5.

994 166 57
                                    

     “Buuaaaghh”

   Putri tidur membuka matanya, nafasnya terengah engah, dia menghirup oksigen dengan cepat. (Name) menetralkan pikiranya dan melihat sekeliling, ia memegang kepalanya mengingat semua kejadian semalam.

     “Mimpi? Mustahil itu terasa nyata, kebanyakan halu mau tidur gini nii”, (Name) mengeleng gelengkan kepalanya.

   Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya, melakukan aktivitas sesudah bangun tidur dan membersihkan rumahnya, sekarang hari libur sekolah jadi tidak ada jadwal kesekolah hari ini. (Name) memakai rok sepaha dan baju kaos longgar, (Name) akan pergi ke supermarket dan membeli kebutuhan sehari harinya.

hangatkan aku malam ini sayang

   Kalimat itu masih saja terngiang ngiang, (Name) tau itu mimpi tapi terasa sangat nyata, sangat. Yaa efek halu sbelum tidur tuh, (Name) mencari bahan masak dan sabun untuk kebuthan sehari hari. Setelah berbelanja, (name) pulang dan merapikan semua barang belanjaannya.

   Ia memakai kardigan dan mengikatnya dipinggul. Tidak lupa ia membawa tas selempangnya dan pergi menuju rumah makan, cukup jauh karena (Name) harus menggunakan kereta api.

     “(Name)?”

       “Hmm? Are? Tooru?! Lama tak bertemu”, (Name) mengembangkan senyumnya, melihat orang yang ia rindukan slama beberapa tahun ini.

 
      “Kau semakin cantik, (Name) chan”, Tooru tersenyum dan mengelus rambut (Name).

     “Hehe arigato, nyah!! Eeh keterusan”, (Name) merona karena malu /tiktoknya kurangin syng/

     “Haha, kau tidak berubah”, Tooru mencubit hidung kecil (Name).

     “Tooru sedang apa disini? Gabut?”, tanya (Name).

     “Yaa biasa, kurang kerjaan (Name)-chan sendiri?”

     “Mau makan, laper hehe”, (Name) tertawa.

     “Bareng boleh yaa?”, tanya Tooru.

     “Boleh kok, lagian aku kurang temen juga, oiya lihat foto ini”, (Name) menatap ponselnya dan mencari sesuatu digalery nya.

     “Boleh kok, lagian aku kurang temen juga, oiya lihat foto ini”, (Name) menatap ponselnya dan mencari sesuatu digalery nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     “Tadaaa, aku menjadi guru”, (Name) tersenyum girang menunjukan layar ponselnya.

     “Uwoo, anak anak itu menggemaskan sekali, kau juga terlihat sangat cantik (Name)”, Tooru melotot melihat gambar itu, tapi dia hanya terfokus pada satu wajah, yaitu (Name).

   (Name) dekat dengan Tooru karena Tooru pernah menolong (Name) dari jambret, dan semenjak itu mereka mulai dekat, Tooru juga pernah menembak (Name) tapi (Name) tolak. Karena hatinya sudah diisi seseorang yang sangat dia cintai, yap doi lu pada.

   Makan malam berlangsung, canda tawa dan curhatan membuat malam yang dingin terasa hangat, berlaku untuk (Name) dan Tooru. Sembari mereka mengobrol, ada seorang manusia bumi yang tidak terima dengan kehangatan itu. Ia menggeram menatap (Name) bersama orang lain, laki laki pula.

      “Terima kasih untuk malam ini (Name), semoga kita bisa bertemu lagi”, Tooru memeluk (Name), memeluk hangat gadis kecilnya yang sudah tumbuh dengan cantik.

      “Umm, terima kasih juga , Tooru”, (Name) membalas pelukan Tooru. Pelukan itu berdurasi cukup lama.

     “(Name), dua hari lagi aku akan pergi ke Argentina, jadilah pacar ku dan tinggalah bersama ku”, ucap Tooru dengan nada memohon.

       “Gomen, tapi aku tidak bisa, kau bisa temukan yang lebih baik Tooru”, (Name) mengelus punggung Tooru lembut, hangat dan kelembutan dirasakan dalam setiap belaian yang (Name) berikan.

     “Jika begitu, izinkan aku melakukan sesuatu”

     “Umm? Apa itu?”

chuup~

   Bibir kenyal milik Oikawa Tooru menyentuh bibir mungil (Name) yang belum pernah dicium siapa pun selama hidupnya, kecuali ortu (Name). Sedikit lumatan lembut dan terpisahlah tautan bibir tersebut. (Name) hanya bisa merona dan tak bisa menggucapkan sepatah kaya apapun.

     “Ciuman itu, yang pertama kali untuk ku (Name), jaa bay bay”, lambai Tooru.

     “T-eh ah et anu eh do-shi-oo?!?!” panik (Name), ia melihat punggung Tooru yang kian menjauh.

     “To-tooru, yang tadi itu juga ya-ya-yang per-ta-ma”, bermula dari teriak (Name),perlahan suara (Name) serak.

      “Yaa, (Name)”, teriak lelaki itu dari jauh.

     “Arigato, Tooru”, teriak (Name), ia berterima kasih kepada laki laki yang slalu melindunginya, menjadi tempat keluh kesalnya dan lainya. Hanya saja ia berharap tidak putus kontak dengan Tooru.

     “(Name)”

     “Kyaa!!!!”, (Name) melompat dan menoleh keasal suara.

     “Ke-kenjiro?!”

     “Ngapain diluar?”

     “Tadi ada temen lama hehe”

     “Temen?”, tanya nya sambil menggerutkan kening nya.

     “Iyaa temen, dia bakal pergi keluar negri”, jawab (Name) sambil mengelus bibirnya, mata (Name) berair, namun tak jatuh.

     “Sudah, jangan sedih begitu yaa”, Kenjiro menghapus lembut mata (Name) dan memeluknya erat

  ‘ terpaksa ngalah ‘

     “Yaudh pulang yuk? Udah malem bahaya”, Kenjiro memasangkan jaket nya kebadan (Name), itu karena malam ini dingin dan yaa begitulah // banyak om om (

      “Besok, ada waktu?”, tanya Kenjiro.

     “Ada, sepulang sekolah trus kerja bentar”

     “Biar kutemani saat pergi kerja besok”

     “Apa tidak masalah?”

     “Tidak, aku luang besok”

     “Ba-baiklah”

   Malam itu udara yang dingin berubah menjadi hangat, suasana yang (Name) dan Kenjiro sukai. Sesampainya dirumah (Name), Kenjiro mencium kening (Name) dan mengucapkan selamat malam. Saat masuk kedalam rumah, (Name) dikejutkan oleh sebuah surat dan sebuah plastik.


    ‘ hmm apa ini? ‘






continue

27-03/21

    

𝚂𝚑𝚒𝚛𝚊𝚋𝚞 𝙺𝚎𝚗𝚓𝚒𝚛𝚘 '𝙸 𝙻𝚘𝚟𝚎 𝚈𝚘𝚞, 𝚂𝚎𝚗𝚜𝚎𝚒'Where stories live. Discover now