"Mungkin"
"Hyung~ aku serius"
"Memang usianya sekarang berapa?" Tanya Yoongi.
"Kemarin 31 tahun.. sekarang 32"
"Itu terlalu muda, aku sudah 35 tahun"
"Tapi wajah hyung masih pantas berusia 20 tahun" kekeh jimin menggoda yoongi, sementara yoongi hanya tersenyum. Tidak sadarkah Jimin dengan ucapan nya yang mengatai Yoongi berumur? Sekarang? Pintar sekali menggombal rupanya.
.
.
.
.
Jimin terlihat sangat senang sampai seluruh wahana ia coba satu persatu. Dan tak terasa sudah menghabiskan 2 jam di Lotte World.
"Aku tunggu di sini saja" ucap Yoongi terduduk di sebuah kursi panjang, ia menyerah karena lelah mengikuti Jimin.
"Hyung kau lelah?" Tanya Jimin tanpa melihat ke arah Yoongi, matanya tersudut pada wahana roller coaster.
"Kau tidak boleh naik itu"
"Kenapa?" Tanya Jimin dan matanya masih setia menatap roller coaster yang sedang berliak-liuk di jalurnya.
"4 hari lagi kau comeback dan akan melakukan banyak promosi.. Wahana itu akan merusak pita suara mu karena kau pastinya berteriak-teriak di atas sana"
Jimin tersenyum karena sudah 2 kali ia mendengar ucapan yoongi yang seperti seorang ayah, kalau begitu caranya tembok pertahanan Jimin akan hancur.
"Kau be- hyung gwenchana?" Panik Jimin saat menoleh mendapati Yoongi sedang menghapus hidungnya yang tak tertutup masker itu mengalirkan darah.
"Aahh... Kenapa kau melihatnya, ini hal memalukan seperti waktu itu, jujur aku tidak bisa tahan melihat orang yang terlalu gemas" ucap Yoongi membuat Jimin tersipu malu namun tetap saja Jimin sangat khawatir.
"Aku serius hyung" Jimin ikut menghapus darah yang masih sedikit keluar itu.
"Aku 7 rius.. sudah-sudah tangan mu kotor nanti"
"Ini.. pakai air minum ku hyung" Jimin langsung membuka tutup botol air mineral yang belum ia minum dan meraih tangan Yoongi untuk di bersihkan. Setelah tangan, ia mencoba membersihkan bagian bawah hidung dan bibir Yoongi yang terkena darah.
"Hyung .. kita ke rumah sakit saja, aku takut kau kenapa-napa.. ayo" terlihat mata Jimin sudah berkaca-kaca.
"Jim.. Aku sungguh tidak apa-apa, sudah jangan khawatir kita bersenang-senang lagi, oke? Anggap saja ini healing untuk mu sebelum kau comeback .. kajja" Yoongi beranjak dari duduknya dan menarik tangan Jimin untuk berjalan.
"Hyung kau benar tak apa?" Tanya Jimin memastikan. Entah kenapa hati Jimin merasa sakit melebihi kejadian di restoran bulan januari itu, apa tembok pertahanan hati Jimin benar-benar sudah runtuh sekarang? Dan Jimin mulai jatuh cinta pada..
Ya, sepertinya begitu.
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan angka 20:00 KST. Jimin merasa senang sudah menghabiskan waktu bersama Yoongi. Dari mulai bermain wahana, mengunjungi museum, makan di pinggir pantai dan banyak lagi.
"Kau tunggu disini" Yoongi memberhentikan mobilnya tepat di pinggir jalan, entah ia ingin pergi kemana yang jelas Jimin sudah terlihat kelelahan.
25 menit Yoongi menghilang, dan sekarang ia baru datang.
"Apa itu hyung?" Tanya Jimin penasaran melihat Yoongi membawa box berukuran sedang.
"Pegang ini" Yoongi memberikan box tersebut pada Jimin.
"Tutup mata" ucap Yoongi dan segera Jimin menurut.
Yoongi membuka dashboard dan mencari sesuatu.
Dan
Ketemu.
Ia mencari pemantik.
Ctak..
"Buka mata mu" pintah Yoongi.
Jimin menurut dan..
"Kue ulang tahun?" Bingung Jimin menaik kan kedua alisnya.
"Saat di wahana tadi kau mengatakan seseorang akan mengajak mu ke sana, lalu saat di museum kau juga mengatakan hal yang sama dan makan di pantai pun kau mengucapkan itu. Aku jadi merasa bersalah karena sudah mengajak mu ke berbagai tempat yang belum kau kunjungi dan ternyata ada kesempatan untuk di kunjungi kau malah mengunjunginya dengan orang yang bukan kau harapkan itu.. jadi aku membeli kue ini untuk merayakan ulang tahun orang yang kau harapkan itu" jelas Yoongi sambil memperhatikan lilin menyala yang berangka 32 tersebut.
"Aigoo... Mianhae hyung, aku tidak bermaksud seperti yang kau fikirkan" tangan Jimin reflek mengelus lengan Yoongi, dan beberapa detik kemudian ia singkirkan.
"Jika kau tidak ingin meniup lilin nya yasudah buang saja di—" Ucapan Yoongi terjeda saat melihat ke arah Jimin yang sedang menutup mata dan merapatkan kedua tangannya, berdoa.
Fuuhh~
"Happy birthday" ucap Jimin setelah meniup lilin tersebut, Yoongi yang melihat itu tersenyum.
"Ada apa hyung?"
Setelah jimin meniup lilin ia menyadari bahwa Yoongi memperhatikannya.
Yoongi yang melihat wajah Jimin gemas mendekatkan jarak di antara keduanya, sampai..
Bibir Yoongi menempel sempurna di bibir Jimin, Jimin yang awalnya membolak kan kedua matanya kini perlahan tertutup saat Yoongi mulai mencium Jimin lebih dalam.
Tiinnn~
Sebuah klakson mobil dari arah belakang mengejutkan keduanya.
"Aahh .. kita pulang" kikuk Yoongi sambil mengelus tengkuknya, sementara Jimin hanya mengangguk membuang mukanya ke arah jendela, jujur jantung Jimin tak aman sekarang karena tiba-tiba saja berdegup kencang.
.
.
.
TBC
.
.
.
YOU ARE READING
REACHED || YOONMIN
Short Story[ END ] Park Jimin (25), seorang penyanyi terkenal yang bertemu dengan Min Yoongi (31), seorang produser musik yang memiliki banyak rahasia dan mampu memikat hati Jimin yang sedang Jimin jaga untuk seseorang. Mampukah Jimin mengetahui satu per-satu...
PART 4 : [ QUESTION MARK ]
Start from the beginning
