“Ah begitu.. eum, ingin pesan?”-Jean

Naka mengangguk.
“Cheseecake dengan cokelat dingin”-

Jean keheranan.
“eung? gak kaya biasanya, lagi pengen makan manis?”-

Naka hanya mengangguk sambil tersenyum.

“Baiklah tunggu sebentar ya, pesananmu akan datang dalam lima menit”-ucap Jean lalu melakukan hal yang sama seperti tadi

Sejak kepergian Jean untuk memesankan pesanannya, Naka terus memperhatikan anak kecil seusianya yang berada tak jauh dari dirinya. Naka memang sengaja ke cafe ini hanya untuk bertemu dengan anak kecil itu.

•••

Seperti biasanya, Jiran mengendarai motor moge klasiknya di jam jam yang kurang awam untuk orang berkeliaran. Sehabis menjemput adiknya di cafe Jean tadi sore, ia terus kepikiran Jean. entah ini rasa bersalah karena bola basket tadi siang atau karena Jean melihat dirinya dengan kila (mantannya).

Jiran melirik arlojinya yang menunjukan pukul dua subuh, gila kan? ya itu lah Jiran. bahkan ia sendiri sudah tidak takut dengan adanya begal atau semacamnya, kemungkinan hari ini dia akan pulang lebih pagi karena besok ia kuliah siang.

“BANGSATT”-teriak Jiran ditengah kesunyian  malam sambil menambah kecepatan laju motornya

“JEJE AYO BALIK KAYA DULU JE, GUE KANGEN BANGET SAMA LO SIALAN”-

“JEJE LO PAKE PELET APASI JE, BISA-BISANYA GUE BEGINI GARA GARA LO”-

“JEJE KALO GUE PUNYA ALAT DORAEMON GUE MAU MUTER WAKTU LAGI SAMA LO, GUE GAK MAU MUTUSIN LO SEPIHAK”-

“JEJE MAAFIN GUE UDAH BIKIN LO NANGIS WAKTU ITU YA JE, UDAH BIKIN LO MATI RASA KAYA SEKARANG. TAPI SUMPAH JE GUE SAYANG BANGET SAMA LO, GUE... GUE..”-

Buliran bening keluar dari matanya, selalu begitu. Jiran akan menumpahkan curhatannya pada alam, jika teman tidak bisa diajak bicara. maka alam lah yang akan menjadi tempat curhatannya, jalan braga jika bisa bicara ia sudah pasti muak dengan curhatan Jiran yang isinya adalah nama Jean yang berakhir tangisan.

Jiran makin menambah kecepatan laju motornya. jujur aja, curhat dengan alam ditambah sensasi kebut-kebutan dimalam hari menambah kesan yang seakan mengangkat masalahnya.

“JEJE I MISS YOU SO--”-

BRUK!
Tiba tiba saja ada yang menyerempet motornya dengan sangat kencang, bahkan Jiran sendiri sampai terpental jauh dari motornya. Jiran tertawa dari balik helmnya, terpental sangat jauh dan dia masih bisa tertawa? definisi gila ya Jiran.

“Bangun lo”-

Jiran melepas helmnya lalu meludah ke bawah dengan darah dimulutnya, ia meregangkan tubuhnya sedikit.
“Mau bales dendam sama kejadian tadi siang?”-

Lelaki itu tertegun lalu tertawa pelan sambil membuka helm hitam pekatnya.
“Ketauan, gue pikir lo ga kenal”-

“Bajingan kaya lo gak mungkin ngelepasin gue gitu aja, pencitraan lo bagus juga ya”-Jiran

“Masih ngarep sama Jean ya? kasian. padahal Jean udah buka hati buat gue”-Rion

“Sinting, sampe kapan pun gue gak akan ngebiarin Jean jatoh sama orang bajingan kaya lo”-Jiran

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mantan - JaewooWhere stories live. Discover now