Cinta Yang Tak Terganti
SIBUK Rayyan di ruang tamu sedang bermain game di dalam phone nya . Langsung tak menghiraukan suasana sekeliling .
Bunyi suara dari gamenya membingitkan telinga yang mendengar .
" Oi ! Sana - sana . Tembak woi ! "
" Ya allah asal bengap sangat team aku ni ! "
Jeritan suara Rayyan kedengaran sampai ke dapur . Nek Jah yang lalu di ruang tamu menggelengkan kepala . Apa nak jadi lah dengan cucu aku ni . Dah 2 jam mengadap game je .
" Ya allah ! " Rayyan mendengus geram kerana teamnya sudah kalah di tangan pihak lawan . Rayyan mencampakkan telefonnya ke sofa single di hadapannya untuk melepaskan geram .
" Bodoh betullah ! Aku baru je semangat nak main . huh ! " Kata Rayyan geram . Haih , sampai ke lusa pun belum tentu hilang geram tu . Betul tak kaum adam kat luar sana ?
Terasa sofa yang didudukinya sedikit tenggelam seperti ada orang yang baru saja duduk . Rayyan mempalingkan wajahnya ke tepi . Terlihat Qalisha sedang duduk sambil melihat ke arah nya .
" Apa ? " Tanya Rayyan hairan . Mana tak hairannya . Tiba - tiba duduk lepastu tenung muka orang . Aku tahu aku hensem . ihik ihik .
" Mikael "
" Hm , jum pergi jalan - jalan kat kampung ? " Ajak Qalisha perlahan . Dia tertunduk sambil meramas tangannya sesama sendiri . Huwaaaa malu nya . Kalau bukan aku nak sangat jalan kat kampung ni , tak adanya aku kena tebal kan muka pergi ajak dia .
Rayyan menjongketkan keningnya . Asal malu semacam ni ? " Jalan - jalan ? Nak buat apa ? " Tanya Rayyan lagi . Jalan - jalan buat apa ? Bukannya Qalisha tak biasa kot dengan kampung sendiri ?
" Alaaa , jum lah . Saya tak jalan habis satu kampung lagi lah "
" Bukan kau dah biasa ke ? "
" Tak biasa . Lepas je saya accident , baru je tiga kali saya balik kampung . Tak sempat nak tengok - tengok kampung ni lagi "
" Boleh lah eh ? Please " Sambung Qalisha . Dia mengedip - ngedipkan matanya , bibirnya dicembikkan . Tangan pula membuat gaya seperti orang merayu . Comel betul .
Rayyan menggarukan kepalanya . Haih nak tolak kan , kesian . Lagi - lagi dah buat muka comel macam tu . Nampak sangat terdesak nak pergi jalan - jalan ni .
" Haih , ye lah . Ye lah . Saya tunggu kat bawah tau sayang " Rayyan memberi kata putus sambik mengusik Qalisha sedikit di hujung ayat .
" Sayang kepala otak awak lah ! "
Mereka membonceng basikal Nek Jah untuk bersiar - siar di kampung . Angin sejuk manampar lembut wajah Rayyan yang menunggang dan Qalisha yang membonceng .
Awal - awal Qalisha terasa segan untuk naik dan menolak . Tapi lepas dipujuk oleh Rayyan baru lah dia bersetuju .
Suka Qalisha bila dia dapat melihat keindahan kampung . Orang yang dia terserempak , semua menegurnya . Qalisha hanya membalas dengan senyuman . Kadang - kadang dia melambai tangannya bila ada beberapa kanak - kanak melihat ke arah nya .
Rayyan hanya tenang mengayuh basikal . Sesekali dia tersenyum kecil kepada mereka yang menegur . Dia bukan seorang yang sombong dan juga bukan lah seorang yang sangat peramah . Hanya biasa - biasa saja .
Rayyan memberhentikan basikal di sebuah air terjun di hujung kampung . Qalisha turun dari basikal dan melihat air terjun di hadapannya ini .
" Wah ! Cantiknya ! " Jerit Qalisha teruja . Pokok - pokok yang menghijau di tepi - tepi air terjun . Air yang kelihatan jernih menampakkan ikan - ikan kecil yang sedang berenang bebas . Batu - batu besar yang terdapat di tebing sungai dan bunyi air terjun yang jatuh turun dapat menyenang kan hati yang sedang gelisah .
Rayyan tersenyum kecil . " Jum pergi bawah sana . Boleh lah rendam - rendam kaki sikit " Ajak Rayyan kepada Qalisha .
Mereka mula bergerak untuk ke tebing sungai yang berada di bawah . Memijak batu - batu besar yang ada untuk turun ke bawah .
Setelah sampai ke bawah , Qalisha terus melipat seluar nya ke atas buku lali sedikit . Dia cuba merendam kakinya di dalam air . Terasa sejuk seluruh badannya bila kaki menyentuh air sungai .
" Sejuknya "
" Memang lah sejuk . Tak adanya , air terjun yang panas " Kata Rayyan bila dia mendengar guman Qalisha .
" Ish dia ni . Ada je nak dibahaskan . Tumbuk kan " Qalisha menjukkan buku lima nya kepada Rayyan .
Rayyan tersenyum mengejek . " Eleh , penumbuk pun sebesar kuman . Ada hati nak tumbuk orang "
Qalisha menjeling Rayyan tajam . Umph malas nak layan , orang sewel macam mamat ni . Tak betul .
" Sayang " Panggil Rayyan lembut . Qalisha menjeling Rayyan . Apa panggil sayang - sayang ? Ingat saya ni girlfirend awak ke hah ? huh ! Suka hati dia je .
" Sayang , aku panggil kau ni " Kata Rayyan geram . Haih dia buat pekak pula . Betul - betul pekak baru tahu . Heh tak - tak . Kesian lah bakal bini aku ni nanti .
" Apa ? Sayang - sayang "
" Kau nak tau something tak ? "
" Apa dia ? "
" Aku pernah datang sini dengan seseorang . Mula - mula datang sini , dia orang yang paling teruja sekali . Dia nampak bahagia sangat masa tu dengan aku . Senyuman dia langsung tak lekang dari bibir " Cerita Rayyan kepada Qalisha .
" Lepastu ? Mana perempuan tu ? Dia kat mana sekarang ? " Tanya Qalisha . Dia tertarik nak tahu kisah lelaki di hadapannya ini .
Rayyan melihat Qalisha di sebelahnya . Qalisha membalas pandangan Rayyan .
" Entah . Perempuan tu dekat je dengan aku tapi jiwa dia yang jauh dari aku . Tubuh dia ada dengan aku tapi hati dia yang jauh dari aku " Rayyan merenung Qalisha tepat di mata . Qalisha megerutkan dahinya .
" Huh ? Maksud awak ? Saya tak faham lah "
Rayyan tergelak kecil . " Tak perlu kau faham pun . Asalkan kau dengar cerita aku dah memandai "
Qalisha menjulingkan mata nya . Spoil betul lah . Semangat dia nak dengar cerita pakcik ni . Tak sampai suku dah berhenti . Siapa perempuan tu eh ? Cantik tak ? Aip Qalisha dah kenapa fikir pasal siapa perempuan tu ? Qalisha menggelengkan kepalanya sedikit .
Semakin lama semakin lain lah pula jalan cerita ni . HAHAHAHHA never mind lah . Saya akan usaha kan lagi . Wish me luck !
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengganti Cinta ✓
Romansa[ 𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓼𝓮𝓻𝓲𝓮𝓼 𝓿𝓸𝓵 1 ] "We're getting older and the love is still here." Ariana Qalisha , nama secantik tuannya menjalani kehidupan yang sangat indah . Disayangi oleh kedua ibubapa , diberi kasih oleh abang-abang nya dan mendapat cinta...