PM Tawan pun tersenyum dan mengecup kening New, "Gapapa.. malam ini biar aku yang muasin kamu, lain kali kita coba lagi ya".

New pun mengangguk.

PM Tawan kembali mengocok kejantanan New, sambil terus meraba dan memberi usapan pada paha bagian dalam New, sesekali ia meremas milik New membuat sang empunya menggelinjang. Dia mulai menjilat kejantanan New, mempermainkan lubang kejantannya yang memerah, sesakali ia mengulum bola kembar istrinya. PM Tawan mulai memasukkan suluruh kejantanan New ke dalam mulutnya, memberi oral.

"Janggg... Aaagghhhh", Awalnya New ingin melarang suaminya melakukan hal itu, karna takut PM Tawan jijik dengannya. Namun PM Tawan mengulum dan menghisap kuat miliknya. Dia terus menaik turunkan mulutnya, memberi gigitan halus dan terus menaikkan tempo kulumannya.

New tidak dapat menahan lagi kenikmatan yang ia rasakan, dia dapat merasakan kejantanannya berkedut disana, nafasnya tercekat "Dadddd... Aaarrgghhh.. A- kuuu gak.. Aaahhh.. kuu.. aahh.. aatttt". New mencapai pelepasan pertamanya, dia berusaha melepaskan miliknya dari mulut PM Tawan, namun suaminya malah mengisap dan menelan habis spermanya.

Setelah selesai, New menatapnya heran "Dad kenapa ditelen? Itu kan jorokkkk!!"

"Punya kamu manis kok".

"Iiihhhh gak usah dibilang kek", New cemberut.

PM Tawan pun tertawa, kembali menatap istrinya lalu mengecup kening, mata, hidung dan bibir New singkat, "Sayangggg".

"Iya"

"Setelah ini mungkin rasanya lebih sakit, apa kamu yakin mau melanjutkannya?"

New pun mengangguk, "Aku yakin" lalu mengecup bibir suaminya.

PM Tawan kembali menciumi tubuh New, memberi sentuhan untuk merangsang gairah istrinya kembali. Dia menekuk dan membuka lebar kaki istrinya, "New kalo sakit bilang ya".

PM Tawan mengocok kejantanan New sejenak, mengeluarkan cairan precumnya untuk mengoleskannya pada hole istrinya. PM Tawan mulai memasukkan satu jarinya dengan perlahan, New memejamkan mata sambil meremas sprei dengan kedua tangannya, merasakan perih di bawah sana. PM Tawan mulai menggerakkan jari telunjuknya keluar masuk.

Setelah dirasa New mulai menikmatinya, dia memasukkan kembali satu jarinya.

"Aaarrgghhh", suara erangan lolos dari bibir New. PM Tawan mengulum daun telinga New, memberi kenikmatan pada bagian sensitifnya sambil terus menggerakan kedua jarinya.

Lubang New sudah sangat basah disana, PM Tawan pun memasukkan kembali satu jarinya.

"Aaarrrggggghhhhh", suara erangan kesakitan New kembali terdengar. Melihat istrinya kesakitan, PM Tawan melumat bibir New memberi ketenangan disana sambil menggerakan ketiga jarinya keluar masuk, memberi gerakan memutar dan menggunting di lubang hole istrinya, membuka jalan masuk untuk kejantannya nanti. Sakit di lubang holenya mulai digantikan dengan kenikmatan, ia mengalungkan tangannya pada belakang kepala suaminya, meremas surai hitam itu mengharapkan lebih.

Setelah dirasa lubang itu sudah siap, PM Tawan menghentikan kegiatannya membuat New kecewa. Namun PM Tawan berkata, "Sayang aku tanya sekali lagi, apa kamu siap? Karna setelah ini aku gak akan berenti"

New mengangguk, menelan ludahnya kasar. Dia memperhatikan PM Tawan yang sedang menuntun kejantanannya untuk masuk ke dalam holenya.

 Dia memperhatikan PM Tawan yang sedang menuntun kejantanannya untuk masuk ke dalam holenya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
PRIME MINISTER'S BABY  I  TAYNEWTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon