Cinta

464 51 3
                                    

Teman-teman bisa membaca cerita Unforgotten December lebih lengkap di Storial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman-teman bisa membaca cerita Unforgotten December lebih lengkap di Storial.co yang  mengudara setiap Senin & Kamis. Dijamin kalian akan dibawa naik turun seperti roller coaster  sampai merasa deg-degan, gemas, dan teriak-teriak kayak orang gila. *bercanda ding :D. Tapi, cerita ini memang nggak kalah manis dari seri Diaeresis, kok, karena outline cerita udah aku persiapkan sejak setahun yang lalu dan melewati berbagai rombakan yang cukup euh.

Oh, ya, bentar-bentar. Aku mau tanya. Teman-teman ada yang punya akun Goodreads, nggak? Kalau punya, bisa dong ya beri ulasan di Goodreads tentang seri Diaeresis yang udah kalian baca. Ketik aja judul buku masing-masing—Inbound Febri, In Earnest Febri, In Belief Febri—pada kolom pencarian. Kenapa harus ada nama "Febri" pada kolom pencarian? Karena ternyata buku yang judulnya seperti punyaku ada buanyak haha (Aku baru tahu, lho. Benaran!) Jadi, tolong ya beri ulasan kalian biar aku tahu sejauh apa tulisanku selama ini dan penerimaan kalian semua. Thanks a bunch!

Ya, udah. Cus, yuk, baca lanjutan ceritanya. Have a nice read!

 Have a nice read!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pada dinding menunjukkan pukul satu dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pada dinding menunjukkan pukul satu dini hari. Kelopak mata sulit kukatupkan. Bantal kulempar secara asal. Aku mendengkus kencang seraya bangkit dari tempat tidur. Duduk di tepi ranjang seperti orang linglung. Sudah tiga kali kulakukan hal yang sama.

Irama hidupku menjadi tidak keruan. Jalan pikiran melenceng tidak pada tempatnya. Diam memandang pintu balkon sering kulakukan. Meski tirai tertutup rapat, seolah-olah mataku dapat menembus ruangannya. Melihat secara batin seperti "orang pintar".

Unforgotten DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang