"Aku ngetik kamu ngeja ya, sini laptopnya," kemudian Yeri mengambil laptop itu.

"Kamu kebiasaan salah ngetik, sini," sambung Mark lalu mengambil laptopnya.

"No no! Sini aku aja!"

"Oke oke, setengah setengah ya. Nanti kamu pertama ngetik, abis udah setengah baru aku yang ngetik kamu yang eja. Mau?"

"Dih? Apa-"

"Oke kalo gak mau sini aku ngetik semua."

"Ya ya ya aku setuju, sini. Cepet ejanya,"

"Nanti aku cepet-cepet kamu ngetiknya salah,"

"REGAN!" Kesal Yeri sambil mencubit tangan Mark.

Satu setengah jam telah berlalu, jam menunjukkan pukul empat sore. Mata Yeri sudah lelah, ingin sekali beranjak ke kasur kamarnya lalu pergi ke alam mimpi.

"Udah kan Gan? Ngantuk deh aku," ucap Yeri sambil menyenderkan badannya ke sofa.

"Sana tidur, jam lima nanti aku bangunin." Balas Mark dengan santai.

"Gila kamu Gan, aku mau pulang aja deh. Terus langsung tidur nanti,"

"Liat luar sana, masih hujan Ca."

"Ya aku terobos, lagi pula ada aplikasi ojek online ya!"

"Tunggu disini sebentar,"

"Dih ngapain kamu? Gila Regan lama-lama." Katanya setelah Mark sudah tidak terlihat.

"Ayo," Yeri melihat arah yang bersuara, Mark sudah rapi dengan kaos hitam dengan kacamata juga topinya.

"Mau kemana mas? Rapi bener." Balas Yeri dengan tawaan.

"Ya nganterin kamu, nih aku udah bawa kunci," mata Yeri melihat sinis kearahnya.

"Oke tenang, aku udah izin ke Bunda, lagi pula aku punya SIM, jangan takut." Jelasnya yang di balas decak-an oleh Yeri.

"Ngebut ya,"

"Ca, jangan gila kamu. Aku bawa nyawa anak orang, kalo bukan perempuan udah aku jitak kayaknya."

"Kebanyakan mikir, beresin barang mu. Aku taro laptop ke kamar dulu." Yeri mendengar itu lalu mengangguk. Bukan Yeri menolak ajakan Mark, tetapi Yeri hanya tidak enak saja. Sudah numpang terus Ia diantar kan pulang oleh tuan rumah. Yeri senang sih, bagaimana tidak? Diberi tumpangan secara gratis. Sedangkan ojek online harus menunggu dahulu juga mengeluarkan uang yang tak sedikit.

"Udah kan?" tanya Mark ketika Yeri sudah membereskan barang barang nya.

"Bunda kamu mana? Aku mau pamitan dulu," ucap Yeri.

"Dikamar, gak usah pamitan. Tadi aku udah izin buat nganterin kamu. Udah deh ayo." Balas Mark lalu pergi keluar diikuti oleh Yeri.

Baru berjalan sepuluh menit, mobil Mark berhenti dipinggir jalan. Yeri melihat ada minimarket di depannya, disampingnya ada orang berdagang aneka macam makanan. Yeri menengok arah Mark yang sedang mengutak-atik ponselnya itu.

"Kamu mau ke minimarket dulu?" tanya Yeri, dibalas gelengan oleh Mark.

"Beli makanan pesanan Bunda dulu. Mendingan coklat atau stroberi?"

"Ya kan Bunda kamu yang mau, kok aku yang di tanya,"

"Mastiin, cepet jawab,"

"Coklat sih." Jawab Yeri dengan bingung.

"Coklat kacang atau coklat keju?"

"Keju mungkin?"

"Loh, malah kamu tanya balik,"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Carisa [LMH × KYR]Where stories live. Discover now