01

1.4K 147 7
                                    

"Mark hyung! Apa kau sudah cek bensin?" teriak pemuda berkulit tan.

Sambil berlari menghampiri seorang pemuda yang tengah sibuk memasukkan barang-barang ke bagasi mobil. Pemuda yang lebih tinggi darinya menelengkan kepalanya dari sisi bagasi mobil.

"Sudah," singkatnya.

"Ya! Ya! Ya! apa ini?" tanya pemuda berkulit tan itu.

Telunjuknya menunjuk berbagai peralatan game yang membuat bagasi jadi semakin sempit.

"Punya Jeno,"

Pemuda berkulit tan itu menggeleng sambil berkacak pinggang. Lalu, ia mengeluarkan peralatan game milik Jeno, hingga yang punya datang.

"Ya! Haechan-ah! Apa yang kau lakukan?" teriak Jeno yang setengah berlari sambil menenteng kopernya.

Pemuda bernama Haechan itu tak menggubris Jeno,dengan cepat mengeluarkan semua peralatan Jeno, lalu membawanya berlari masuk kembali ke sebuah asrama yang mereka tinggali.

"Ya! Kembali!" teriak Jeno melihat Haechan membawa lari barang-barangnya.

Jeno meletakkan kopernya begitu saja dan beralih mengejar Haechan. Membuat Mark menatap datar keduanya. Ini masih pagi, pikirnya.

~***~

"Yuta Hyung? Apa kita perlu membawa peralatan dapur juga?" tanya pemuda bersurai hitam dengan poni dibelah tengah.

Seorang pemuda berperawakan tinggi itu menoleh. Sebelumnya ia disibukkan dengan perangkat komputer dan data-data didalamnya. Hingga pemuda ini datang dan menanyakan hal tersebut.

"Hah? Tidak perlu, Kun! disana sudah ada," ujarnya lalu kembali menatap layar komputer.

"Ah, baiklah! Apa masih belum selesai? Mau kubantu?" tanyanya lagi.

"Hem, kurasa begitu," sahut Yuta menyetujui Kun untuk membantunya.

Ketika mereka sibuk dengan data-data penting di komputer, tiba-tiba entah sengaja atau memang kecelakaan. Haechan tiba-tiba masuk keruang komputer dan tersandung kabel-kabel yang terserak dilantai. Komputer mendadak mati diikuti tubuh Haechan yang jatuh tersungkur.

Drrt...bugh...brak...

Suara beruntun karena ulah Haechan, yang pertama suara komputer yang mati karena kabelnya tercabut, yang kedua suara ia terjatuh dan yang ketiga suara laptop Jeno yang menghantam lantai kayu ruangan itu.

"Aish" ringisnya dengan posisi telungkup dan kedua tangan yang terulur kedepan memegang laptop Jeno. Diatas laptop itu juga ada alat game lainnya yang beruntungnya tidak terlempar.

Kun dan Yuta terkejut melihat Haechan datang tiba-tiba dan menyandung kabel komputer. Disusul Jeno yang datang dengan tergesa-gesa. Ia melihat Haechan yang terjatuh seperti itu, langsung mengambil alih laptop dan alat gamenya.

"Huh, masih aman! Kau mau ku gantung atau bagaimana?" pekik Jeno kesal.

"Aigoo, Aku hanya bercanda!" respon Haechan sambil membenarkan posisinya.

Kun sudah lelah untuk melayani mereka berdua. Lebih baik ia melanjutkan pekerjaannya sebelum komandan menyuruh untuk berangkat.

Kun kembali menyalakan komputernya, sementara Haechan masih saja menganggu Jeno. Hingga kesabaran Jeno habis dan berakhir dengan tangan Haechan yang diremasnya.

Mysterious Detective-NCTTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon