•••
Bunyi lonceng yang tergantung didepan pintu cafe berbunyi menandakan ada seseorang yang datang ke cafe tersebut.
“Annyeonghaseyek”-Jean dengan hebohnya
“Annyeong-annyeong, Bandung sanes Korea”-Van
“Ngan kedah sirik”-Jean lalu memakai apron yang memang dikhususkan untuk para staff
Jean mulai melayani pelanggan-pelanggan yang datang hari ini ke cafe dengan baik, beberapa bahkan ada yang sudah mengenal dan akrab dengan Jean karena memang Jean suka sekali mengobrol dengan para pelanggan.
Bunyi lonceng kembali berdenting menandakan ada yang bersinggah untuk sekedar meminum coffe atau dessert dari cafe milik abangnya ini.
“Selamat datang”-sapa Jean
“HAHAHA KENA! WLE”-anak kecil itu sambil memukul bahu temannya yang lebih kecil
“SAKIT TAU! IH DASAR NYEBELIN”-marah si yang lebih kecil tadi kepada temannya
“Oh! Jeje!”-ucap anak kecil tadi
Yang lebih kecil memukul lengan si anak tadi dengan keras.
“Ga sopan!”-
Jean terkekeh kecil lalu berlutut dihadapan mereka.
“Kalian datang kesini tanpa ribut gak bisa ya?”-
“Aksara duluan!”-tuduh si mungil
“Siapa suruh tadi aku minta bantuin gambar kamu gak mau”-ucap anak yang bernama Aksara itu
“Okey, cukup. kalian mau apa kesini dan sama siapa?”-tanya Jean
“Kami mau menggambar disini sebelum pulang kerumah, oh! sama makan cheesecake dan cokelat dingin”-jelas Aksara
“Eum... kami kesini sendiri kak, tapi aku tau kok jalan pulangnya!”-tegas si mungil
Jean mengangguk tanda paham, lalu menggiring mereka duduk di sofa cafe yang biasa mereka tempati.
“Cha! Aksara sama Ciel duduk disini dulu, kakak bakal antar dalam lima menit lagi”-
“Oke!”-jawab mereka barengan
Jean tersenyum lalu mengacak surai kedua bersahabat itu, mereka sering bertengkar tapi mereka juga susah dipisahkan. Omong-omong Aksara itu adik Jiran, dia sering diajak kesini ketika Jean dengan abangnya masih berpacaran. Jean pun mencatat pesanan mereka lalu menempelnya didepan jendela kecil, Chef yang bertugas akan langsung mengambil catatan pesanan lewat jendela itu.
“Selamat datang”-sapa Jean dengan senyuman khasnya ketika denting lonceng berbunyi entah keberapa kalinya
Jean melihat ke arah anak kecil yang usianya lebih tua setahun dari Aksara dan Ciel. Jean sering melihat anak kecil tadi bersama temannya tapi kali ini tidak, ia sendirian.
“Hai Naka!”-sapa Jean
Naka hanya tersenyum sambil menganggukkan palanya sebentar, seperti biasa.
“Tumben kesini sendiri, Lukas kemana?”-tanya Jean lagi sambil duduk dihadapan Naka
“Lukas sedang ada bimbingan tambahan, jadi dia tidak bersamaku”-ucap Naka
YOU ARE READING
Mantan - Jaewoo
RomanceSegelintir kisah cinta yang begitu rumit dari dua pemuda yang masih saling mencintai tapi gengsi untuk kembali bersama, bagaimana kisah selanjutnya? baca hingga selesai. _________________________________________ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Atas kesamaa...
