Ch.20

9K 1.4K 32
                                    

Tara POV

Lima hari setelah itu, aku sudah melupakannya. Belum juga sih. Entah kenapa aku masih kesal mengingatnya. Aku menjalani hari-hari seperti biasa. Belajar sebagai bangsawan.

Aku mengirimkan surat pada baginda, aku ingin masuk ke akademi itu dengan usahaku sendiri tanpa bantuannya. Toh juga aku sudah tidak memikirkan lagi tentang Rein.

Hari ini pelajaran matematika. Tuan Vorn mengajar dengan biasa. Rumus-rumus itu seperti bahasa asing di mataku. Tidak mengerti sama sekali. Untung saja pelajaran ini tidak jauh berbeda dari pelajaran di kehidupanku sebelumnya.

"Jadi, jika hasil perbandingan sama, maka sudah pasti bangun ini sebangun.. nona? Anda mendengarkan saya?"

"Iya." Jawabku.

"Kalau begitu coba jelaskan apa yang saya jelaskan tadi."

Aku menghela nafas. "Bangun yang sebangun memiliki sudut bersesuaian sama besar dan perbandingan panjang sisis bersesuaian sama. Rumus yang digunakan untuk mencari salah satu sisi bisa di cari dengan misal bangun abcd dan klmn, maka rumus yang digunakan untuk mecari salah satu sisi adalah AB per KL sama dengan 2. Lalu.. kongruen, bagun di katakan kongruen karena memiliki sudut bersesuaian sama besar dan sisi bersesuaian sama panjang. Dengan dua hal itu di simpulkan bangun yang sebagun belum tentu kongruen sedangkan bangun yang kongruen sudah pasti sebangun. Mungkin?"

(Author : aing ambil dari materi kelas 9
(◕ᴗ◕✿))

Vorn terdiam menatapku tidak percaya. Aku tidak nyaman dengan tatapan itu.

"Apa?"

"A-ah.. tidak, hanya saja dari mana nona mendapatkan kepintaran itu?"

"Kau menganggap ku bodoh ya" ujarku.

"Bukan, Bukan begitu." ujarnya gugup.

Aku tersenyum. Ya ini sebenarnya sedikit mudah karena di kehidupanku sebelumnya juga mempelajari hal ini.

"Kalau begitu kita akhiri pelajaran hari ini nona."

"Eh? Kenapa?" Ujarku bingung.

"Nona tidak tahu? Kata Leonhard baginda dan Duke Neuron akan kemari sebentar lagi."

"Eh? Benarkah? Aku tidak tahu hal itu." Ujarku membereskan bukuku di meja.

"Mungkin Leonhard lupa memberi tahu. Ah benar, Anda bisa bebas hari ini. Bukankah besok pendaftaran murid Afseena? Jadi bersenang-senanglah hari ini, Ra" ujar Vorn mengedipkan sebelah matanya.

Aku tertawa kecil. "Benar, aku ingin melatih sihirku. Sudah lama aku tidak melatihnya. Biasanya aku berlatih lebih dari lima kali sehari."

"Kau yakin lima kali? Emores memang beda." Ujarnya bercanda.

Aku tersenyum miring. "Tentu saja. Siapa dulu" ujarku bangga.

Vorn tertawa. "Ya, berusahalah sang terpilih. Kita akan berjumpa lagi secepatnya." Ujar Vorn berjalan menuju pintu ruangan.

"Secepatnya? Kita akan bertemu tiga tahun lagi." Ujarku.

"Haha.. lihat saja nanti. Sampai jumpa." Ujarnya keluar ruangan.

'ugh.. perasaanku tidak enak. Sungguh.'

"Afseena Academia"

[ - Afseena Academia - ]
Lanjut baca?
Ya atau Tidak?

'ya'

[ - Melanjutkan - ]
Afseena academia system

Heroin Of Emores 【END - TERBIT】Where stories live. Discover now