PROLOG

237 18 6
                                    

Sebuah pesawat jurusan Australia Indonesia itu kian mendarat tepat pukul 12:00 AM. Bersamaan dengan mendaratnya pesawat itu, seorang gadis cantik berbalut mantel berbulu putih pun turun dan menyeret kopernya lalu mencari seseorang yang kini sudah menunggunya. Itu adalah kedua orangtuanya. Mereka memanggil nama gadis itu dan gadis itu tersenyum lalu menghampiri orang tuanya.

"Loh Abang Nggak ikut Mom?" tanya gadis itu celingukan mencari sang kakak laki-laki satu-satunya.

"Nggak, dia dari kemarin nginep di rumah temannya. Katanya sih ntar siang habis sekolah baru pulang," jawab sang mommy. Gadis itu pun mengangguk dan hanya ber 'oh' riya.

"Ya sudah yuk kita pulang," ajak sang Daddy di angguki oleh gadis itu dan istrinya.

Mereka pun keluar bandara lalu menaiki mobil Buggati mereka dan pergi menjauh dari bandara alias pulang ke Mansion keluarga Alexander.

***
Pukul 06:20 PM

Kacamata bulat? Udah.
Rok kebesaran? Udah.
Kemeja kebesaran? Udah.
Rambut di kuncir dua? Udah.
Kaos kaki sampai lutut? Udah.

Oke! Gadis itu kini tersenyum lantaran semua persiapan yang ia beli kemarin dan ia pakai sekarang sudah lengkap tanpa tersisa. Dia pun turun sambil menggendong tas ransel berwarna cokelat itu untuk menemui orang tuanya.

"Morning Mom, Dad," sapa gadis itu tersenyum manis tak kala melihat orang tuanya sudah duduk manis di meja makan.

Namun bukannya mereka membalas sapaan anak gadis mereka, justru mereka terkejut lantaran melihat gadis itu mengenakan pakaian yang terbilang 'nerd'.

"Astaga, kamu siapa?" tanya Daddy nya heboh.

Sungguh jauh di luar perkiraan bahwa anak gadis nya benar-benar menjalankan rencana yang dia buat beberapa hari yang lalu. Awalnya anak gadisnya itu menolak untuk sekolah lagi dan lebih memilih untuk menjadi CEO di salah satu perusahaan Ayah nya mengingat karena dia sebenarnya sudah lulus SMA maupun perguruan tinggi karena homeschooling, namun entah apa yang merasukinya dia jadi berinisiatif untuk kembali sekolah normal lagi. Dengan satu syarat bahwa dia akan menyamar jadi 'nerd'.

"Astagfirullahhal'adzim, kamu beneran mau menjalankan penyamaran kamu?" tanya sang mommy.

Seolah tak yakin atas keputusan sang anak, karena dia takut jika anaknya di bully. Padahal dia masuk ke sekolah yang sama bersama kakak laki-lakinya, namun gadis itu lebih memilih untuk merahasiakan rencananya kepada kakak laki-laki nya itu dan juga melarang daddy dan mommy nya memberitahu kepada kakak laki-lakinya.

"Ya ampun. Daddy apa-apaan sih, masa anak sendiri nggak ngenalin. Mommy juga! Aku kan kaya gini juga ke-paksa, supaya nggak ada yang tau kalau aku ini adik Abang," jawab gadis itu memanyunkan bibirnya.

"Lagian kenapa kalau semua orang tau kamu adik Abang kamu? Kamu nggak suka jadi adik Abang kamu karena dia itu kurang cakep?" tanya sang Daddy asal.

"Kalau kamu nggak suka kita bisa kok buang dia dan ganti bikin yang baru. Kan Mom?" lanjut pria paruh baya itu menoleh ke arah istrinya.

Plak!

Satu geplakan tangan pun mendarat tepat di pundak pria paruh baya tersebut dan membuat nya meringis sedikit.

"Sakit Mom," ujarnya memegang pundaknya. Sedangkan sang istri hanya menatapnya kesal dan kembali menatap anak gadisnya.

"Nggak gitu! Yah, walaupun Abang itu kurang ganteng menurut aku. Tapi, dia satu-satunya Abang yang gampang aku palakkin. Jadi aku nggak akan setuju kalau dia di buang," jelas gadis itu.

"Ya terus alasannya apa?" tanya sang mommy.

"Aku tuh nggak mau kalau semua orang tau aku adik Abang, yang ada semua orang bakalan deketin aku cuman bisa kenal lebih jauh sama Abang. Lagian aku juga nggak mau di kejar-kejar cuman buat di titipin kado sama fans fanatiknya," lanjut gadis itu membuat sang ayah dan ibunya mengangguk paham.

"Ya tapi kan, kamu nggak perlu nyamar juga. Nanti kalau ada yang Bully kamu gimana?" tanya sang Mommy takut.

"Siapa sih yang berani Bully aku? Aku kan anaknya Daddy dan Mommy," jawab gadis itu lagi. Kini sambil memeluk Mama nya.

"Ya udah, tapi nanti janji ya kalau kamu di ganggu kamu bakalan ungkap identitas kamu dan bakalan kasih tau kakak kamu?" pinta sang Daddy.

Gadis itu mengangguk lalu duduk di depan sang mama dan memakan sarapannya dengan khidmat.

***
"Nanti pulang nya nggak usah jemput ya mang," pinta gadis itu tak kala sudah turun dari mobil pribadinya.

Supirnya pun hanya mengangguk lalu menjalankan kembali mobil nya. Gadis itu lalu tersenyum sekilas dan berjalan menyebrangi jalan raya dan sampailah dia di depan sebuah bangunan di mana di atas gerbangnya bertuliskan, SMA Cempaka 01 Jakarta.

Gadis itu tersenyum tak kala melihat siswa siswi yang berlalu-lalang melihatnya dengan tatapan tak suka, ada yang menatapnya jijik, benci dan lainnya.

"Mari kita mulai drama ini bersama 𝘼𝙡𝙦𝙪𝙚𝙚𝙣𝙣𝙖 𝙂𝙧𝙖𝙯𝙞𝙚𝙡𝙡𝙖 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙉𝙖𝙧𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖." Batinnya tersenyum miring.

𝘼𝙡𝙦𝙪𝙚𝙚𝙣𝙣𝙖 𝙂𝙧𝙖𝙯𝙞𝙚𝙡𝙡𝙖 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙉𝙖𝙧𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖. Seorang CEO cantik, pintar, lemah lembut dan baik serta murah senyum itu kini sedang menyamar menjadi seorang siswi cupu di sekolah Abang nya. Bukan apa-apa, dia hanya ingin mengetes seberapa kejamnya pembully-an yang ada di dalam sekolah milik daddy nya itu terhadap anak cupu dan miskin mengingat dia sudah lulus perguruan tinggi, alias homeschooling jadi dia tak perlu repot-repot untuk belajar lagi dan lebih fokus ke penyamaran nya saja. Tak hanya itu, dia menyamar karena tak ingin para murid mengetahui bahwa dia adalah adik dari Abang nya. Tentu alasannya karena dia tidak ingin di kejar-kejar fans fanatik milik Abangnya untuk hanya sekedar menitip hadiah atau apalah yang biasa dia lihat di sinetron.

****
Jangan takut-takut ya klo mau komen🙂

Fake Nerd Girls [ On Going ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें