih saling mencintai tapi gengsi untuk kembali bersama, bagaimana kisah selanjutnya? baca hingga selesai.
_________________________________________
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Atas kesamaa...
BUGH! Rion membogem wajah Jiran hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah, lagi. Jiran hanya tersenyum miring lalu membalas pukulan Rion dengan bertubi tubi.
Rion kembali bangkit dan memberi pukulan telak kepada Jiran hingga dirinya tersungkur. Saat Jiran ingin kembali menghajar wajah Rion tiba tiba saja punggungnya dipukul oleh orang yang tidak ia kenal tapi yang pasti ia adalah antekan Rion sampai dirinya jatoh telungkup.
Jiran tidak pingsan, ia masih sadar dengan keadaannya. “Dasar pengecut, gak bisa hajar gue sendirian lo sampe bawa dekingan”-
Tanpa ancang-ancang Rion memukul tulang kering sebelah kanan Jiran dengan kencang menggunakan kayu besar yang tadi dipakai untuk memukul punggung Jiran. sampai si empu berteriak kesakitan.
“Kenapa? sakit? fisik cupu sok-sokan mau ngelawan gue”-Rion
BUGH! Rion kembali memukul tulang kering itu lagi, rasanya sakit. Ini adalah kejadian yang terulang ketika sebelumnya mereka sempat ada dikeadaan seperti ini.
Ketika ingin memukul tulang kering Jiran lagi, sebuah pistol yang ditembak keatas menggema diseluruh jalan braga yang sudah sepi. Rion dan antekannya yang mengira bahwa itu polisi langsung kabur terbirit birit.
“Bangun Ran”-ucap Caka
“Gue gapapa udah ini mah biasa”-Jiran dengan sok kuatnya dia berdiri, tapi setelah itu ia meringis kesakitan
“Banyak gaya anjing, buruan bangun”-Justin
“Antosan, saha eta yang bawa beceng?”-tanya Jiran
“Aing”-Caka sambil menunjukkan pistol yang ia ambil diruang kerja ayahnya
“Gue pikir polisi beneran sialan”-Jiran
“Mana kunci motor lo, biar gue yang bawa. lo naek mobil aja sama trio jamet itu”-ucap Caka lalu Jiran pun melemparkan kunci mobilnya ke arah Caka
“Bangsat, jamet teriak jamet”-Justin
“Cie sudah mengakui, bentar lagi lo masuk ke kelompoknya Bima ye Tin”-celetuk Shaka
”Idih geleuh”-Justin
“Jelema bodo, buruan sialan. ngantuk aing”-Alaska
Lalu keempat sahabat itu pun pergi dari lokasi tadi menuju rumah Jiran, paling mereka akan menginap dan berakhir tidur sempit-sempitan di kamar Jiran atau bahkan diruang keluarga, gatau deh sesuka mereka aja.
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arcaka Abimanyu -Mahasiswa Jurusan Penyiaran (broadcasting) -Nempel sana sini kaya jamet -Vibes bocah Bandung garis keras
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai, aku update lagiii!! Cuma sekedar info aja si, book ini kayanya gak bakalan sepanjang itu. karena aku udah planning bakal selesai di 10-16 part (?) dunno. tunggu saja hehe... Aku gak akan spill siapa anak kecil yang tadi, karena penjasannya ada di book selanjutnya hehet. babay yorobun, good night!
