Part 1

70 9 0
                                    


Suatu hari Hijikata, Mitsuba, dan Sougo sedang makan malam bersama di rumah Hijikata.

"Sou-chan, apa kau sudah punya pacar?"

Uhuk!

Sougo dan Hijikata yang mendengar hal itu tersedak berbaregan

"Aneue!"

"Mitsuba, kalau bertanya yang realistis lah" sahut Hijikata.

"Kalau kau punya pacar, segera kenalkan pada kami"

Sougo, seperti biasa tak bisa melawan apa kata kakak tercintanya itu. Meskipun ia diam saja, tak menjawab pertanyaan kakaknya, dalam otaknya dia sedang memikirkan banyak hal.

-*-*-

"Aneue.."

"Ah Sou-chan, sini kemarilah, duduk denganku"

Sougo menghampiri Mitsuba yang sedang duduk di pinggir rumah sambil menikmati indahnya langit malam.

"Lihatlah langit malam ini, indah bukan?"

"Aneue, tentang pertanyaanmu tadi-"

"Kamu tidak usah terlalu memikirkannya Sou-chan, aku hanya asal bicara saja. Aku hanya merasa, Sou-chan kan sudah bukan anak-anak lagi, aku pun juga telah menikah dengan Toshi-san, aku tidak bisa hanya memperhatikan Sou-chan saja. Bukannya menyenangkan apabila kita bisa hidup berdampingan dengan orang yang kita cintai? Aku sangat besyukur telah menikah dengan Toshi, aku benar-benar merasakan indahnya membangun keluarga bersama, aku ingin Sou-chan juga merasakan hal yang sama"

Sougo diam saja mendengar perkataan kakaknya. Dia paham betul apa yang dikatakan kakaknya tadi. Ya, Sougo benar-benar sedang memikirkan satu hal.

-*-*-

"China, menikahlah denganku"

Di sela-sela pertarungan harian Sougo dan Kagura, saat mereka sama-sama istirahat karena kelelahan, tanpa angin tanpa hujan tiba-tiba Sougo mengatakan kalimat keramat tersebut.

"HEEEEEE BAKA GA!"

BUAGH!

Kagura refleks melempar Sougo hingga terpental sejauh 3 meter. Kagura benar-benar tidak menyangka di usianya yang baru masuk 20 tahun ini, ada seorang lelaki mengutarakan kalimat impian Kagura, hanya saja mengapa harus dari laki-laki paling tabu di dunia ini.

Sebagai wanita normal, tidak mungkin Kagura tidak blushing mendengar kalimat ini. Mengapa dari sekian juta penduduk di alam semesta harus laki-laki sadis ini yang mengajaknya menikah.

"Ya kalau kau tak menjawabnya sekarang tak apa" Kata Sougo sambil membersihkan debu yang menempel di badannya akibat lemparan Kagura.

"TIDAK! AKU TIDAK MAU!"

"Ayo nikah!"

"ENGGAK!"

"AYO!"

BUAGH!

Lagi-lagi Kagura melayangkan jotosan pada Sougo.

-*-*-

Di pagi hari yang cerah, Kagura masih terlelap dalam tidurnya, diselimuti kehangatan futon didalam lemari tempat ia tidur di kantor Yorozuya. Sadaharu pun sepertinya juga belum bangun, samar-samar masih terdengar dengkuran kecil dari anjing besar itu.

Secercah cahaya hangat dari sang mentari menembus sela-sela pintu lemari Kagura, membuat gadis Yato itu terbangun dari tidurnya.

'Uwaah.. Langitnya cerah.. Ini pasti menjadi hari yang menyenangkan' gumam Kagura.

Kagura sedikit melakukan perenggangan untuk tubuhnya yang kaku setelah tidur selama 8 jam. Ia merapikan rambutnya, mengancingkan bajunya yang berantakan akibat sikap tidurnya yang tidak umum dan bersiap untuk membuka pintu lemari tempat ia tidur.

"SELAMAT PAGI DU-"

"Osu!"

Dua sosok laki-laki yang sangat familiar dalam hidupnya telah duduk di ruang tamu. Gintoki duduk di singgasananya sebagai bos Yorozuya, dan satu lagi pria tersadis di dunia yang akhir-akhir ini mengganggu kehidupanya, Okita Sougo.

Seketika harapan hari yang indah dimulai dengan pagi yang cerah Kagura runtuh bagai kaca dilempar batu.

"Omae! Ngapain kau disini ha?!"

"Ya.. begitulah Danna.."

Sougo tidak menghiraukan kehadiran Kagura, dia malah menoleh dan melajutkan pembicaraanya dengan Gintoki yang sepertinya terputus akibat teriakan 'selamat pagi' dari Kagura.

"Ah.. begitu ya.. hmmm"

"Eh?? Apanya yang begini begitu? Apa yang kalian bicarakan? Okita-san, tumben sekali anda datang pagi-pagi kemari"

Shinpachi tiba-tiba saja muncul dari dapur sambil membawakan segelas kopi panas untuk tamunya itu. Segera setelah menghidangkan kopi yang dibawanya, Shipachi segera duduk di kursi sebrang Sougo, diikuti dengan Kagura yang juga duduk bersampingan dengannya.

"Kau tidak mendengarkannya ya Shinpachi. Pria satu ini meminta restuku untuk menikahi gadis monster itu"

"HEEEEEE????!!!!"

Mendengar hal yang mendadak seperti ini tentu saja membuat Shinpachi kaget bukan main, tapi bukan itu masalahnya. Teriakan Kagura lah yang justru lebih mengagetkan.

"Kau tidak usah banyak bercanda aru! Kalau kau benci padaku ayo kita selesaikan dengan pertarungan seperti biasanya, prank itu ada batasnya!"

"Oi China, aku ini pria dewasa, aku tau mana hal yang bisa dibuat bercanda dan tidak, lagi pula aku tak kan mungkin bercanda dengan hal seperti ini"

"Okita-san, Kagura-chan, tenang dulu.."

"Cih! Bakayarou!"

Kagura lari keluar dari kantor Yorozuya meninggalkan tiga orang itu. Entah kemana dia pergi.

"Yah... Aku tak masalah kalian akan menikah atau saling membunuh pun, sebelum kau meminta restuku harusnya atasi dulu monster kecil itu"

"Itu benar Okita-san, rumah tangga kalian akan kacau jika tidak ada kecocokan. Ya aku cuma bisa berdoa untuk kebahagiaan kalian saja, goodluck Okita-san"

Shinpachi dan Gintoki secara bersamaan mengacungkan jempol tangannya sembari menyunggingkan senyum khas Yorozuya, yang artinya mereka merestui hubungan Sougo dan Kagura.

Ajakan Menikah Tidak Semudah Menggiring Domba di LadangKde žijí příběhy. Začni objevovat