Dilain sisi Taehyung membulatkan matanya kaget. Kenapa tiba-tiba dia dicubit? Taehyung menoleh pada Jeongguk, menatap dengan mata besar memohon bantuan.

"Somi. Lepaskan Taehyung."

"Hmm. Baiklah, baiklah. Kapan kalian akan kembali ke manor? Bulan madu kalian kan sudah lumayan lama. Kalau masih mau kan bisa lanjutkan nanti di manor."

Somi ini memang jahil sekali. Terkikik melihat reaksi kakak dan kakak iparnya yang memerah malu. Sedangkan keduanya hanya membuang pandangan ke arah lain. Somi tidak bisa menahan diri lagi-

"Hahahaha!! Kalian ini aneh sekali. Kemarin-kemarin pamer kemesraan pada semua orang. Sekarang kok malu-malu. Aku pulang saja deh. Salah sekali sepertinya mengganggu acara bulan madu orang."

Sambil tersenyum menggoda Somi berlari ke pintu depan. Melambaikan tangannya sebelum kemudian menutup pintu dengan keras dan pergi.

Sebelum lebih malu lagi dengan keadaannya, Taehyung berniat beranjak dari sana. Lebih baik dia memakai pakaian yang benar dulu. Bisa bahaya kalau ada yang datang lagi.

"Kau mau kemana?" Taehyung yang baru mau berbalik berhenti saat mendengar suara Jeongguk.

"Ganti pakaian. Kenapa? Mau ikut?" Taehyung melirik Jeongguk. "Kau jangan menatapku begitu! Aku juga punya hak disini."

Taehyung kembali menjawab sewot saat melihat tatapan Jeongguk padanya. Lelaki itu melihatnya dengan pandangan menilai. Seolah-olah dia seorang kriminal yang masuk dengan cara ilegal ke tempat ini.

"Punya hak?"

"Tentu saja. Aku kan suamimu!"

"Suamiku?"

"Hey! Dengar ya," semprot Taehyung meninggikan suaranya semakin sewot. Tidak suka dengan Jeongguk yang responnya singkat tapi menyebalkan sekali ini.

"Jangan kira hanya kau saja korban disini. Kau pikir aku senang bangun di pagi hari mendapati diriku sudah menikah dengan orang asing? Kau jelas sangat salah jika mengira hanya kau saja yang pusing dan bingung dengan ini!"

"Kalau begitu kenapa kau tidak pulang saja ke rumahmu?"

Jeongguk jadi ikut merasa kesal. Taehyung ini terlalu cerewet dan dia tidak tahan. Ketenangan yang selalu ada dalam dirinya seperti mulai pupus. Keadaan yang membingungkan dan Taehyung yang seperti mempersulit pikirannya.

"Ck. Kau ini jangan pura-pura bodoh. Apa kata orang-orang kalau kita berpisah padahal baru menikah? Kau pikir mereka akan percaya jika kita bilang semua hanya mimpi aneh yang kita alami? Kemudian bangun-bangun sudah menikah, begitu? Mereka bahkan menjadi saksi nyata pernikahan kita."

"Aku mengerti. Kau terlalu banyak bicara. Bisakah kau diam sebentar?"

"Tidak bisa. Aku tidak mau diam. Aku butuh jawaban logis dari semua ini. Karena kita belum menemukannya maka kita harus menjalani ini dulu, kan?"

"Karena itu bisakah kau tutup mulutmu? Diam dan tenangkan dirimu agar aku bisa berpikir mencari jalan keluarnya!"

Taehyung tersentak. Seketika itu juga terdiam. Jeongguk meninggikan suara padanya. Menatapnya garang terlihat lebih menakutkan sekarang. Tapi bukan Taehyung namanya jika tidak membantah. Hal seperti itu saja tidak akan membuatnya takut.

Jeongguk meraih dan menenggak sebotol wine yang sedari tadi terabaikan di meja dan Taehyung semakin terkejut-

"Kenapa kau minum itu?"

"Sekarang apa lagi?"

"Hentikan!"

Apa-apaan Jeongguk ini. Tadi katanya harus memenangkan diri. Mencari jalan keluar. Tapi sekarang malah dia yang berniat ingin mabuk-mabukan.

01: 30 | KookVWhere stories live. Discover now