06

20 7 7
                                    

"Dia sudah dekat,  letakan korban dijalan" setelah mengatakan itu sang penelpon tersenyum tipis.

'Habis lo'

~°~°~

Ckitt

"E-eh kok ada orang yang guling di tengah jalan?" gumam Seungwoo, pria dua anak itupun ngerem mendadak.

Ia memutuskan untuk turun dari mobil untuk melihat orang tersebut, tanpa di sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

"Pak bangun pak!" Seungwoo menepuk pipi orang yang pingsan dijalan itu dan ternyata di tangannya terdapat beberapa memar dan keadaannya sangat memprihatinkan.

"Kak-kamu harus perg-gi Sekarang...kamu sedang dijebak!" ingat korban membuat Seungwoo bingung.

"Ayo pak kita kerumah sakit!" gerakan Seungwoo seketika terhenti saat ada seseorang yang berdiri didepannya, dan ia menyesal tidak mengikuti kemauan korban.

"Berhenti!!"

~°~°~

"Papa mana ma?"

"Oh papa udah pergi ke resto"

"Pagi amat ma"

"Suka-suka papa lah"

Dring dring~

Dering telpon menghentikan kegiatan mereka.

"Angkat Som" Somi langsung menaiki tangga untuk mengangkat telpon rumah yang terletak di lantai dua rumahnya.

'Halo?'

'.......'

'Lokasi'

'.......'

'What the fuck is this!'

~°~°~

"Ada yang bisa dibantu nyonya?"

"Dimana suami saya!" sentak Jisoo, Daniel dan Somi segera menenangkan Jisoo yang lagi emosi itu.

"Atas nama siapa nyonya?" tanya polisi tersebut.

"Seungwoo, Ong Seungwoo pak"

"Baiklah, mari ikut saya" Polisi itu menuntun mereka kearah satu ruangan yang berisi Seungwoo, dua polisi, dan dua orang biasa.

"Mengaku atau saya pukul lagi?!"

"Sa-saya benar-benar tidak melakukannya p--"

Bugh

Polisi kembali memukuli Seungwoo yang membuat emosi Jisoo memuncak, Jisoo mendekati polisi tersebut dan langsung menaiki kerah baju polisi itu.

"MAKSUD ANDA APA HAH!  SEENAKNYA MEMUKUL SUAMI SAYA!! "
"Woah maaf nyonya suami anda itu salah, jadi wajar dong saya pukul dia supaya dia ngaku" jawaban santai itu keluar begitu saja dari mulut polisi itu.

Bugh!

Tidak, pukulan itu bukan dari Jisoo namun itu pukulan dari putrinya. anak taekwondo itu memukul kuat polisi itu hingga tersungkur.

"Apakah anda memiliki bukti, pak tua?"

"I-ini bisa dibicarakan baik-baik mari kita duduk dulu" lerai polisi yang satunya.

~°~°~

"Pa, kenapa papa gak mau ditebus aja pa" lirih Somi ketika keputusan sudah dibulatkan.

"Kami permisi pak buk, waktu jenguknya tinggal 15 menit lagi"

"Ingat pak, jangan di beritakan dulu sebelum papa saya terbukti bersalah" Polisi itu mengangguk meng-iyakan apa yang Daniel katakan.

"Som, papa gak mau main ditebus aja, yaa karna papa gak salah nak" Seungwoo mengelus kepala Somi dan istrinya yang dari tadi menangis.

"Dek, ma, cepat atau lambat korban pasti bakal sadar dari koma-nya dan semuanya bakal terungkap misal papa beneran gak nyiksa korban" jelas Daniel.

'Bukan itu aja bang, perasaan Somi gak enak'

Tbc

Adakah yang nunggu cerita ini lanjut?
Kalo ada alhamdullilah 🙂

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BullyingWhere stories live. Discover now