O2

266 35 29
                                        

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•••

Sekarang Jean sudah berada di UKS kampus, ia mengompres kepala Rion dengan es batu yang dimasukkan ke dalam plastik lalu diikat. Jean sempat melihat siapa orang yang melempar bola basket tadi, ia berencana akan menegurnya besok.

“Lo ke fakultasnya Van aja, gue bisa sendiri kok”-Rion sambil merebut kompresan dari tangan Jean

Jean menghela nafas pelan lalu melepas genggamannya pada kompresan tersebut.
“Maaf ya kak”-

Rion menoleh sebentar lalu tersenyum.
“Bukan salah lo, udah gapapa. sana gih nanti Van nungguinnya lama”-

“Okey, gue duluan ya kak. nanti kalo besok masih sakit, gue minta pertanggung jawaban yang ngelempar”-Jean

“Hahaha iya manis”-Rion sambil tertawa pelan

Jean pun keluar dari ruang UKS menuju fakultas periklanan, jujur jaraknya lumayan jauh dari Ruang Temu BEM tadi. Sebenarnya Jean ingin sekali menampar wajah orang tadi jika bukan karena Rion yang menghalanginya.

“Lama anjir, pegel kaki gue”-Van yang langsung menarik Jean menuju parkiran

“Ada insiden tadi”-Jean

“Insiden insiden paling juga jajan batagor dikantin”-
“EH ANJIR LIAT LIAT”-heboh Van sambil menunjuk ke arah parkiran

Jean mengikuti arah yang ditunjuk Van disana ada Jiran dengan mantan wanitanya sedang akan pulang bersama lalu ada raut kekecewaan diwajah Jean tapi sebenarnya ia juga menyimpan marah terhadap Jiran.

“Lo gapapa?”-tanya Van

“Gue? kenapa gue? gue gapapa, ayo jalan”-Jean sambil terus jalan ke arah parkiran dengan raut wajah tidak peduli

Jean terus berjalan ke arah mobil Van yang memang tidak jauh parkirnya dari motor Jiran. Jiran melihat Jean, ia merasa bersalah (?) entahlah Jiran juga bingung dengan dirinya.

Justru malah Van yang terlihat sekali wajah dendamnya terhadap Jiran, ia melirik ke arah wanita disebelah Jiran dengan tatapan menusuknya yang hanya dibalas dengan tatapan mengejek dari wanita itu. Van yang merasa dirinya ditantang ingin sekali menjambak wanita itu tapi Jean menahan.

“Sok-sokan nyamperin, lo kalo gelut sama Bang Brave aja gue yang disuruh ngebujuk. udah buruan masuk”-Jean

Van melirik sinis ke arah Jean lalu kembali menatap wanita itu.
“Dasar iblis berwujud pelakor”-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mantan - JaewooWhere stories live. Discover now