24

822 95 1
                                    

Jangan lupa pencet tanda vote "⭐" jika berminat ><
Happy reading ♡

-----------

"Yeji...kecelakaan..."

"apaan sih lo, jangan bercanda ya sama gue" gue masih menganggap kata-kata Minhyun barusan adalah sebuah lelucon.

"taxi yang bawa Yeji pulang kecelakaan Jin"

"gak mungkin! Gue baru aja ngomong sama Yeji lewat telpon 30 menit lalu, lo jangan bercanda gini Hyun gue gak su-"

"GUE GAK BERCANDA JIN!" Minhyun memotong kata-kata gue sambil berteriak.

"barusan gue dapat kabar dari rumah sakit, kondisi Yeji kritis Jin"

"kita harus liat kondisi Yeji dulu makanya gue manggil lo buat pergi bareng gue sekarang"

Setelah itu gue dan Minhyun pun pergi ke rumah sakit dimana Yeji di rawat.
Saat sampai di rumah sakit kami langsung menuju ruang ICU.

"dok, gimana kondisi adik saya?" tanya Minhyun pada dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU.

"untuk saat ini pasien masih dalam kondisi kritis, kita hanya bisa menunggu kapan pasien akan sadarkan diri dan melewati masa kritisnya"

"tenangin diri lo Jin" Minhyun berusaha nenangin gue yang melemas karena mendengar perkataan dokter.

"baik dok, terimakasih" ucap Minhyun pada dokter tersebut lalu dokter itupun hanya mengangguk dan segera pergi.

"kenapa Yeji bisa kecelakaan?"

"gue juga belum tau pasti gimana kejadiannya, tapi gue denger supir taxi yang bawa Yeji juga masih belum sadarkan diri, lebih baik kita tunggu dulu sampai supir itu siuman mungkin dia punya informasi lebih detail" jelas Minhyuk panjang lebar.

"gue janji gak akan maafin siapapun yang bikin Yeji sampai kaya gini" ucap gue sambil mengepalkan kedua tangan.

Dua hari kemudian~

"Hyunjin!" gue mendengar suara Minhyun.

"apa?"

"supir itu udah siuman Jin, dan dia mau bicara sama kita di taman rumah sakit"

"woy! Tungguin gue!" Minhyun meneriaki gue dari belakang karena gue langsung berlari saat mendengar supir itu ingin membicarakan sesuatu.

"permisi, bapak ini supir taxi yang bawa Yeji bukan?" ucap gue sopan.

"oh.. iya pak, saya supir taxi yang bawa nona Yeji beberapa hari lalu. Bapak ini kakaknya nona Yeji?"

"bukan, saya pacarnya Yeji, dia kakaknya Yeji namanya Minhyun" ucap gue sambil menunjuk Minhyun.

"kalau boleh tau, kenapa bapak mau ngomong sama kita?" Minhyun bertanya pada supir itu.

"saya ingin menceritakan lebih detail tentang kecelakaan ini. Jadi setelah nona Yeji masuk kedalam taxi, saya melihat ada seorang laki-laki mengikuti kami dari belakang. Lalu setelah beberapa saat ada sebuah mobil yang tiba-tiba berada di depan taxi saya dan membuat saya hilang kendali hingga akhirnya kecelakaan ini terjadi"

"jadi maksud bapak kecelakaan ini sudah di rencanakan?" tanya Minhyun memastikan.

"awalnya saya tidak mempedulikan orang yang mengikuti kami tadi, tapi setelah saya pikir-pikir ini pasti ada hubungannya dengan laki-laki itu karena tidak mungkin mendadak ada sebuah mobil berada tepat di depan taxi saya"

"bapak liat wajah orang itu?" ucap Minhyun.

"sayangnya saya tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena dia menggunakan topi dan masker hitam, ah... saya ingat plat nomor motor yang laki-laki itu gunakan"

"terimakasih banyak atas informasinya pak" ucap Minhyun sambil menarik gue pergi dari taman itu.

"lo gapapa Jin?"

"gue mau ke kantor polisi buat cari tau siapa laki-laki itu" ucap gue pada Minhyun.

"gue ikut, kalo lo tau siapa pelakunya bisa-bisa lo hilang kendali lagi"

"gak, lo temenin Yeji disini, gue janji bakal kontrol emosi gue"

"tap-" sebelum Minhyun menyelesaikan ucapannya gue udah berlari menuju parkiran.

Dari ciri-ciri yang supir itu bilang sepertinya gue tau siapa pelakunya tapi gue gak mau negatif thinking dulu. Tapi kalau benar dia pelakunya gue janji gak akan pernah lepasin dia kali ini.

❤❤❤

To be continued...

You Are Mine | Hyunjin Yeji✓ Место, где живут истории. Откройте их для себя