Jisung tidak tau kalimat yang dilontarkan gadis dihadapannya ini hanya untuk berusaha menenangkannya atau memang benar adanya.

"Nanti kalau ditanyain kenapa telat gimana?" tanya Jisung sedikit gelisah.

"Ya kamu bilang aja kalau kamu sempet kesasar sampai akhirnya ketemu sama aku yang baru beres susulan ulangan, gimanaa?" tawar Deys. "Jisung kan baiikk.. temenin yaa"

Deys menatap jisung sendu, memohon sembari menggerakkan bulu mata lentiknya yang di naik turunkan menampilkan mata bulatnya, berharap Jisung setuju dengan ajakannya. Tangan Jisung yang menggantung diraih dan diayukan oleh Deys sembari menunggu jawaban sang empu.

"Temenin yaa.."

Melihat Deys yang merajuk Jisung menghela nafas, tak tega juga jika mengabaikan Deys yang kelaparan. "Tapi bentar aja ya." Mendengar jawaban dari Jisung, ujung bibir Deys tertarik lebar menampilkan gigi kelinci miliknya.

"Ayye kapten!"


~~~


Disinilah Jisung sekarang. Berdiam diri di lobby, menunggu ayah datang menjemput. Jisung sudah memberitahu ayahnya jika ia bisa pulang dengan memesan ojek melalui aplikasi online, tapi ayahnya tetap menolak, ingin menjemput Jisung.

Tapi lihat, ini sudah lebih dari setengah jam Jisung duduk diatas kursi tunggu dengan tumbukan buku di sampingnya, menunggu ayahnya datang. Jika saja tadi ia pulang dengan ojek online, sudah dipastikan Jisung sudah beristirahat di kasurnya. 

Sekolah mulai sepi, yang tersisa hanya siswa yang mengikuti ekstrakulikuler dan beberapa guru dan pegawai yang masih menyelesaikan beberapa data murid-muridnya. Ahiya, omong-omong Jisung masih belum terpikirkan hendak masuk ekstrakulikuler apa. Tapi mungkin ia akan memilih eskul yang menjurus ke hal berbau olahraga.

Dari ujung tangga terdengar dua orang sedang berbincang datang mendekat, "Gimana kalau nanti acaraya di lapangan luar aja?" Terdengar sedikit familiar dengan suaranya. 

"Bagus si sarannya, nanti aku pertimbangin lagi yaa." Mendengar suara gadis yang menjawab pertanyaan laki-laki tadi membuat Jisung reflek memutarkan kepalanya. Bibirnya menampilkan senyum merekah saat melihat Allana yang datang mendekat. Berharap dua manusia yang masih berbincang itu menyadari kehadirannya di lobby. 

Tangan Jisung terangkat, sedikit melambaikan tangannya, hendak menyapa Allana yang masih berjalan, akan tetapi Allana tidak menyadari kehadiran Jisung, dengan sedih Jisung menurunkan tangannya.

Disisi lain, Hyunjin sedang beradu pikiran dengan hatinya, sedikit ragu untuk mengajak Allana pulang bersama, karena ia sendiri masih bingung dengan dirinya sendiri. Sejak mereka keluar dari ruang OSIS Hyunjin tak berhenti melemparkan pertanyaan kepada Allana, dari membicarakan hal penting mengenai OSIS hingga hal yang tidak berguna sekali pun.

"Eh Al"

"Apaan." Mendengar intonasi jawaban yang didapat membuat Hyunjin takut jika akhirnya ajakannya akan ditolak. Tapi biarlah, yang penting sudah mencoba, pikirnya. Tak ingin menyianyiakan waktu, akhirnya Hyunjin memberanikan diri sampai sebelum tumbukan buku Jisung tersenggol oleh siku si murid baru itu.

"Mau balik bar-"

Bruk!

Atensi Allana teralihkan menuju arah suara. Dengan spontan Allana menghampiri sumber suara dan mendapati Jisung yang sedang memungut buku-buku yang berceceran di lantai. Tanpa berpikir panjang Allana segera membantu Jisung.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dreamer [Park Jisung]Where stories live. Discover now